Senin, 24 Januari 2011

Asbâbun Nuzûl Surat ali-Imran(3), ayat: 23-24


Asbâbun Nuzûl Surat ali-Imran(3), ayat: 23-24

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ يُدْعَوْنَ إِلَى كِتَابِ اللَّهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ يَتَوَلَّى فَرِيقٌ مِنْهُمْ وَهُمْ مُعْرِضُونَ (٢٣
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلا أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ وَغَرَّهُمْ فِي دِينِهِمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ (٢٤
23. Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi sebagian dari Kitab(Taurat), mereka diseru kepada Kitab Allah supaya Kitab itu menetapkan hukum diantara mereka; kemudian sebagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran).
24. Hal itu adalah karena mereka mengaku: "Kami tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali beberapa hari yang dapat dihitung". Mereka diperdayakan dalam agama mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan.





Imâm Jalâludin ash-Suyûthî mengeluarkan dalam Lubâb an-Nuqûli fî Asbâb an-Nuzûlinya(Juz. 3, 3/ali-‘Imran) dengan menisbahkan kepada Ibnu Abî Hâtim dalam Tafsîr Ibnu Abî Hâtimnya dan Ibnu Mundzîr dalam Tafsîr Ibnul Mundzîrnya:
Dikemukakan oleh Ibnu Abî Hâtim dan Ibnu Mundzîr dari ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu ‘Abbâs. Ibnu Abbâs berkata: “Rasulullah SAW masuk ke tempat pendidikan orang-orang Yahudi. Maka Beliau SAW mengajak mereka(orang-orang Yahudi) kembali kepada Allah SWT. Lalu berkatalah Nu’aim bin ‘Amr dan al-Harits bin Zaid: “Pemeluk agama apakah kau Muhammad?”. Jawab Nabi SAW: “Saya pemeluk agama(Nabi)Ibrahim. Mereka(Nu’aim bin ‘Amr dan al-Harits bin Zaid) berkata: “Sesungguhnya (Nabi) Ibrahim dahulu adalah Yahudi”. Maka bersabdalah Rasulullah SAW: “Kalau demikian, mari kita kembali kepada (Kitab) Taurat yang menyatukan antara kami(umat Islam) dan kamu(Nu’aim bin ‘Amr dan al-Harits bin Zaid)”. Kedua orang itupun menolak. Maka Allah menurunkan ayat:
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ يُدْعَوْنَ إِلَى كِتَابِ اللَّهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ يَتَوَلَّى فَرِيقٌ مِنْهُمْ وَهُمْ مُعْرِضُونَ (٢٣
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلا أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ وَغَرَّهُمْ فِي دِينِهِمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ (٢٤
23. Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi sebagian dari Kitab(Taurat), mereka diseru kepada Kitab Allah supaya Kitab itu menetapkan hukum diantara mereka; kemudian sebagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran).
24. Hal itu adalah karena mereka mengaku: "Kami tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali beberapa hari yang dapat dihitung". Mereka diperdayakan dalam agama mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan.


KETERANGAN:
Kata Imâm Jalâludin ash-Suyûthî: “Hadis yang ia keluarkan di atas berkualitas Hasan”.





Ahmad Musthafâ al-Marâghî juga meriwayatkan dalam Tarjamah Tafsir al-Marâghinya(halaman: 221) dengan menisbahkan kepada Ibnu Ishaq dalam Tafsîrnya:
Ibnu Ishaq meriwayatkan sebuah Hadis dari Ibnu Abbâs, bahwa Rasulullah SAW pada suatu hari memasuki Madrasah orang-orang Yahudi yang khusus mempelajari (Kitab) Taurat untuk golongan mereka sendiri. Kemudian Nabi SAW mengajak mereka(orang-orang Yahudi) kembali menyembah Allah SWT. Lalu Nu’aim Ibnu ‘Amr dan al-Haris Ibnu Zaid bertanya: “Engkau ini hai Muhammad beragama apa?”. Jawab Rasulullah SAW: “Aku berada pada agama (Nabi) Ibrahim dan millahnya”. Mereka(Nu’aim bin ‘Amr dan al-Harits bin Zaid) menjawab: “Sesungguhnya (Nabi) Ibrahim adalah orang Yahudi”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Kalau memang demikian, marilah kita lihat Kitab Taurat yang kini ada di antara kita”. Selanjutnya turunlah ayat ini:
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ يُدْعَوْنَ إِلَى كِتَابِ اللَّهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ يَتَوَلَّى فَرِيقٌ مِنْهُمْ وَهُمْ مُعْرِضُونَ (٢٣
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلا أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ وَغَرَّهُمْ فِي دِينِهِمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ (٢٤
23. Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi sebagian dari Kitab(Taurat), mereka diseru kepada Kitab Allah supaya Kitab itu menetapkan hukum diantara mereka; kemudian sebagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran).
24. Hal itu adalah karena mereka mengaku: "Kami tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali beberapa hari yang dapat dihitung". Mereka diperdayakan dalam agama mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan.







BIBLIOGRAFI

Lubâb an-Nuqûli fî Asbâb an-Nuzûli(as-Suyûthî/Imâm Jalâludin ash-Suyûthî).
Tafsîr Ibnu Abî Hâtim(Ibnu Abî Hâtim).
Tafsîr Ibnul Mundzîr(Ibnu Mundzîr).
Tafsîr Ishâq bin Rahawaih(Ishâq bin Rahawaih).
Tarjamah Tafsîr al-Marâghî(Ahmad Musthafâ al-Marâghî).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar