Senin, 31 Oktober 2011

Asbâbun Nuzûl Surat an-Nisâ’ (4), Ayat: 33


Asbâbun Nuzûl Surat an-Nisâ’ (4), Ayat: 33

وَلِكُلٍّ جَعَلْنَا مَوَالِيَ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالأقْرَبُونَ وَالَّذِينَ عَقَدَتْ أَيْمَانُكُمْ فَآتُوهُمْ نَصِيبَهُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدًا (٣٣)
33. Bagi setiap (laki-laki dan perempuan) Kami jadikan pewaris-pewaris dari harta peninggalan bapak-ibu dan karib kerabat, dan juga orang-orang yang telah kamu lakukan ikatan perjanjian (maksudnya: isteri-isterimu); maka berikanlah kepada mereka bagiannya masing-masing. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.





Imâm Jalâluddîn as-Suyûthî mengeluarkan dalam Lubâb an-Nuqûli fî Asbâb an-Nuzûlinya (Juz. 5, 4/an-Nisâ’) dengan menisbahkan kepada Imâm Abû Dâwûd dalam Sunan Abî Dâwûdnya:
“Dikemukakan oleh Abû Dâwûd yang bersumber dari Ibnu Ishâq dan Dâwûd bin Husain, (Dâwûd bin Husain) berkata: “Pernah saya (Dâwûd bin Husain) membacakan ayat:
وَلِكُلٍّ جَعَلْنَا مَوَالِيَ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالأقْرَبُونَ وَالَّذِينَ عَقَدَتْ أَيْمَانُكُمْ فَآتُوهُمْ نَصِيبَهُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدًا (٣٣)
33. Bagi setiap (laki-laki dan perempuan) Kami jadikan pewaris-pewaris dari harta peninggalan bapak-ibu dan karib kerabat, dan juga orang-orang yang telah kamu lakukan ikatan perjanjian (maksudnya: isteri-isterimu); maka berikanlah kepada mereka bagiannya masing-masing. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu”.

“Kepada Ummi Sa’d binti ar-Râbi’ yang tinggal di kamar (rumah) Abû Bakar ash-Shiddîq. Maka berkatalah wanita itu (maksudnya: berkatalah Ummi Sa’d binti ar-Râbi’): “Tidak (salah), akan tetapi hendaknya kamu membaca:
وَلِكُلٍّ جَعَلْنَا مَوَالِيَ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالأقْرَبُونَ وَالَّذِينَ عَقَدَتْ أَيْمَانُكُمْ فَآتُوهُمْ نَصِيبَهُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدًا (٣٣)
33. Bagi setiap (laki-laki dan perempuan) Kami jadikan pewaris-pewaris dari harta peninggalan bapak-ibu dan karib kerabat, dan juga orang-orang yang telah kamu lakukan ikatan perjanjian (maksudnya: isteri-isterimu); maka berikanlah kepada mereka bagiannya masing-masing. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu”.

“Ayat (Ayat: 33, Surat an-Nisâ’) diturunkan mengenai Abû Bakar ash-Shiddîq dan puteranya (putera Abû Bakar ash-Shiddîq) ketika (putera Abû Bakar ash-Shiddîq) masih tidak mau masuk Islam. Abû Bakar ash-Shiddîq bersumpah, tidak akan memberi harta warisan kepada puteranya tersebut (hingga putera Abû Bakar ash-Shiddîq masuk Islam). Maka ketika putera Abû Bakar ash-Shiddîq masuk Islam, Abû Bakar ash-Shiddîq diperintah (oleh Allah SWT. dalam Ayat: 33, Surat an-Nisâ) untuk memberikan bagian harta warisannya (maksudnya: untuk memberikan bagian warisan kepada putera Abû Bakar ash-Shiddîq yang telah masuk Islam)”.


KETERANGAN:
Kata Imâm Jalâluddîn as-Suyûthî: “Hadis yang ia keluarkan di atas berkualitas hasan”.







BIBLIOGRAFI

Lubâb an-Nuqûli fî Asbâb an-Nuzûli (as-Suyûthî/Imâm Jalâluddîn as-Suyûthî).
Sunan Abî Dâwûd (Abû Dâwûd/al-Imâm al-Hâfizh al-Mushannif al-Mutqan Abî Dâwûd
Sulaimân Ibnu al-‘Asy’ats as-Sijistânî al-Azadî).





Tidak ada komentar:

Posting Komentar