Minggu, 19 Februari 2012

MEMINTA PERTOLONGAN DI KUBURAN KEPADA ORANG-ORANG YANG TELAH MENINGGAL ADALAH PERBUATAN SYIRIK

MEMINTA PERTOLONGAN DI KUBURAN KEPADA ORANG-ORANG YANG TELAH MENINGGAL ADALAH PERBUATAN SYIRIK

Meminta-minta atau memohon-mohon kepada orang-orang yang telah meninggal di kuburan adalah suatu tindakan yang konyol (bodoh). Karena orang-orang yang telah meninggal tidak dapat memberikan pertolongan sedikitpun kepada siapa saja, bahkan mereka sendiri tidak dapat menolong maupun menyelamatkan dirinya sendiri dari adzab (siksa) Allah. Allah SWT. berfirman:
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلا فِي الأرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (١٨)
18. Dan mereka menyembah selain Allah, yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan (bahaya) kepada mereka dan tidak (pula dapat mendatangkan) manfaat, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at (penolong) kami di sisi Allah". Katakanlah (wahai Muhammad): "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?". Maha suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (tersebut). {Surat Yûnus (10), Ayat: 18}.

Dan orang-orang yang meminta-minta (pertolongan atau rezeki atau jodoh dan sebagainya) kepada orang-orang yang telah meninggal di Kuburan, maka perbuatannya tersebut tergolong perbuatan SYIRIK. Dan perbuatan SYIRIK adalah DOSA TERBESAR yang tidak akan diampuni kecuali dengan BERTAUBAT yang SUNGGUH-SUNGGUH. Allah SWT. berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا (٤٨)
48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni DOSA SYIRIK, dan Dia (Allah) mengampuni segala dosa yang selain dari (SYIRIK) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat DOSA BESAR. {Surat an-Nisâ’ (4), Ayat: 48}.

Dan sebagaimana Firman Allah SWT:
وَالَّذِينَ لا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلا بِالْحَقِّ وَلا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا (٦٨)
يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا (٦٩)
إِلا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا (٧٠)
وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا (٧١)
68. Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan selain Allah (maksudnya: melakukan perbuatan SYIRIK), dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (untuk membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barangsiapa yang melakukan hal-hal tersebut (maksudnya: yang melakukan perbuatan SYIRIK, membunuh dan berzina), niscaya dia mendapat (balasan) DOSA,
69. (Yakni) akan dilipat gandakan adzab (siksa) untuknya pada Hari Kiamat, dan dia kekal dalam adzab (siksaan) tersebut dalam keadaan terhina,
70. Kecuali orang-orang yang BERTAUBAT, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti oleh Allah dengan kebajikan (kebaikan). Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
71. Dan orang-orang yang BERTAUBAT dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan TAUBAT YANG SEBENAR-BENARNYA. {Surat al-Furqân (25), Ayat: 68-71}.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar