Asbâbun
Nuzûl Surat
al-Baqarah (2), Ayat: 222
وَيَسْأَلُوْنَكَ
عَنِ الْمَحِيْضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوْا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيْضِ وَلاَ
تَقْرَبُوْهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ
أَمَرَكُمُ اللهُ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
(٢٢٢)
222. Mereka bertanya
kepadamu (kepada Nabi SAW.) tentang Haidh. Katakanlah (wahai Nabi Muhammad):
"Haidh itu adalah suatu Penyakit (Kotoran)". Oleh karena itu, hendaklah
kalian (Kaum Muslimîn) menjauhkan diri kalian dari Wanita (dari Isterimu) di
waktu haidh. Dan janganlah kalian (Kaum Muslimîn) mendekati mereka (maksudnya:
"Janganlah kalian memasukkan Alat Kelamin/ Dzakar kalian ke Alat Kelamin/ Farj
Isteri-isteri kalian"), sebelum mereka (Isteri-isteri kalian) suci. Apabila
mereka (Isteri-isteri kalian) telah suci, maka campurilah (setubuhilah) mereka itu
(setubuhilah Isteri-isteri kalian) di tempat yang diperintahkan Allâh kepada
kalian (maksudnya: "Setubuhilah Isteri-isteri kalian di Alat Kelaminnya/ Farj-nya").
Sesungguhnya Allâh menyukai Orang-orang yang Bertaubat, dan (Allâh SWT.) juga menyukai
Orang-orang yang Mensucikan Diri.
Al-Imâm
al-Hâfizh[1] al-Huĵah[2] Muslim[3] meriwayatkan dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li Muslimnya (No. Hadis: 455):
حَدَّثَنِيْ
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ, قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ, قَالَ:
حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ, قَالَ: حَدَّثَنَا ثَابِتٌ, عَنْ أَنَسٍ, أَنَّ
الْيَهُوْدَ كَانُوْا إِذَا حَاضَتِ الْمَرْأَةُ فِيْهِمْ لَمْ يُؤَاكِلُوْهَا, وَلَمْ
يُجَامِعُوْهُنَّ فِي الْبُيُوْتِ. فَسَأَلَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَأَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى:
(وَيَسْأَلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوْا
النِّسَاءَ فِي الْمَحِيْضِ..........), إِلَى آخِرِ الْآيَةِ. فَقَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اصْنَعُوْا كُلَّ شَيْءٍ, إِلَّا النِّكَاحَ.
فَبَلَغَ ذَالِكَ الْيَهُوْدَ, فَقَالُوْا: مَا يُرِيْدُ هَذَا الرَّجُلُ, أَنْ يَّدَعَ
مِنْ أَمْرِنَا شَيْئًا, إِلَّا خَالَفَنَا فِيهِ. فَجَاءَ أُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ,
وَعَبَّادُ بْنُ بِشْرٍ, فَقَالَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ, إِنَّ الْيَهُوْدَ تَقُوْلُ:
كَذَا, وَكَذَا, فَلَا نُجَامِعُهُنَّ. فَتَغَيَّرَ وَجْهُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, حَتَّى ظَنَنَّا أَنْ قَدْ وَجَدَ عَلَيْهِمَا. فَخَرَجَا, فَاسْتَقْبَلَهُمَا
هَدِيَّةٌ مِّنْ لَبَنٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَأَرْسَلَ
فِيْ آثَارِهِمَا, فَسَقَاهُمَا. فَعَرَفَا أَنْ لَّمْ يَجِدْ عَلَيْهِمَا.
"Zuhayr bin Harb[4]
telah bercerita kepada saya (kepada Muslim), dia (Zuhayr bin Harb) berkata:
"'Abdurrahmân bin Mahdiŷ[5]
telah bercerita kepada kami (kepada Zuhayr bin Harb), dia ('Abdurrahmân bin
Mahdiŷ) berkata: "Hammâd bin Salamah[6]
telah bercerita kepada kami (kepada 'Abdurrahmân bin Mahdiŷ), dia (Hammâd bin
Salamah) berkata: "Tsâbit bin Aslam[7] telah bercerita
kepada kami (kepada Hammâd bin Salamah), dari Anas
bin Mâlik[8],
dia (Anas bin Mâlik) berkata: "Dahulukala apabila Wanita (isteri) Orang-orang
Yahûdi haidh, maka mereka (Orang-orang Yahûdi) tidak mengajak isteri mereka
makan, serta tidak menyetubuhi isteri-isteri mereka di Rumah-rumah (mereka). Kemudian
para Shahabat Nabi SAW. bertanya mengenai Hal tersebut kepada Nabi SAW. Maka
Allâh SWT. menurunkan (Surat al-Baqarah, Ayat: 222):
وَيَسْأَلُوْنَكَ
عَنِ الْمَحِيْضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوْا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيْضِ وَلاَ
تَقْرَبُوْهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ
أَمَرَكُمُ اللهُ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
(٢٢٢)
222. Mereka bertanya
kepadamu (kepada Nabi SAW.) tentang Haidh. Katakanlah (wahai Nabi Muhammad):
"Haidh itu adalah suatu Penyakit (Kotoran)". Oleh karena itu,
hendaklah kalian (Kaum Muslimîn) menjauhkan diri kalian dari Wanita (dari
Isterimu) di waktu haidh. Dan janganlah kalian (Kaum Muslimîn) mendekati mereka
(maksudnya: "Janganlah kalian memasukkan Alat Kelamin/ Dzakar kalian ke
Alat Kelamin/ Farj Isteri-isteri kalian"), sebelum mereka (Isteri-isteri
kalian) suci. Apabila mereka (Isteri-isteri kalian) telah suci, maka campurilah
(setubuhilah) mereka itu (setubuhilah Isteri-isteri kalian) di tempat yang
diperintahkan Allâh kepada kalian (maksudnya: "Setubuhilah Isteri-isteri
kalian di Alat Kelaminnya/ Farj-nya"). Sesungguhnya Allâh menyukai
Orang-orang yang Bertaubat, dan (Allâh SWT.) juga menyukai Orang-orang yang
Mensucikan Diri".
"(Anas bin
Mâlik melanjutkan periwayatannya): "Rasûlullâh SAW. bersabda: "Lakukanlah
apa saja (kepada isteri kalian), kecuali Nikâh (menyetubuhi isteri)". Lalu
sampailah Berita tersebut (Berita dari Nabi SAW.) kepada Orang-orang Yahûdi,
seraya Orang-orang Yahûdi berkata: "Apa maunya orang ini (Nabi SAW); tidak
ada satupun urusan kami (urusan Orang-orang Yahûdi) melainkan pasti dia (Nabi
SAW.) selisihi". Kemudian datanglah Usaid bin Hudhair[9] dan 'Abbâd bin
Bisyr (kepada Nabi SAW.) seraya berkata: "Sesungguhnya Orang-orang Yahûdi
berkata seperti ini, dan seperti ini; maka kami (Usaid bin Hudhair dan 'Abbâd
bin Bisyr) tidak menyetubuhi isteri-isteri kami (isteri-isteri Usaid bin Hudhair
dan 'Abbâd bin Bisyr)". Seketika itu berubahlah Wajah Rasûlullâh SAW;
hingga kami (Usaid bin Hudhair dan 'Abbâd bin Bisyr) mengira beliau SAW. marah
kepada mereka berdua (kepada Usaid bin Hudhair dan 'Abbâd bin Bisyr). Lalu
mereka berdua (Usaid bin Hudhair dan 'Abbâd bin Bisyr) keluar; maka mereka berdua
(Usaid bin Hudhair dan 'Abbâd bin Bisyr) melihat Nabi SAW. diberi Hadiah berupa
Susu. Kemudian beliau SAW. mengirimkan Susu kepada mereka berdua (kepada Usaid
bin Hudhair dan 'Abbâd bin Bisyr), setelah itu mereka berdua (Usaid bin Hudhair
dan 'Abbâd bin Bisyr) meminum Susu pemberian Rasûlullâh tersebut. Akhirnya
mereka berdua (Usaid bin Hudhair dan 'Abbâd bin Bisyr) pun mengetahui
bahwasannya beliau SAW. tidak marah kepada mereka berdua (kepada Usaid bin
Hudhair dan 'Abbâd bin Bisyr)".
- Al-Imâm al-Hâfizh at-Tirmidziŷ[13] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh Sunan at-Tirmidziŷnya (No. Hadis: 2903), dan kata al-Imâm al-Hâfizh at-Tirmidziŷ: “Hadis yang ia (at-Tirmidziŷ) riwayatkan berkualitas hasan shahîh”.
- Al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Abû Dâwud[14] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Sunan Abî Dâwudnya (No. Hadis: 225 dan 1850).
- Al-Imâm al-Hâfizh an-Nasâiŷ[15] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam as-Sunan al-Kubrânya (No. Hadis: 286 dan 366).
- Al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Ibnu Mâjah[16] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Sunan Ibn Mâjahnya (No. Hadis: 636).
- Al-Imâm al-Hâfizh ad-Dârimiŷ[17] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Sunan ad-Dârimiŷnya (No. Hadis: 1035).
- Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts[18] Ahmad bin Hanbal[19] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Musnad al-Imâm Ahmad Ibn Hanbalnya (No. Hadis: 11904 dan 13087).
- Al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Hibbân[20] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Shahîh Ibn Hibbân bi Tartîb Ibn Balbânnya (No. Hadis: 1362).
- Al-Imâm al-Hâfizh al-Baihaqiŷ[21] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam as-Sunan al-Kubrânya (No. Hadis: 1501).
- Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts 'Abdul Ghaniŷ al-Maqdisiŷ[22] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Mishbâh fî 'Uyûn ash-Shaĥâhnya (No. Hadis: 40).
- Al-Imâm al-Hâfizh Abû ‘Awânah[23] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Mustakhraj Abî ‘Awânahnya (No. Hadis: 903).
- Al-Imâm al-Hâfizh Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ[24] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Musnad al-Mustakhraj 'alâ Shahîh al-Imâm Muslimnya (No. Hadis: 691).
- Al-Imâm al-Hâfizh al-Bazzâr[25] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Musnad al-Bazzâr al-Mansyûrnya (No. Hadis: 6995).
- Al-Imâm al-Hâfizh Abû Ya’lâ[26] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Musnad Abî Ya’lâ al-Mawshiliŷnya (No. Hadis: 3533).
- Al-Imâm al-Hâfizh ath-Thayâlisiŷ[27] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Musnad Abî Dâwud ath-Thayâlisiŷnya (No. Hadis: 2165).
- Al-Imâm al-Hâfizh ath-Thahâwiŷ[28] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Syarh Ma'ânî al-Âtsârnya (No. Hadis: 4382).
- Al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Abî Hâtim[29] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Tafsîr Ibn Abî Hâtimnya (No. Hadis: 2108) atau (2/400).
- Al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Katsîr[30] juga mengeluarkan sebagaimana Hadis di atas dalam Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîmnya (1/585)[31], dengan menyandarkan kepada Riwayat Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ahmad bin Hanbal dalam Musnad al-Imâm Ahmad Ibn Hanbalnya (No. Hadis: 11904 dan 13087).
- Al-Imâm al-Hâfizh Jalâluddîn as-Suyûthiŷ[32] juga mengeluarkan sebagaimana Hadis di atas dalam ad-Durr al-Mantsûr fî at-Tafsîr bi al-Ma’tsûrnya (2/570 – 2/571)[33].
- Al-Imâm al-Mufaŝir an-Naĥâs[34] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam an-Nâsikh wa al-Mansûkhnya (halaman: 203).
PENJELASAN (kedudukan hadis di
atas):
Atsar[35] Anas bin Mâlik di atas digolongkan Mawqûf li hukmi Marfû’,
maksudnya: hadis Mawqûf[36] yang dihukumi Marfû’[37]. Karena para Muhadditsîn[38] telah bersepakat (ber-ijma') bahwa: “Ada beberapa macam Mawqûf
yang dihukumi Marfû’, dan salah satunya yaitu: penafsiran para Sahabat yang
berkaitan dengan sebab turunnya (asbâb an-nuzûl) suatu Ayat”.
Sebagaimana penjelasan
para Muhadditsîn tersebut, maka Atsar Anas bin Mâlik di atas tergolong hadis Mawqûf yang dihukumi Marfû’ oleh
para Muhadditsîn, sehingga (hadis Anas bin Mâlik di atas) dapat dijadikan sebagai huĵah (pedoman/ landasan) dalam Syara’
(Islâm).
PENJELASAN (mengenai Kualitas Hadis
di atas):
Hadis
riwayat al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Muslim di atas berkualitas Shahîh, karena diriwayatkan
oleh al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Muslim dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li Muslimnya (No. Hadis: 455).
Hadis riwayat al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Muslim
di atas di-shahîh-kan oleh:
- Al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Muslim dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li Muslimnya (No. Hadis: 455).
- Dinilai Hasan Shahîh oleh al-Imâm al-Hâfizh at-Tirmidziŷ dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh Sunan at-Tirmidziŷnya (No. Hadis: 2903).
- Al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Hibbân dalam Shahîh Ibn Hibbân bi Tartîb Ibn Balbânnya (No. Hadis: 1362).
- Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts 'Abdul Ghaniŷ al-Maqdisiŷ dalam al-Mishbâh fî 'Uyûn ash-Shaĥâhnya (No. Hadis: 40).
- Al-Imâm al-Hâfizh Abû ‘Awânah dalam Mustakhraj Abî ‘Awânahnya (No. Hadis: 903).
- Al-Imâm al-Hâfizh Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ dalam al-Musnad al-Mustakhraj 'alâ Shahîh al-Imâm Muslimnya (No. Hadis: 691).
- Al-Hâfizh Muhammad Nâshiruddîn al-Albâniŷ dalam Shahîh Sunan Abî Dâwudnya (No: 251).
KESIMPULAN:
Surat al-Baqarah (2), Ayat: 222 diturunkan
mengenai:
"Pertanyaan
para Shahabat Nabi SAW. mengenai sikap para Suami Kaum Yahûdi terhadap Isteri-isteri
mereka. Yang mana ketika para Isteri Kaum Yahûdi haidh, maka para Suami Kaum
Yahûdi tidak mau makan bersama Isteri-isteri mereka (ister-isteri Kaum Yahûdi),
serta mereka (para Suami Kaum Yahûdi) tidak mau (enggan dan menolak) untuk
bersetubuh dengan Isteri-isteri mereka (Isteri-isteri Orang-orang Yahudi)".
BIBLIOGRAFI
Ad-Durr al-Mantsûr
fî at-Tafsîr bi al-Ma’tsûr (al-Imâm al-Hâfizh Jalâluddîn
as-Suyûthiŷ/ ‘Abdurrahmân bin Abî Bakr bin Muhammad bin
Sâbiquddîn).
Al-Jâmi’ ash-Shahîh li Muslim (al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Muslim/ Muslim bin
al-Haĵâj bin Muslim bin Ward bin Kûsyâdz).
Al-Jâmi’ ash-Shahîh Sunan at-Tirmidziŷ (al-Imâm al-Hâfizh at-Tirmidziŷ/
Muhammad bin 'Îsâ bin Sawrah bin Mûsâ bin adh-Dhaĥâk).
Al-Mishbâh fî
'Uyûn ash-Shaĥâh (Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts 'Abdul Ghaniŷ
al-Maqdisiŷ/ 'Abdul Ghaniŷ bin 'Abdil Wâhid bin 'Alî bin Surûr bin
Râfi' bin
Hasan bin Ja'far).
Al-Musnad
al-Mustakhraj 'alâ Shahîh al-Imâm Muslim (al-Imâm
al-Hâfizh
Abû
Nu'aim al-Ashbahâniŷ/ Ahmad bin 'Abdillâh bin Ahmad bin Ishâq bin
Mûsâ
bin Mihrân).
An-Nâsikh wa al-Mansûkh (al-Imâm al-Mufaŝir an-Naĥâs/ Ahmad bin
Muhammad
bin Ismâ'îl bin Yûnus).
As-Sunan al-Kubrâ li al-Baihaqiŷ
(al-Imâm al-Hâfizh al-Baihaqiŷ/ Ahmad
bin
al-Husain
bin 'Alî bin Mûsâ).
As-Sunan al-Kubrâ li an-Nasâiŷ
(al-Imâm al-Hâfizh an-Nasâiŷ/ Ahmad bin Syu'aib
bin ‘Alî bin Sinân bin Bahr bin Dînâr).
Musnad Abî
Dâwud ath-Thayâlisiŷ (al-Imâm
al-Hâfizh ath-Thayâlisiŷ/ Sulaimân bin
Dâwud
bin al-Jârûd).
Musnad Abî
Ya’lâ al-Mawshiliŷ (al-Imâm
al-Hâfizh Abû Ya’lâ/ Ahmad bin 'Alî bin
al-Mutsannâ bin Yahyâ bin 'Îsâ bin Hilâl).
Musnad al-Bazzâr al-Mansyûr (al-Imâm al-Hâfizh al-Bazzâr/ Ahmad bin 'Amrû bin
'Abdil Khâliq bin Khallâd bin 'Ubaidillâh).
Musnad al-Imâm Ahmad Ibn
Hanbal (Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ahmad bin
Hanbal/ Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilâl bin Asad bin
Idrîs bin
'Abdilllâh bin Haŷân bin 'Abdillâh bin Anas
bin 'Auf bin Qâsith bin Mâzin bin
Syaibân bin Dzuhl bin Tsa'labah bin 'Ukâbah
bin Sha'b bin 'Alî bin Bakr bin
Wâil).
Mustakhraj Abî
‘Awânah (al-Imâm al-Hâfizh Abû ‘Awânah/ Ya'qûb bin Ishâq bin
Ibrâhîm bin Yazîd).
Shahîh Ibn Hibbân bi Tartîb Ibn Balbân (al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Hibbân/
Muhammad bin Hibbân
bin Ahmad bin Hibbân bin Mu'âdz bin Ma'bad bin
Sa'îd bin Syahîd bin
Hadiŷah (atau bin Hudbah) bin Murroh bin Sa'd bin
Yazîd bin Murroh bin
Zaid bin 'Abdillâh bin Dârim bin Mâlik bin Hanzhalah
bin Mâlik bin Zaid
Manâh bin Tamîm).
Sunan Abî
Dâwud (al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah
Abû Dâwud/ Sulaimân bin al-Asy'ats
bin Syaddâd Ibn
‘Amrû bin ‘Âmir, atau Sulaimân bin al-Asy'ats bin Bisyr bin
Syaddâd).
Sunan ad-Dârimiŷ (al-Imâm al-Hâfizh ad-Dârimiŷ/ ‘Abdullâh bin ‘Abdirrahmân bin
al-Fadhl bin Bahrâm bin ‘Abdish Shamad).
Sunan Ibn
Mâjah (al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Ibnu Mâjah/ Muhammad bin Yazîd).
Syarh Ma'ânî
al-Âtsâr (al-Imâm al-Hâfizh ath-Thahâwiŷ/ Ahmad bin
Muhammad bin
Salâmah
bin Salamah bin 'Abdil Malik bin Salamah bin Sulaimân bin Hubâb).
Tafsîr al-Qurân
al-‘Azhîm (al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Katsîr/ Ismâ'îl bin ‘Umar bin
Katsîr bin Dhaw-i bin Katsîr bin Zar'i (atau
bin Dzar'i)).
Tafsîr Ibn Abî
Hâtim (al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Abî Hâtim/ ‘Abdurrahmân bin
Muhammad bin Idrîs, atau ‘Abdurrahmân bin Abî
Hâtim Muhammad bin Idrîs
bin al-Mundzir bin Dâwud bin Mihrân).
[1] Al-Hâfizh adalah: "Gelar
Ahli Hadis yang dapat men-shahîh-kan Sanad serta Matan Hadis, dan dapat men-ta’dîl-kan dan
men-jarh-kan para Perawi Hadis, serta seorang al-Hâfizh itu harus mempunyai kapasitas menghafal
100.000 Hadis". Para Pakar Hadis yang mendapatkan Gelar al-Hâfizh, mereka yaitu:
"Sufyân bin 'Uyainah, Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân, 'Abdurrahmân bin
Mahdiŷ, Wakî' bin al-Jarrâh, Muhammad bin Yûsuf al-Firyâbiŷ, Ibnu Hazm, Abû
Nu'aim al-Ahwal, Abû Zur'ah ar-Râziŷ, Abû Hâtim ar-Râziŷ, Muslim bin al-Haĵâj,
at-Tirmidziŷ, Abû Dâwud, an-Nasâiŷ, Ibnu Mâjah, ad-Dârimiŷ, Ibnu Khuzaymah,
Ibnu Hibbân, ath-Thabarâniŷ, al-Baihaqiŷ, al-Hâkim, al-Humaidiŷ, Sa'îd bin
Manshûr, 'Alî bin al-Ja'd, al-Baghawiŷ, Abû 'Awânah al-Isfarâyîniŷ, ath-Thayâlisiŷ,
al-Bazzâr, 'Abdurrazzâq, Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ, al-Khathîb al-Baghdâdiŷ,
ath-Thahâwiŷ, Ibnu Abî Hâtim, Ibnu ‘Abdul Bar, Ibnu ‘Adiŷ, Ibnu al-Mundzir, Abû
Nu'aim al-Ashbahâniŷ, Ibnu 'Asâkir, Dhiyâuddîn al-Maqdisiŷ, Ibnu Nuqthah, Ibnu
Jarîr, Ibnu Ziyâd an-Naisâbûriŷ, Ibnu Katsîr, 'Alâuddîn Mughlathâŷ, Zainuddîn
‘Abdurrahîm al-‘Irâqiŷ, al-Haitsamiŷ, Abû Zur'ah al-‘Irâqiŷ, Ibnu Hamzah
al-Husainiŷ, al-Fâsiŷ, Ibnu Quthlûbagâ, Ibnu as-Sakan, Jalâluddîn as-Suyûthiŷ,
Abû Thâhir al-Mukhallish, Muhammad Nâshiruddîn al-Albâniŷ, dan
sebagainya".
[2] Al-Huĵah yaitu: "Gelar yang diberikan kepada para Pakar Hadis yang kemampuan Hafalan
Hadisnya dapat dijadikan Huĵah (pedoman/ landasan), dan menjadi referensi bagi
para Penghafal lainnya. Al-Huĵah menurut sebagian Muhadditsîn bermakna:
"Para Imâm yang sanggup menghafal 300.000 Hadis, hafal dan mengetahui
Matan dan Sanad Hadis, serta hafal dan mengetahui Ihwal para Perawi Hadis, baik
itu ke-'adl-an, 'illat, maupun Biografinya".
Para Pakar Hadis yang mendapatkan Gelar al-Huĵah di antaranya:
"Sufyân bin 'Uyainah, Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân, 'Abdurrahmân bin Mahdiŷ, Muslim bin al-Haĵâj, Abû Dâwud, Ibnu Mâjah, Abû Nu'aim al-Ahwal,
al-Humaidiŷ, Sa'îd bin Manshûr, 'Alî bin al-Ja'd, al-Baghawiŷ, dan
sebagainya".
[3] Nama lengkapnya yaitu: Muslim bin al-Haĵâj bin Muslim bin Ward bin Kûsyâdz. Ia (Muslim) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ dekat pertengahan.
Dan ia (Muslim) juga merupakan seorang tsiqah mutqin al-Mubarraz al-Imâm
al-Hâfizh al-Huĵah (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya,
seorang yang kuat lagi kokoh dan sangat istimewa keilmuwannya, serta seorang al-Imâm,
al-Hâfizh dan al-Huĵah). Ia (Muslim) juga seorang pakar hadîts (hadis)
terkemuka. Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Qusyairiŷ an-Naysâbûriŷ.
Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû al-Husain. Laqab
(gelar/titel) nya: al-Imâm al-Mubarraz al-Hâfizh al-Huĵah Muslim. Ia
(Muslim) lahir di Kota Naisâbûr (Kota yang terletak di Negara Îrân),
pada tahun 204 Hijriyah (820 Masehi), atau 206 Hijriyah (822 Masehi). Tempat
tinggalnya di Kota Naisâbûr. Ia (Muslim) wafat di Kota Naisâbûr,
Hari Ahad sore, bertepatan pada Bulan Rajab Tahun 261 Hijriyah (875
Masehi). Ia (Muslim) dikubur di Kota Naisâbûr, pada Hari Senin. Dan ia (Muslim) pada saat itu berusia kurang lebih 55 tahun. {Sumber: "Tahdzîb
al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
al-Mizziŷ: (No. 5923)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb",
karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ:
(10/127)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 217)}.
[4] Nama lengkapnya yaitu: Zuhair bin Harb bin Syaddâd. Ia (Zuhair bin Harb) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ senior. Dan ia (Zuhair bin Harb) juga merupakan seorang tsiqah tsabt
al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta
seorang yang konsisten dan al-Hâfizh). Nasab (keturunan) nya
yaitu: al-Harasiŷ
an-Nasâiŷ al-Baghdâdiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû
Khaytsamah. Laqab (gelar/titel) nya: al-Hâfizh Abû Khaytsamah.
Ia (Zuhair bin Harb) lahir pada tahun 160 Hijriyah (777 Masehi). Tempat
tinggalnya di Kota Baghdâd (Ibu Kota Negara 'Irâq). Ia (Zuhair bin Harb) wafat di Kota Baghdâd, pada Malam Kamis, bertepatan pada
Bulan Sya'bân Tahun 234 Hijriyah (849 Masehi). Ia (Zuhair bin Harb) wafat pada Masa Khalîfah Ja'far al-Mutawakkil. Dan ia (Zuhair bin Harb) pada saat itu berusia kurang lebih 74 tahun. {Sumber: "Târîkh Baghdâd",
karya: al-Imâm al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 4550)}. Dan {Sumber:
"Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 2010)}. Serta {Sumber: "Sîr
A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 130)}.
[5] Nama lengkapnya yaitu: 'Abdurrahmân bin Mahdiŷ bin Haŝân bin 'Abdirrahmân.
Ia (Ibnu Mahdiŷ) merupakan seorang Tabi’ Tâbi’în junior. Dan ia (Ibnu Mahdiŷ)
juga merupakan seorang tsiqah tsabt mutqin al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah (kredibel
ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi
kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm, al-Hâfizh, dan al-Huĵah).
Nasab (keturunan) nya yaitu: al-'Anbariŷ al-Azdiŷ al-Bashriŷ
al-Luluiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Sa'îd. Laqab
(gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Ibn Mahdiŷ. Ia (Ibnu Mahdiŷ)
lahir pada Bulan Muharram Tahun 135 Hijriyah (752 Masehi), atau 136
Hijriyah (753 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Bashrah (Kota yang
terletak di Negara 'Irâq). Ia (Ibnu Mahdiŷ) wafat di Kota Bashrah, bertepatan pada
Bulan Jumâdâl Âkhirah Tahun 198 Hijriyah (814 Masehi). Dan ia (Ibnu Mahdiŷ)
ketika itu berusia 63 tahun. {Sumber: "at-Târîkh al-Kabîr", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ: (No. 1123)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî
Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ:
(No. 3969)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (6/281)}. Serta {Sumber:
"Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 56)}.
[6] Nama lengkapnya yaitu: Hammâd bin Salamah bin Dînâr. Ia (Hammâd bin
Salamah) merupakan seorang Tabi’ Tâbi’în pertengahan. Dan
ia (Hammâd bin Salamah) juga merupakan seorang tsiqah al-Imâm (kredibel
ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang al-Imâm). Nasab
(keturunan) nya yaitu: al-Bashriŷ al-Khiraqiŷ al-Bathâiniŷ. Kuniyah
(nama akrab) nya yaitu: Abû Salamah. Laqab (gelar/titel) nya: al-Khazzâz. Ia (Hammâd
bin Salamah) lahir ketika Shahabat Anas bin Mâlik masih hidup. Tempat
tinggalnya di Kota Bashrah (Kota yang
terletak di Negara 'Irâq). Ia (Hammâd bin Salamah) wafat di Kota Bashrah, pada Hari Selasa, bertepatan pada Bulan Dzûlhiĵah atau 1 Muharram
Tahun 167 Hijriyah (784 Masehi), atau 165 Hijriyah (782 Masehi). {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 1482)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb
at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar
al-'Asqalâniŷ: (3/13)}. Dan {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât
al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 82)}. Serta {Sumber: "Ikmâl Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ
ar-Rijâl", karya: al-Imâm al-Hâfizh 'Alâuddîn Mughlathâŷ: (No. 1340)}.
[7] Namanya yaitu:
Tsâbit bin Aslam. Ia (Tsâbit bin Aslam) merupakan seorang Tâbi’în dekat
pertengahan. Ia (Tsâbit bin Aslam) adalah seorang tsiqah al-Imâm
(kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang al-Imâm).
Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Bunâniŷ al-Bashriŷ. Kuniyah
(nama akrab) nya yaitu: Abû Muhammad. Ia (Tsâbit
bin Aslam) lahir pada Masa Khalîfah Mu'âwiyah bin Abî
Sufyân. Tempat tinggalnya di Kota Bashrah (Kota yang
terletak di Negara 'Irâq). Ia (Tsâbit bin Aslam) wafat di Negara ‘Irâq, pada
tahun 127 Hijriyah (745 Masehi). Ia (Tsâbit bin Aslam) wafat pada Masa Pemerintahan
Khâlid bin 'Abdillâh. Dan ia (Tsâbit bin Aslam) pada saat itu berusia kurang
lebih 86 tahun. {Sumber: "at-Târîkh al-Kabîr", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ: (No. 2052)}. Dan {Sumber: "at-Târîkh ash-Shaghîr",
karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ: (1/318)}. Dan {Sumber:
"ath-Thabaqât al-Kubrâ", karya: al-Imâm al-Hâfizh Muhammad bin Sa'd: (No. 3141)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl
fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ:
(No. 811)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 91)}.
[8] Nama lengkapnya yaitu: Anas bin Mâlik bin an-Nadhr bin Dhamdham bin Zaid
bin Harâm bin Jundub bin 'Âmir bin Ghanm bin 'Adiŷ bin an-Naĵâr. Ia (Anas bin Mâlik) merupakan seorang Shahabat, dan salah satu Shahabat Nabi SAW. yang paling banyak
meriwayatkan Hadis. Ia (Anas bin Mâlik) telah meriwayatkan 2.286 Hadîts.
Semua Shahabat Nabi SAW. tsiqah dan ‘âdl. Nasab
(keturunan) nya yaitu: al-Anshâriŷ al-Khazrajiŷ an-Naĵâriŷ al-Madaniŷ. Kuniyah
(nama akrab) nya yaitu: Abû Hamzah atau Abû an-Nadhr. Ia (Anas bin Mâlik) lahir sepuluh (10) Tahun sebelum Tahun al-Hijrah. Tempat
tinggalnya di Kota Bashrah (Kota yang
terletak di Negara 'Irâq). Ia (Anas bin Mâlik) wafat di Kota Bashrah, pada tahun 93 Hijriyah (712 Masehi), atau 92 Hijriyah (711 Masehi),
atau 91 Hijriyah (710 Masehi), atau 90 Hijriyah (709 Masehi). Dan ia (Anas bin Mâlik) pada saat itu berusia 103 atau 107 atau 106 tahun. {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 568)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb
at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar
al-'Asqalâniŷ: (1/378)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ",
karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 62)}.
[9] Nama lengkapnya yaitu: Usaid bin Hudhair bin Simâk bin 'Atîk bin Râfi' bin
Imriil Qais bin Zaid bin 'Abdil Asyhal bin Jusyam bin al-Hârits bin al-Khazraj
bin 'Amrû bin Mâlik bin al-Aws. Ia (Usaid bin Hudhair) merupakan salah satu Shahabat Nabi SAW. Ia (Usaid bin Hudhair) merupakan
Pemimpin (Naqîb) Banî 'Abdul Asyhal. Semua Shahabat Nabi SAW. tsiqah dan ‘âdl. Nasab
(keturunan) nya yaitu: al-Anshâriŷ al-Asyhaliŷ al-Awsiŷ al-Madaniŷ. Kuniyah
(nama akrab) nya yaitu: Abû Yahyâ, atau Abû al-Hudhair, atau Abû
'Atîk, atau Abû 'Îsâ, atau Abû 'Atîq, atau Abû 'Amrû, atau
Abû al-Hushain, atau Abû Bahr. Tempat tinggalnya di Kota Madînah (Kota Mulia
yang terletak di Negara 'Arab Saudi). Ia (Usaid bin
Hudhair) wafat pada Bulan Sya'bân Tahun 20 Hijriyah (641 Masehi), atau 21 Hijriyah (642 Masehi). Ia (Usaid bin Hudhair) wafat pada Masa Khalîfah
'Umar bin al-Khaththâb. {Sumber: "at-Târîkh al-Kabîr", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ: (No. 1640)}. Dan {Sumber: "al-Istî'âb
fî Ma'rifah al-Ashhâb", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu 'Abdul
Bar: (No. 54)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl",
karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 517)}. Dan {Sumber:
"Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (1/348)}. Serta {Sumber: "Ikmâl Tahdzîb
al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: al-Imâm al-Hâfizh 'Alâuddîn
Mughlathâŷ: (No. 553)}.
[10] Muhadditsîn yaitu: Orang yang
hafal matan-matan hadis, mengetahui gharîb serta faqîh,
hafal sanad, mengetahui ihwal para perawi, dapat membedakan antara yang shahîh
dengan yang dha’îf, seorang penghimpun buku, penulis, pendengar,
pencari sanad-sanad hadis, dan mengetahui sanad yang terpendek
dari padanya. Contoh para Muhadditsîn: Imâm Mâlik, Imâm asy-Syâfi’î,
Imâm Ahmad bin Hanbal, Imâm Bukhârî, Imâm Muslim, at-Tirmidzî, Abû Dâwud,
an-Nasâ-î, Ibnu Mâjah, Ibnu Khuzaymah, Ibnu Hibbân, dan sebagainya.
[11] Hadis Shahîh ialah: Hadis yang bersambung (muttashil)
sanadnya, diriwayatkan oleh orang yang ‘âdl (‘âdl yaitu: orang
yang istiqamah dalam beragama, baik akhlaqnya, tidak fasiq dan tidak melakukan
cacat muru’ah), sempurna ke-dhabith-annya, tidak ada keganjilan (syadzdz),
dan tidak ada kecacatan (‘illat).
[12] Tsiqqât
adalah: Para perawi hadis yang kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya.
[13] Nama sebenarnya yaitu: Muhammad bin 'Îsâ bin Sawrah bin Mûsâ bin
adh-Dhaĥâk. Ia (at-Tirmidziŷ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ junior.
Dan ia (at-Tirmidziŷ) juga merupakan seorang tsiqah al-Bâri' al-Imâm
al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta
seorang yang cakap dan pandai, al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (at-Tirmidziŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis) dan fiqh
(fiqih). Nasab (keturunan) nya yaitu: at-Tirmidziŷ as-Sulamiŷ. Kuniyah
(nama akrab) nya yaitu: Abû ‘Îsâ. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh al-Bâri' at-Tirmidziŷ. Ia (at-Tirmidziŷ) lahir di Kota Tirmidz/ Turmudz
(Kota Kecil yang terletak di sebelah Utara Negara Îrân), pada Tahun 209
Hijriyah (824 Masehi), atau 210 Hijriyah (825 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Tirmidz/ Turmudz. Ia (at-Tirmidziŷ) wafat di Kota Tirmidz/ Turmudz, pada Malam Senin, bertepatan pada Tanggal 13 Rajab
279 Hijriyah (892 Masehi). {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ
ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No.
5531)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (9/388)}. Dan {Sumber: "Sîr
A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 132)}. Serta {Sumber: "Jâmi' al-Ushûl fî Ahâdîts
ar-Rasûl", karya: al-Muhaddits Ibnu al-Atsîr al-Jazariŷ:
(1/193)}.
[14] Nama sebenarnya yaitu: Sulaimân bin al-Asy'ats bin Syaddâd Ibn ‘Amrû bin
‘Âmir, atau Sulaimân bin al-Asy'ats bin Bisyr bin Syaddâd, atau Sulaimân bin
al-Asy'ats bin Ishâq bin Basyîr bin Syaddâd Ibn 'Amrû bin 'Imrân. Ia (Abû
Dâwud) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ pertengahan. Dan ia (Abû Dâwud)
juga merupakan seorang tsiqah tsabt mutqin al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah (kredibel
ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi
kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm, al-Hâfizh, dan
al-Huĵah). Ia (Abû Dâwud) juga seorang Pakar hadîts (hadis), dan fiqh
(fiqih). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Azdiŷ as-Sijistâniŷ. Kuniyah
(nama akrab) nya yaitu: Abû Dâwud. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Abû Dâwud. Ia (Abû
Dâwud) lahir di Sijistân (suatu Daerah yang terletak antara Negara Iran
dan Afghanistan), pada Tahun 202 Hijriyah (817 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Bashrah (Kota yang terletak di Negara 'Irâq). Ia (Abû Dâwud) wafat di Kota Bashrah, pada Hari Jumu'ah, bertepatan pada Tanggal 16 Syaŵâl 275
Hijriyah (889 Masehi). Dan ia (Abû Dâwud) pada saat itu berusia 73 tahun. {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 2492)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb
at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar
al-'Asqalâniŷ: (4/172)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ",
karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 117)}.
[15] Nama sebenarnya yaitu: Ahmad bin Syu'aib bin ‘Alî bin Sinân bin Bahr bin
Dînâr. Ia (an-Nasâiŷ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ junior. Dan ia
(an-Nasâiŷ) juga merupakan seorang tsiqah tsabt mutqin al-Imâm al-Hâfizh (kredibel
ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi
kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia
(an-Nasâiŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis) dan fiqh (fiqih). Nasab (keturunan) nya yaitu: an-Nasâiŷ an-Nasawiŷ al-Qâdhiŷ
al-Khurâsâniŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû ‘Abdurrahmân.
Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh an-Nasâiŷ. Ia
(an-Nasâiŷ) lahir di Kota Nasâ (wilayah Khurâsân), pada Tahun 215
Hijriyah (830 Masehi). Tempat tinggalnya di Zuqâq al-Qanâdîl (wilayah
Negara Mesir). Ia (an-Nasâiŷ) wafat di Kota ar-Ramlah (Kota yang
terletak di Negara Palestina), pada Hari Senin, bertepatan pada Tanggal 13 Shafar
303 Hijriyah (915 Masehi). Atau ia (an-Nasâiŷ) wafat di Kota Makkah
(Kota Mulia yang terletak di Negara 'Arab Saudi), pada Bulan Sya'bân
Tahun 303 Hijriyah (915 Masehi). Ia (an-Nasâiŷ) dimakamkan di Baitul Maqdis
(wilayah
Negara Palestina). Atau ia (an-Nasâiŷ) dimakamkan di Kota Makkah, yaitu
dimakamkan di antara ash-Shafâ dan al-Marwah. Dan ia (an-Nasâiŷ) pada saat itu berusia 88 tahun. {Sumber: "Tahdzîb
al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
al-Mizziŷ: (No. 48)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb",
karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (1/39)}.
Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 67)}.
[16] Nama sebenarnya yaitu: Muhammad bin Yazîd. Ia (Ibnu Mâjah) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ dekat
pertengahan. Dan ia (Ibnu Mâjah) juga merupakan seorang tsiqah
al-Imâm al-Mufaŝir al-Hâfizh al-Huĵah (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya,
serta seorang al-Imâm, al-Mufaŝir, al-Hâfizh dan al-Huĵah).
Ia (Ibnu Mâjah) juga seorang Pakar hadîts (hadis), tafsîr
(tafsir), fiqh (fikih), dan târîkh (sejarah). Nasab
(keturunan) nya yaitu: al-Qazwîniŷ ar-Rab’iŷ. Kuniyah (nama
akrab) nya yaitu: Abû ‘Abdullâh. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm
al-Mufaŝir al-Hâfizh al-Huĵah Ibn Mâjah. Ia (Ibnu Mâjah) lahir di Kota Qazwîn
(Kota Besar yang terletak di Negara Iran), pada Tahun 209 Hijriyah (824 Masehi).
Tempat tinggalnya di Kota Qazwîn. Ia (Ibnu Mâjah) wafat pada Hari Senin,
bertepatan pada Tanggal 22 Ramadhân 273 Hijriyah (887 Masehi). Ia (Ibnu
Mâjah) dimakamkan pada Hari Selasa. Dan ia (Ibnu Mâjah) pada saat itu berusia
64 tahun. {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya:
Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 5710)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb
at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar
al-'Asqalâniŷ: (9/531)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ",
karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 133)}.
[17] Nama sebenarnya yaitu: ‘Abdullâh bin ‘Abdirrahmân bin al-Fadhl bin Bahrâm
bin ‘Abdish Shamad. Ia (ad-Dârimiŷ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’
pertengahan. Dan ia (ad-Dârimiŷ) juga merupakan seorang tsiqah tsabt mutqin
al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya,
serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm
dan al-Hâfizh). Ia (ad-Dârimiŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis), tafsîr (tafsir), dan fiqh (fiqih). Nasab (keturunan) nya yaitu: ad-Dârimiŷ
at-Tamîmiŷ as-Samarqandiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu:
Abû Muhammad. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh
ad-Dârimiŷ. Ia (ad-Dârimiŷ) lahir di Samarqand (wilayah Negara
Rusia), pada Tahun 181 Hijriyah (797 Masehi); yaitu Tahun wafatnya 'Abdullâh
bin al-Mubârak. Tempat tinggalnya di Samarqand. Ia (ad-Dârimiŷ) wafat
pada Hari at-Tarwiyah, setelah Shalat 'Ashar, bertepatan pada Hari
Kamis, Tahun 255 Hijriyah (869 Masehi), atau Tahun 254 Hijriyah (868 Masehi). Ia (ad-Dârimiŷ) dimakamkan pada Hari 'Arafah, bertepatan pada Hari
Jumu'ah. Dan ia (ad-Dârimiŷ) pada saat itu berusia 75 tahun. {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 3384)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb
at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar
al-'Asqalâniŷ: (5/296)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ",
karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 78)}. Serta
{Sumber: "Ikmâl Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: al-Imâm
al-Hâfizh 'Alâuddîn Mughlathâŷ: (No. 3033)}.
[18] Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
yaitu: "Gelar tertinggi pada masa tertentu sebagai seorang penghafal
Hadis, dan mengetahui Ilmu Dirâyah dan Riwâyah Hadis, sehingga
ia menjadi Imâm atau Raja Hadis yang banyak dikagumi oleh para ‘Ulamâ". Para Pakar Hadis yang mendapatkan Gelar Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts,
mereka yaitu: "Syu'bah bin al-Haĵâj, al-Bukhâriŷ, Sufyân ats-Tsauriŷ,
Ishâq bin Râhawaih, Ahmad bin Hanbal, 'Alî bin al-Madîniŷ, Yahyâ bin Ma'în, ad-Dâraquthniŷ,
'Abdul Ghaniŷ al-Maqdisiŷ, Syarafuddîn ad-Dimyâthiŷ, al-Mizziŷ, Ibnu Hajar
al-'Asqalâniŷ, dan adz-Dzahabiŷ".
[19] Nama sebenarnya yaitu: Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilâl bin Asad
bin Idrîs bin 'Abdilllâh bin Haŷân bin 'Abdillâh bin Anas bin 'Auf bin Qâsith
bin Mâzin bin Syaibân bin Dzuhl bin Tsa'labah bin 'Ukâbah bin Sha'b bin 'Alî
bin Bakr bin Wâil. Ia (Ahmad bin Hanbal) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’
senior. Dan ia (Ahmad bin Hanbal) juga merupakan seorang Amîr al-Mu'minîn fî
al-Hadîts (yaitu: "Gelar tertinggi pada masa tertentu sebagai seorang
penghafal Hadis, dan mengetahui Ilmu Dirâyah dan Riwâyah Hadis, sehingga ia menjadi Imâm atau Raja
Hadis yang banyak dikagumi oleh para ‘Ulamâ"). Ia (Ahmad bin
Hanbal) juga seorang Pakar hadîts (hadis), fiqh (fiqih), lughah (gramatika) dan al-kalâm
(kalâm). Nasab (keturunan) nya yaitu: asy-Syaibâniŷ al-Baghdâdiŷ
al-Marwaziŷ adz-Dzuhliŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû
‘Abdullâh. Laqab (gelar/titel) nya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ahmad Ibn Hanbal. Ia (Ahmad bin Hanbal) lahir di Kota Baghdâd (Ibu Kota
Negara 'Irâq), bertepatan pada Tanggal 20 Rabî' al-Aŵal/ Rabî'
al-Âkhir 164 Hijriyah (780 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Baghdâd.
Ia (Ahmad bin Hanbal) wafat di Kota Baghdâd, pada Hari Jumu'ah, bertepatan
pada Tanggal 18 Rabî' al-Aŵal/ Rabî' al-Âkhir 241 Hijriyah (855
Masehi). Dan ia (Ahmad bin Hanbal) pada saat itu berusia 77 tahun. {Sumber: "Târîkh Baghdâd", karya: al-Imâm al-Hâfizh
al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 2586)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî
Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ:
(No. 96)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (1/75)}. Dan {Sumber: "Târîkh
al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 35)}. Serta {Sumber: "Sîr
A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 78)}.
[20] Nama lengkapnya yaitu: Muhammad bin Hibbân bin Ahmad bin Hibbân bin Mu'âdz
bin Ma'bad bin Sa'îd bin Syahîd bin Hadiŷah (atau bin Hudbah) bin Murroh bin
Sa'd bin Yazîd bin Murroh bin Zaid bin 'Abdillâh bin Dârim bin Mâlik bin
Hanzhalah bin Mâlik bin Zaid Manâh bin Tamîm. Ia (Ibnu Hibbân) merupakan
seorang tsiqah tsabt al-Mujaŵid al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an
dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang konsisten dan dermawan,
al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (Ibnu Hibbân) juga seorang Pakar hadîts
(hadis), lughah (gramatika), an-Nujûm (astronomi), ath-Thibb (kedokteran), fiqh
(fiqih), dan al-Kalâm (kalam). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Bustiŷ at-Tamîmiŷ, ad-Dârimiŷ. Kuniyah
(nama akrab) nya yaitu: Abû Hâtim. Laqab (gelar/titel) nya:
al-Imâm al-Hâfizh Ibn Hibbân. Ia (Ibnu Hibbân) lahir di Kota Bust (Kota yang
terletak di sekitar Negara Afghanistan), pada tahun 270 Hijriyah (884 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Naisâbûr
(Kota yang terletak di Negara Îrân), atau di Khurâsân (Timur Tengah). Ia
(Ibnu Hibbân) wafat di Kota Bust, pada Malam Jumu'ah, bertepatan pada Tanggal 22 Syaŵâl 354 Hijriyah (965 Hijriyah). Ia (Ibnu Hibbân) dimakamkan di
Kota Bust, dekat Rumahnya yang dijadikan sebagai Madrasah Ashhâb
al-Hadîts. Dan ia (Ibnu Hibbân) pada saat itu berusia 84 tahun. {Sumber: "at-Taqyîd li Ma'rifah Ruwâh as-Sunan wa
al-Masânîd", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Nuqthah: (No. 49)}. Dan {Sumber: "Lisân al-Mîzân",
karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (No. 6619 atau 7346)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 3268)}.
[21] Nama sebenarnya yaitu: Ahmad bin al-Husain bin 'Alî bin Mûsâ. Ia (al-Baihaqiŷ) merupakan seorang tsiqah tsabt mutqin al-Imâm
al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta
seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm dan
al-Hâfizh). Ia (al-Baihaqiŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis) dan fiqh (fiqih). Nasab
(keturunan) nya yaitu: al-Baihaqiŷ an-Naisâbûriŷ al-Khusrawjirdiŷ
al-Khurâsâniŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Bakr. Laqab
(gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh al-Baihaqiŷ. Ia (al-Baihaqiŷ) lahir
di Kota Khusrawjird (salah satu Kota Baihaq, yang terletak di
Naisâbûr), bertepatan pada Bulan Sya'bân Tahun 384 Hijriyah (994
Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Naisâbûr (Kota yang terletak di Negara Îrân). Ia (al-Baihaqiŷ) wafat di Kota Naisâbûr, bertepatan pada
Tanggal 10 Jumâdâl Ûlâ 458 Hijriyah (1066 Masehi). Ia (al-Baihaqiŷ)
dimakamkan di Kota Baihaq (Wilayah Negara Îrân). Dan ia (al-Baihaqiŷ) pada saat itu berusia 74
tahun. {Sumber: "at-Taqyîd li Ma'rifah Ruwâh as-Sunan wa
al-Masânîd", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Nuqthah: (No. 157)}.
Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn
fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 86}. Serta {Sumber: "Târîkh
al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 194)}.
[22] Nama lengkapnya yaitu: 'Abdul Ghaniŷ bin 'Abdil Wâhid bin 'Alî bin Surûr
bin Râfi' bin Hasan bin Ja'far. Ia ('Abdul Ghaniŷ al-Maqdisiŷ) merupakan
seorang Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts (yaitu: "Gelar tertinggi pada
masa tertentu sebagai seorang penghafal Hadis, dan mengetahui Ilmu Dirâyah dan Riwâyah Hadis, sehingga ia menjadi Imâm atau Raja
Hadis yang banyak dikagumi oleh para ‘Ulamâ"). Ia ('Abdul Ghaniŷ al-Maqdisiŷ)
juga seorang Pakar hadîts (hadis), fiqh (fikih), dan târîkh
(sejarah). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Maqdisiŷ al-Jammâ'îliŷ ash-Shâlihiŷ ad-Dimasyqiŷ al-Hanbaliŷ.
Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Muhammad. Laqab
(gelar/titel) nya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Taqiŷuddîn 'Abdul Ghaniŷ
al-Maqdisiŷ. Ia ('Abdul Ghaniŷ al-Maqdisiŷ) lahir di Desa Jammâ'îl/ Jummâ'îl
(Desa yang terletak di Gunung Nâbulus, di Negara Palestina), bertepatan
pada Bulan Rabî' al-Âkhir Tahun 541 Hijriyah (1146 Masehi). Tempat
tinggalnya di Negara Mesir. Ia ('Abdul Ghaniŷ al-Maqdisiŷ) wafat di Negara
Mesir, pada Hari Senin, bertepatan pada Tanggal 23 Rabî' al-Aŵal 600
Hijriyah (1203 Masehi). Ia ('Abdul Ghaniŷ al-Maqdisiŷ) dimakamkan di al-Qarâfah
(Pemakaman yang terletak di Negara Mesir). Dan ia ('Abdul Ghaniŷ al-Maqdisiŷ) pada saat itu berusia 59 tahun. {Sumber: "Târîkh Baghdâd wa Dzuyûlih",
karya: al-Imâm al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 124)}. Dan {Sumber: "at-Taqyîd li Ma'rifah Ruwâh as-Sunan wa al-Masânîd",
karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Nuqthah: (No. 473)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 5411)}. Serta {Sumber: "Dzail
at-Taqyîd fî Ruwâh as-Sunan wa al-Asânîd", karya: al-Hâfizh al-Fâsiŷ: (No. 1301)}.
[23] Nama sebenarnya yaitu: Ya'qûb bin Ishâq bin Ibrâhîm bin Yazîd. Ia (Abû
'Awânah) merupakan seorang tsiqah tsabt al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an
dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang konsisten, al-Imâm dan
al-Hâfizh). Ia (Abû 'Awânah) juga seorang Pakar hadîts (hadis). Nasab
(keturunan) nya yaitu: al-Isfarâyîniŷ an-Naisâbûriŷ. Kuniyah
(nama akrab) nya yaitu: Abû 'Awânah. Laqab (gelar/titel) nya:
al-Imâm al-Hâfizh Abû 'Awânah. Ia (Abû 'Awânah) lahir kurang lebih pada
tahun 230 Hijriyah (845 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Isfarâyîn/ Asfarâyîn
(Kota Suci yang terletak di Naisâbûr). Ia (Abû 'Awânah) wafat di Kota
Isfarâyîn/ Asfarâyîn, bertepatan pada Bulan Dzûlhiĵah Tahun
316 Hijriyah (928 Masehi). {Sumber: "Târîkh Dimasyq", karya: al-Imâm
al-Hâfizh Ibnu 'Asâkir: (No. 10121)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm
an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ:
(No. 231)}.
[24] Nama sebenarnya yaitu: Ahmad bin 'Abdillâh bin Ahmad bin Ishâq bin Mûsâ
bin Mihrân. Ia (Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ) merupakan seorang tsiqah tsabt
al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya,
serta seorang yang konsisten, al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (Abû
Nu'aim al-Ashbahâniŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis), adb (sastra),
dan târîkh (sejarah). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Ashbahâniŷ
ash-Shûfiŷ al-Mihrâniŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû
Nu'aim. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Abû Nu'aim
al-Ashbahâniŷ. Ia (Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ) lahir di Kota Ashbahân/
Ashfahân (Kota yang terletak di Negara Îrân), bertepatan pada Bulan Rajab
Tahun 336 Hijriyah (948 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Ashbahân/ Ashfahân.
Ia (Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ) wafat di Kota Ashbahân/ Ashfahân,
pada Hari Senin, bertepatan pada Tanggal 20 Muharram 430 Hijriyah (1038
Masehi). Ia (Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ) dimakamkan pada waktu Zhuhur, di
Pemakaman Mardinân (Pemakaman yang terletak di Kota Ashbahân/ Ashfahân).
Dan
ia (Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ) pada saat itu berusia 94 tahun. {Sumber: "Târîkh Baghdâd wa
Dzuyûlih", karya: al-Imâm al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ:
(No. 35)}. Dan {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa
al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ:
(No. 331)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 3932)}.
[25] Nama sebenarnya yaitu: Ahmad bin 'Amrû bin 'Abdil Khâliq bin Khallâd bin
'Ubaidillâh. Ia (al-Bazzâr) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ junior. Ia
(al-Bazzâr) juga merupakan seorang tsiqah al-Imâm al-Hâfizh (kredibel
ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang al-Imâm dan
al-Hâfizh). Ia (al-Bazzâr) juga seorang Pakar hadîts (hadis). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Bashriŷ
al-'Atakiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Bakr. Laqab
(gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Abû Bakr al-Bazzâr. Ia (al-Bazzâr) lahir kurang lebih pada Tahun 210 Hijriyah (825 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Bashrah (Kota yang
terletak di Negara 'Irâq). Ia (al-Bazzâr) wafat di Kota ar-Ramlah
(Kota yang terletak di Negara Palestina), bertepatan pada Bulan Rabî'
al-Aŵal Tahun 292 Hijriyah (905 Masehi), atau Tahun 291 Hijriyah (904
Masehi). {Sumber: "Târîkh Baghdâd", karya: al-Imâm
al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 2426)}. Dan {Sumber: "Lisân
al-Mîzân", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar
al-'Asqalâniŷ: (No. 690)}. Dan {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât
al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 45)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ",
karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 281)}.
[26] Nama sebenarnya yaitu: Ahmad bin 'Alî bin al-Mutsannâ bin Yahyâ bin 'Îsâ
bin Hilâl. Ia (Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’
junior. Ia (Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ) juga merupakan seorang tsiqah tsabt
mutqin al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya,
serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm
dan al-Hâfizh). Ia (Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Mawshiliŷ
at-Tamîmiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Ya'lâ. Laqab
(gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ. Ia (Abû
Ya'lâ al-Mawshiliŷ) lahir di Kota Mawshil (Kota yang terletak di Negara
'Irâq), bertepatan pada Tanggal 3 Syaŵâl 210 Hijriyah (825 Masehi).
Tempat tinggalnya di Kota Mawshil. Ia (Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ) wafat di
Kota Mawshil, pada Malam Kamis, bertepatan pada Tanggal 13 Jumâdâl
Ûlâ 307 Hijriyah (1919 Masehi). Ia (Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ) dimakamkan pada
Hari Jumu'ah, di Kota Mawshil. Dan ia (Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ) pada saat itu berusia 97 tahun. {Sumber: "at-Taqyîd li Ma'rifah Ruwâh
as-Sunan wa al-Masânîd", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Nuqthah:
(No. 174)}. Dan {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa
al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ:
(No. 307)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 100)}.
[27] Nama sebenarnya yaitu: Sulaimân bin Dâwud bin al-Jârûd. Ia (ath-Thayâlisiŷ) merupakan seorang Tabi’ Tâbi'în junior. Dan ia (ath-Thayâlisiŷ) juga merupakan seorang
tsiqah tsabt mutqin al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan
ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta
seorang al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (ath-Thayâlisiŷ) juga seorang
Pakar hadîts (hadis). Nasab (keturunan) nya yaitu: ath-Thayâlisiŷ
al-Fârisiŷ al-Asadiŷ az-Zubairiŷ al-Bashriŷ. Kuniyah (nama akrab)
nya yaitu: Abû Dâwud. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh
Abû Dâwud ath-Thayâlisiŷ. Ia (ath-Thayâlisiŷ) lahir pada Tahun 133 Hijriyah
(750 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Bashrah (Kota yang terletak di
Negara 'Irâq). Ia (ath-Thayâlisiŷ) wafat di Kota Bashrah, bertepatan
pada Bulan Rabî' al-Aŵal/ Shafar 204 Hijriyah (819 Masehi), atau Tahun
203 Hijriyah (818 Masehi). Dan ia (ath-Thayâlisiŷ) pada saat itu berusia 72 atau 71 tahun. {Sumber: "Târîkh Baghdâd",
karya: al-Imâm al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 4570)}. Dan
{Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî
al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (4/185)}. Dan {Sumber: "Sîr
A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 123)}. Serta {Sumber: "Ikmâl Tahdzîb al-Kamâl fî
Asmâ ar-Rijâl", karya: al-Imâm al-Hâfizh 'Alâuddîn Mughlathâŷ:
(No. 2166)}.
[28] Nama sebenarnya yaitu: Ahmad bin Muhammad bin Salâmah bin Salamah bin 'Abdil Malik bin
Salamah bin Sulaimân bin Hubâb. Ia (ath-Thahâwiŷ) merupakan seorang tsiqah
tsabt al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya,
serta seorang yang konsisten, al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia
(ath-Thahâwiŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis) dan fiqh (fikih). Nasab (keturunan) nya yaitu: ath-Thahâwiŷ
al-Mishriŷ al-Hanafiŷ al-Azdiŷ al-Hajriŷ. Kuniyah (nama akrab) nya
yaitu: Abû Ja'far. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh
Abû Ja'far ath-Thahâwiŷ. Ia (ath-Thahâwiŷ) lahir di Desa Thahâ (Desa
yang terletak di Negara Mesir), pada Tahun 239 Hijriyah (853 Masehi), atau 238
Hijriyah (852 Masehi). Tempat tinggalnya di Negara Mesir. Ia (ath-Thahâwiŷ)
wafat di Negara Mesir, bertepatan pada Tanggal 1 Dzûlqa'dah 321 Hijriyah
(933 Masehi), atau 322 Hijriyah (934 Masehi). Ia (ath-Thahâwiŷ) wafat pada Masa
Pemerintahan Abû 'Utsmân. {Sumber: "Lisân al-Mîzân",
karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (No.
771)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 15)}. Serta {Sumber: "ats-Tsiqât
mimman lam Yaqa' fî al-Kutub as-Sittah", karya: al-Hâfizh Ibnu
Quthlûbagâ: (No. 677)}.
[29] Nama lengkapnya yaitu: ‘Abdurrahmân bin Muhammad bin Idrîs, atau
‘Abdurrahmân bin Abî Hâtim Muhammad bin Idrîs bin al-Mundzir bin Dâwud bin
Mihrân. Ia (Ibnu Abî Hâtim) adalah seorang tsiqah tsabt al-Imâm al-Hâfizh
(kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang
konsisten, al-Imâm dan al-Hâfizh). Nasab (keturunan) nya
yaitu: ar-Râziŷ at-Tamîmiŷ al-Hanzhaliŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Muhammad. Laqab
(gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Ibn Abî Hâtim. Ia (Ibnu Abî Hâtim)
adalah Pakar hadîts (hadis) dan tafsîr (tafsir). Ia (Ibnu Abî
Hâtim) lahir pada Tahun 240 Hijriyah (854 Masehi), atau 241 Hijriyah (855
Masehi). Ia (Ibnu Abî Hâtim) wafat di Kota ar-Raŷ (Kota yang terletak di
Negara Îrân), bertepatan pada Bulan Muharram Tahun 327 Hijriyah (938
Masehi). Dan ia (Ibnu Abî Hâtim) pada saat itu berusia 80 tahun. {Sumber: "Târîkh
Dimasyq", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu 'Asâkir: (No. 3934)}.
Dan {Sumber: "Lisân al-Mîzân", karya: Amîr al-Mu'minîn fî
al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (No. 4688)}. Dan {Sumber: "Sîr
A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 129)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât
al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 336)}.
[30] Nama lengkapnya yaitu: Ismâ'îl bin ‘Umar bin Katsîr bin Dhaw-i bin Katsîr
bin Zar'i (atau bin Dzar'i). Ia (Ibnu Katsîr) adalah seorang tsiqah mutqin
al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya,
serta seorang yang kuat lagi kokoh, al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia
(Ibnu Katsîr) juga seorang Pakar tafsîr (tafsir), hadîts (hadis),
târîkh (sejarah), dan fiqh (fikih). Nasab (keturunan) nya
yaitu: al-Bashrawiŷ ad-Dimasyqî asy-Syâfi'iŷ al-Qurasyî al-Umawiŷ al-Qaisiŷ.
Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû al-Fidâ. Laqab
(gelar/titel) nya: 'Imâduddîn al-Imâm al-Hâfizh Ibn Katsîr. Ia (Ibnu
Katsîr) lahir di Kota Majdal al-Qaryah (Kota Kecil yang terletak di Kota
Bashrah), atau lahir di Yasîr (wilayah Kota Bashrah), pada
Tahun 700 Hijriyah (1301 Masehi), atau Tahun 701 Hijriyah (1302 Masehi). Tempat
tinggalnya di Kota Damaskus. Ia (Ibnu Katsîr) wafat di Kota Damaskus, pada Hari
Kamis, bertepatan pada Tanggal 15 atau 16 Sya'bân 774 Hijriyah (1373
Masehi). Ia (Ibnu Katsîr) wafat setelah hilang penglihatannya (buta). Ia (Ibnu
Katsîr) dimakamkan di Kota Damaskus; ia (Ibnu Katsîr) dimakamkan di samping
(dan berdekatan) dengan Maqâm (Kuburan) Gurunya al-Imâm al-Hâfizh
Ibnu Taymiŷah. {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 7 dan 34)}. Dan {Sumber: "Tadzkirah
al-Huffâzh", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ:
(No. 34)}. Dan {Sumber: "Dzail Tadzkirah al-Huffâzh", karya: al-Imâm
al-Hâfizh Ibnu Hamzah al-Husainiŷ: (halaman: 38 atau 58) atau (1/38)}. Dan
{Sumber: "Dzail at-Taqyîd fî Ruwâh as-Sunan wa al-Asânîd", karya: al-Hâfizh al-Fâsiŷ: (No. 918)}. Serta {Sumber: "Dzail Thabaqât al-Huffâzh li adz-Dzahabiŷ", karya: al-Imâm al-Hâfizh Jalâluddîn as-Suyûthiŷ: (halaman: 57 atau
238)}.
[31] Al-Hâfizh Ibnu Katsîr. Tafsîr
al-Qurân al-‘Azhîm, Tahqîq Sâmî bin Muhammad as-Salâmah. Ar-Riyadh:
Dâr Thayyibah. Jilid. 1, Juz. 1, halaman: 585.
[32] Nama sebenarnya yaitu: ‘Abdurrahmân bin Abî Bakr bin Muhammad bin
Sâbiquddîn. Ia (as-Suyûthiŷ) adalah seorang tsiqah al-Imâm al-Hâfizh
(kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang al-Imâm
dan al-Hâfizh). Ia (as-Suyûthiŷ) juga seorang Pakar hadîts
(hadis), tafsîr (tafsir), lughah (gramatika), adb
(sastra), fiqh (fikih), târîkh (sejarah), dan sebagainya. Nasab
(keturunan) nya yaitu: as-Suyûthiŷ al-Khudhairiŷ. Kuniyah (nama
akrab) nya yaitu: Jalâluddîn as-Suyûthiŷ. Laqab (gelar/titel)
nya: al-Imâm al-Hâfizh Jalâluddîn as-Suyûthiŷ. Ia (as-Suyûthiŷ) lahir di
Kota
Kairo (Ibu Kota Negara Mesir), pada Tahun 849 Hijriyah (1445 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Kairo. Ia (as-Suyûthiŷ) wafat di Kota Kairo,
pada Tahun 911 Hijriyah (1505 Masehi). {Sumber: "al-A'lâm",
karya: al-Imâm az-Zirikliŷ: (Juz. 4, halaman: 71 - 72)}.
[33] Al-Hâfizh
Jalâluddîn as-Suyûthî. Ad-Durr al-Mantsûr fî at-Tafsîr bi al-Ma’tsûr,
Tahqîq Dr. ‘Abdullâh bin ‘Abdul Muhsin at-Tirkî. Al-Qâhirah: Al-Muhandisîn.
Cetakan Pertama, Juz. 2, halaman: 570 - 571.
[34] Nama sebenarnya yaitu: Ahmad bin Muhammad bin Ismâ'îl bin Yûnus. Ia (an-Naĥâs) merupakan seorang tsiqah al-Imâm (kredibel ke-‘âdl-an
dan ke-dhabith-annya, serta seorang al-Imâm). Ia (an-Naĥâs) juga seorang Pakar tafsîr (tafsir), lughah (gramatika), adb (sastra), dan fiqh (fikih). Nasab
(keturunan) nya yaitu: al-Mishriŷ al-Murâdiŷ an-Nahwiŷ al-Lughawiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Ja'far. Laqab
(gelar/titel) nya: al-Imâm an-Naĥâs. Ia (an-Naĥâs) lahir di Negara Mesir. Tempat tinggalnya di Negara Mesir. Ia (an-Naĥâs) wafat di Negara Mesir, bertepatan pada Bulan Dzûlhiĵah Tahun 338 Hijriyah
(950 Masehi), atau Tahun 337 Hijriyah (949 Masehi). {Sumber: "Târîkh Baghdâd wa Dzuyûlih",
karya: al-Imâm al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 46)}. Dan {Sumber:
"Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 222)}. Dan {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât
al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 243)}. Serta {Sumber: "al-A'lâm", karya: al-Imâm
az-Zirikliŷ: (1/208)}.
[35] Atsar adalah: Sesuatu yang
disandarkan kepada Sahabat dan Tâbi’în, baik berupa perkataan dan
perbuatan.
[36] Hadis Mawqûf
yaitu: Sesuatu yang disandarkan kepada Sahabat, baik berupa perkataan,
perbuatan dan persetujuan; baik bersambung sanadnya ataupun terputus sanadnya.
[37] Marfu’
maksudnya: Terangkatnya derajat hadis hingga ke Nabi SAW.
[38] Muhadditsîn
yaitu: Orang yang hafal matan-matan hadis, mengetahui gharîb serta faqîh,
hafal sanad, mengetahui ihwal para perawi, dapat membedakan antara yang shahîh
dengan yang dha’îf, seorang penghimpun buku, penulis, pendengar, pencari
sanad-sanad hadis, dan mengetahui sanad yang terpendek dari padanya.
Contoh para Muhadditsîn: Imâm Mâlik, Imâm asy-Syâfi’î, Imâm Ahmad bin
Hanbal, Imâm Bukhârî, Imâm Muslim, at-Tirmidzî, Abû Dâwud, an-Nasâ-î, Ibnu
Mâjah, Ibnu Khuzaymah, Ibnu Hibbân, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar