Peranan Agama dalam Mewujudkan Hubungan yang Positif antara “Kesalehan” dan “Tingkah Laku Ekonomi” di Desa Suralaya
(Tesis Mohamad Sobary)
- Konsep Islam di Desa Suralaya
- Konsep Kesalehan
Mohamad Sobary menggambarkan konsep kesalehan di Desa Suralaya menjadi dua konsep:
- Kesalehan Ritual
Kesalehan Ritual di Desa Suralaya seperti: Puasa Ramadhan, berhaji, mengaji di Surau atau Masjid, dll.
- Kesalehan Sosial
Kesalehan Sosial di Desa Suralaya seperti: bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, semangat berdagang, hemat, gotong royong, lebaran(untuk memelihara sillaturrahim), dll.
- Agama(kesalehan ritual) Sebagai Salah Satu Pembentuk Etos Kerja
Kesalehan Ritual yang dimaksud adalah seperti: pergi haji, menjadi Ulama’ atau Ustadz, memakai peci putih(yang dibeli di Makkah), membangun Masjid atau Surau. Adapun pembahasanya sebagai berikut:
- Pergi Haji
Dalam berdagang seorang Haji lebih dipercaya daripada yang bukan haji. Dengan memakai peci putih maka ia akan banyak memperoleh keuntungan.
- Menjadi Ulama’ atau Ustadz
Ulama’ atau Ustadz di Desa Suralaya menempati posisi sosial yang istimewa. Masyarakat di Desa Suralaya lebih hormat kepada Ulama’ atau Ustadz daripada yang lain.
Dari kedua poin di atas Muhammad Sobary menyatakan bahwa: “kesalehan tidak hanya terletak dalam Masjid(kesalehan ritual), tetapi juga dalam kegiatan ekonomi(kesalehan sosial)”. dengan kata lain, kesalehan sebagai suatu ideologi keagamaan ditampakkan dalam bentuk-bentuk praktik-praktik sosial dan ekonomi”.
Mohamad Sobary melanjutkan, bahwa: “agama dan bakat bisnis kecil-kecilan telah dipakai sebagai sarana kelangsungan hidup bagi penduduk Suralaya. Ketika mereka bergiat dalam bisnis, mereka terlihat tahan uji. Selain itu, mereka juga memilki semangat komersialisme seperti: hemat, kerja keras, rajin, terampil”. Kemudian Mohamad Sobary mengatakan: “Agama bukanlah faktor penentu satu-satunya, akan tetapi agama hanya salah satu faktor yang mempengaruhi tingkah laku manusia. Pendek kata, agama Islam memainkan peran yang menentukan dalam membentuk semangat berdagang di kalangan penduduk(Betawi) Suralaya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar