Asbâbun Nuzûl
Surat an-Nisâ’ (4), Ayat: 32
وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ
عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا
اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ
عَلِيمًا (٣٢)
32.
Dan janganlah kamu iri hati, terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian
kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian
dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa
yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian (dari) karunia-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Imâm
Jalâluddîn as-Suyûthî mengeluarkan dalam Lubâb an-Nuqûli fî Asbâb an-Nuzûlinya
(Juz. 5, 4/an-Nisâ’) dengan menisbahkan kepada at-Tirmidzî dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh Sunan at-Tirmidzînya
(4/116); Serta menisbahkan kepada al-Hâkim dalam al-Mustadrak ‘alâ
ash-Shahîhaynnya (2/416):
“Diriwayatkan oleh at-Tirmidzî dan al-Hâkim yang bersumber dari
Ummu Salamah, bahwa dia (Ummu Salamah) berkata: “Laki-laki berperang (bertempur
di medan perang), sedangkan perempuan tidak (bertempur di medan perang), dan
bagi kami (kaum Hawa/para wanita) hanya mendapat bagian separo (maksudnya:
apabila ahli warisnya hanya seorang perempuan saja, maka ia mendapatkan bagian
separo dari) harta warisan laki-laki”. “Maka Allah SWT. menurunkan Ayat:
وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ
عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا
اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ
عَلِيمًا (٣٢)
32.
Dan janganlah kamu iri hati, terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang
laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun)
ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian
(dari) karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.
“Dan mengenai
kejadian itu pula diturunkan Ayat (Ayat: 35, Surat al-Ahzâb):
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ
وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ
وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ
وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ
لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا (٣٥)
35. Sesungguhnya laki-laki muslim dan
perempuan muslimah, laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukminah,
laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan
yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang
khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang
berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kemaluannya (farj), laki-laki
dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah; Allah telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar”.
KETERANGAN:
Kata Imâm
Jalâluddîn as-Suyûthî: “Hadis yang ia keluarkan di atas berkualitas shahîh”.
Imâm
Jalâluddîn as-Suyûthî mengeluarkan dalam Lubâb an-Nuqûli fî Asbâb an-Nuzûlinya
(Juz. 5, 4/an-Nisâ’) dengan menisbahkan kepada Ibnu Abî Hâtim dalam Tafsîr
Ibn Abî Hâtimnya:
“Dikemukakan
oleh Ibnu Abî Hâtim yang bersumber dari ‘Abdullâh bin ‘Abbâs. ‘Abdullâh bin
‘Abbâs berkata: “Seorang wanita datang menghadap Nabi SAW. lalu (wanita itu)
bertanya: “Wahai Nabi SAW; bagi seorang lelaki mendapat bagian yang sama dengan
bagian dua orang perempuan, dan dua orang saksi perempuan sama dengan satu
orang saksi lelaki. Apakah dalam beramal kami (kaum wanita/kaum Hawa) juga
demikian. Jika seorang perempuan beramal kebaikan akan ditulis baginya separo
(pahala) kebaikan?”. Maka Allah SWT. menurunkan Ayat:
وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ
عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا
اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ
عَلِيمًا (٣٢)
32.
Dan janganlah kamu iri hati, terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang
laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun)
ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian
(dari) karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.
KETERANGAN:
Kata Imâm
Jalâluddîn as-Suyûthî: “Hadis yang ia keluarkan di atas berkualitas hasan”.
BIBLIOGRAFI
Al-Jâmi’ ash-Shahîh Sunan at-Tirmidzî
(at-Tirmidzî/al-Imâm al-Hâfizh Abî ‘Îsâ Muhammad
bin ‘Îsâ bin Saurah at-Tirmidzî).
Al-Mustadrak ‘alâ ash-Shahîhayn
(al-Hâkim/Abî ‘Abdullâh al-Hâkim an-Naisâbûrî).
Lubâb
an-Nuqûli fî Asbâb an-Nuzûli (as-Suyûthî/Imâm Jalâluddîn
as-Suyûthî).
Tafsîr Ibn
Abî Hâtim (Ibnu Abî Hâtim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar