Jumat, 20 Mei 2011

Asbâbun Nuzûl Surat ali-‘Imran (3) ayat: 113


Asbâbun Nuzûl Surat ali-‘Imran (3) ayat: 113
لَيْسُوا سَوَاءً مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ (١١٣)
113. Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang).

Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad Ahmad bin Hanbalnya (1/396):
“Abu an-Nadhar dan Hasan bin Musa telah bercerita kepada kami (Ahmad bin Hanbal), kata mereka (Abu an-Nadhar dan Hasan bin Musa): “Syaiban telah bercerita kepada kami (Abu an-Nadhar dan Hasan bin Musa) dari ‘Ashim dari Zirr dari ‘Abdullah bin Mas’ud, katanya (‘Abdullah bin Mas’ud): “Rasulullah SAW. mengakhirkan shalat Isya kemudian keluar menuju masjid, ternyata kaum muslimin sedang menunggu shalat”. Beliau (Nabi SAW.) bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya tidak ada pemeluk agama apapun yang mengingat (dzikr) Allah pada saat (seperti) ini selain kalian”. Dia (‘Abdullah bin Mas’ud) berkata: “Dan Allah menurunkan ayat ini:
لَيْسُوا سَوَاءً مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ (١١٣)
113. Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang)”.


KETERANGAN:
Imam as-Syaukani dalam Nail al-Autharnya (1/375) menukil dari as-Suyuthi mengatakan: “Hadis di atas berkualitas Hasan, karena ‘Ashim ada sesuatu pada hafalannya (daya hafalan dan daya ingatnya kurang)”. Kata al-Haitsamî dalam Majma’uz Zawaidnya (1/312): “Para perawi Hadis di atas tsiqat, tidak ada pada mereka selain ‘Ashim bin Abi an-Najud, dan dia diperselisihkan dalam berhujjah dengannya”.
Ibnu Hibbân juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Mawarid Zham-annya (hlm.91). Ibnu Jarîr juga mengeluarkan sebagaimana Hadis di atas dalam Jâmi’ul Bayâni Fit Ta’wîlil Qur’âninya (4/55). Abu Nu’aim juga mengeluarkan sebagaimana Hadis di atas dalam Al-Hilyahnya (4/187). Abu Ya’lâ juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Maqshad al-‘Alînya (1/276). Imâm Jalâludin as-Suyûthî juga mengeluarkan sebagaimana Hadis di atas dalam Lubâb an-Nuqûli fî Asbâb an-Nuzûlinya (Juz. 4, 3/Ali ‘Imran).



Al-Haitsamî mengeluarkan dalam Majma’uz Zawaidnya (6/732):
“Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas, dia (‘Abdullah bin ‘Abbas) berkata: “Setelah ‘Abdullah bin Salam, Tsa’labah bin Sa’yah, Asad bin ‘Ubaid masuk Islam dan orang Yahudi yang masuk Islam, mereka (‘Abdullah bin Salam, Tsa’labah bin Sa’yah, Asad bin ‘Ubaid masuk Islam dan orang Yahudi yang masuk Islam) beriman dan jujur serta sangat suka kepada Islam. Berkatalah ulama Yahudi yang kafir: “Tidak ada yang beriman kepada (Nabi SAW.) Muhammad dan mengikutinya kecuali orang-orang paling jahat di kalangan kami. Seandainya mereka (‘Abdullah bin Salam, Tsa’labah bin Sa’yah, Asad bin ‘Ubaid masuk Islam dan orang Yahudi yang masuk Islam) orang terbaik di kalangan kami, tidak mungkin mereka (‘Abdullah bin Salam, Tsa’labah bin Sa’yah, Asad bin ‘Ubaid masuk Islam dan orang Yahudi yang masuk Islam) meninggalkan agama bapak-moyang mereka”. Maka Allah turunkan firman-Nya berkaitan dengan hal itu:
لَيْسُوا سَوَاءً مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ (١١٣)
113. Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang)”.

KETERANGAN:
Hadis di atas diriwayatkan oleh ath-Thabranî, dan para perawinya tsiqat (kuat daya ingat dan hafalannya serta kredibel).
Ibnu Jarîr mengatakan dalam Jâmi’ul Bayâni Fi al-Ta’wîlil Qur’âninya (7/29): “Hanya saja yang lebih dekat kepada penakwilan ayat ini adalah pendapat yang menyatakan bahwa yang dimaksud adalah: membaca al-Qur’an ketika shalat Isya, sebab shalat pada waktu tersebut tidak dikerjakan oleh seorang pun dari Ahli Kitab. Maka Allah mensifatkan umat Nabi Muhammad bahwa merekalah yang mengerjakannya, bukan Ahli Kitab yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya”.
Asy-Syaikh Muqbil bin Hadî al-Wadi’î mengatakan: “Tidak ada halangannya ayat di atas (Surat ali-‘Imran (3) ayat: 113) turun tentang kedua hal di atas, atau ada beberapa sebabnya”.





BIBLIOGRAFI

Al-Hilyah (Abu Nu’aim).
Al-Maqshad al-‘Alî (Abu Ya’lâ).
Ash-Shahîh al-Musnad min Asbâb al-Nuzûl (Asy-Syaikh Muqbil bin Hadî al
-Wadi’î).
Jâmi’ul Bayâni Fi al-Ta’wîlil Qur’âni (Ibnu Jarîr/Abu Ja’far ath-Thabarî
Muhammad bin Jarîr bin Yazîd bin Katsîr bin Ghâlib al-Âmalî).
Lubâb an-Nuqûli fî Asbâb an-Nuzûli (as-Suyûthî/Imâm Jalâludin as-Suyûthî).
Majma’uz Zawaid (al-Haitsamî).
Mawarid Zham-an (Ibnu Hibbân).
Musnad Ahmad bin Hanbal (Imam Ahmad/Ahmad bin Hanbal).
Nail al-Authar (Imam as-Syaukanî).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar