Rabu, 04 April 2012

HADIS DHA’ÎF MENGENAI TIDAK SAH DAN TIDAK DITERIMANYA WUDHU’ DAN SHALAT APABILA MENJULURKAN PAKAINNYA MELEBIHI MATA KAKI



حَدَّثَنَا مُوْسَى بْنُ إِسْمَعِيْلَ, قَالَ: حَدَّثَنَا أَبَانُ, قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى, عَنْ أَبِيْ جَعْفَرٍ, عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ, عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: بَيْنَمَا رَجُلٌ يُصَلِّيْ مُسْبِلًا إِزَارَهُ, إِذْ قَالَ لَهُ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِذْهَبْ فَتَوَضَّأْ. فَذَهَبَ فَتَوَضَّأَ, ثُمَّ جَاءَ. ثُمَّ قَالَ: اِذْهَبْ فَتَوَضَّأْ. فَذَهَبَ فَتَوَضَّأَ, ثُمَّ جَاءَ. فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ: يَا رَسُوْلَ اللَّهِ, مَا لَكَ أَمَرْتَهُ أَنْ يَتَوَضَّأَ. ثُمَّ سَكَتَ عَنْهُ, فَقَالَ: إِنَّهُ كَانَ يُصَلِّيْ وَهُوَ مُسْبِلٌ إِزَارَهُ, وَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لاَ يَقْبَلُ صَلاَةَ رَجُلٍ مُسْبِلٍ إِزَارَهُ.
“Mûsâ bin Isma’îl telah bercerita kepada kami (kepada Abû Dâwud), dia (Mûsâ bin Isma’îl) berkata: “Abân telah bercerita kepada kami (kepada Mûsâ bin Isma’îl), dia (Abân) berkata: “Yahyâ telah bercerita kepada kami (kepada Abân), dari Abû Ja’far, dari ‘Athâ’ bin Yasâr, dari Abû Hurairah, dia (Abû Hurairah) berkata: “Suatu ketika ada seorang lelaki yang sedang shalat dengan menjulurkan pakaiannya, kemudian Rasûlullâh SAW. bersabda kepada lelaki tersebut: “Pergilah berwudhu’, maka dia (lelaki yang shalat dengan menjulurkan pakaiannya) pergi berwudhu’. Kemudian dia (lelaki yang shalat dengan menjulurkan pakaiannya) datang (ke Masjid untuk mendirikan shalat), dia (Nabi SAW.) berkata (kepada lelaki yang shalat dengan menjulurkan pakaiannya): “Pergilah berwudhu’, maka dia (lelaki yang shalat dengan menjulurkan pakaiannya) pergi berwudhu’. Kemudian dia (lelaki yang shalat dengan menjulurkan pakaiannya) datang (ke Masjid untuk mendirikan shalat). Dan berkatalah seorang lelaki (yang lainnya) kepadanya (kepada Nabi SAW): “Wahai Rasûlullâh SAW; ada gerangan apa anda (Nabi SAW.) memerintahkannya berwudhu’?”. Kemudian Nabi SAW. berdiam sejenak, dan bersabda: “Sesungguhnya dia (lelaki yang diperintahkan oleh Nabi SAW. untuk berwudhu’) shalat dalam keadaan menjulurkan pakaiannya. Sesungguhnya Allah SWT. tidak menerima sholat seorang lelaki yang menjulurkan pakaiannya (ketika shalat)”. {HR. Abû Dâwud dalam (Sunan Abî Dâwud: No. Hadis. 543)}.



KETERANGAN dan PENJELASAN:
Hadis di atas adalah Hadis Dha’îf (lemah); di dalam hadis di atas terdapat seorang perawi yang dha’îf (lemah) dan majhûl (tidak diketahui identitasnya), namanya yaitu: “ABÛ JA’FAR”.
Hadis di atas juga di-dha’îf-kan (dilemahkan) oleh al-Hâfizh Nâshiruddîn al-Albânî dalam Shahîh wa Dha’îf Sunan Abî Dâwudnya (No. 638). Dan dalam Miskât al-Mashâbîh (No. 761).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar