MEMINTA PERTOLONGAN DI KUBURAN KEPADA ORANG-ORANG
YANG TELAH MENINGGAL ADALAH PERBUATAN SYIRIK
Meminta-minta
atau memohon-mohon kepada orang-orang yang telah meninggal di kuburan adalah suatu
tindakan yang konyol (bodoh). Karena orang-orang yang telah meninggal tidak dapat
memberikan pertolongan sedikitpun kepada siapa saja, bahkan mereka sendiri tidak
dapat menolong maupun menyelamatkan dirinya sendiri dari adzab (siksa) Allah. Allah SWT. berfirman:
وَيَعْبُدُونَ
مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلاءِ شُفَعَاؤُنَا
عِنْدَ اللَّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ
وَلا فِي الأرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (١٨)
18. Dan mereka menyembah
selain Allah, yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan (bahaya) kepada mereka
dan tidak (pula dapat mendatangkan) manfaat, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at (penolong) kami di
sisi Allah". Katakanlah (wahai Muhammad): "Apakah kamu
mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak
(pula) dibumi?". Maha suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka
mempersekutukan (tersebut). {Surat Yûnus (10), Ayat: 18}.
Dan orang-orang yang meminta-minta (pertolongan
atau rezeki atau jodoh dan sebagainya) kepada orang-orang yang telah meninggal di
Kuburan, maka perbuatannya tersebut tergolong perbuatan SYIRIK. Dan perbuatan SYIRIK
adalah DOSA TERBESAR yang tidak akan diampuni kecuali dengan BERTAUBAT yang
SUNGGUH-SUNGGUH. Allah SWT. berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ
ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا (٤٨)
48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni DOSA SYIRIK, dan Dia (Allah) mengampuni segala
dosa yang selain dari (SYIRIK) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka
sungguh ia telah berbuat DOSA BESAR. {Surat an-Nisâ’ (4), Ayat: 48}.
Dan sebagaimana Firman Allah SWT:
وَالَّذِينَ لا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ
النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلا بِالْحَقِّ وَلا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ
ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا (٦٨)
يُضَاعَفْ لَهُ
الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا (٦٩)
إِلا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلا صَالِحًا فَأُولَئِكَ
يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
(٧٠)
وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا (٧١)
68. Dan orang-orang yang
tidak menyembah Tuhan selain Allah (maksudnya: melakukan perbuatan SYIRIK),
dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (untuk membunuhnya) kecuali
dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barangsiapa yang melakukan hal-hal
tersebut (maksudnya: yang melakukan perbuatan SYIRIK, membunuh dan berzina),
niscaya dia mendapat (balasan) DOSA,
69. (Yakni) akan dilipat gandakan adzab (siksa)
untuknya pada Hari Kiamat, dan dia kekal
dalam adzab (siksaan) tersebut dalam keadaan terhina,
70. Kecuali orang-orang yang BERTAUBAT,
beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti oleh Allah
dengan kebajikan (kebaikan). Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
71. Dan orang-orang yang BERTAUBAT
dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan
TAUBAT YANG SEBENAR-BENARNYA. {Surat al-Furqân (25), Ayat: 68-71}.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar