Asbâbun
Nuzûl Surat
al-Baqarah (2), Ayat: 225
لاَ
يُؤَاخِذُكُمُ اللهُ بِاللَّغْوِ فِيْ أَيْمَانِكُمْ وَلَكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا
كَسَبَتْ قُلُوْبُكُمْ وَاللهُ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ (٢٢٥)
225. Allâh SWT. tidak
menghukum kalian disebabkan sumpah kalian, yang mana kalian tidak bermaksud
(untuk bersumpah). Akan tetapi Allâh menghukum kalian disebabkan (sumpah kalian),
yang mana Hati kalian sengaja (bersumpah). Dan Allâh Maha Pengampun, Maha
Penyantun.
Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts[1] al-Bukhâriŷ[2] meriwayatkan dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhâriŷnya (No. Hadis: 6170):
حَدَّثَنِيْ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى,
قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى, عَنْ هِشَامٍ, قَالَ: أَخْبَرَنِيْ أَبِيْ, عَنْ عَائِشَةَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهَا: (لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللهُ بِاللَّغْوِ
فِيْ أَيْمَانِكُمْ........), قَالَ: قَالَتْ: أُنْزِلَتْ فِيْ قَوْلِهِ: لَا,
وَاللهِ. بَلَى, وَاللهِ.
"Muhammad bin
al-Mutsannâ[3]
telah bercerita kepada saya (kepada al-Bukhâriŷ), dia (Muhammad bin al-Mutsannâ)
berkata: "Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân[4]
telah bercerita kepada kami (kepada Muhammad bin al-Mutsannâ), dari Hisyâm bin
'Urwah[5],
dia (Hisyâm bin 'Urwah) berkata: "Ayahku (namanya yaitu: 'Urwah bin
az-Zubair[6])
telah mengabarkan saya (mengabarkan Hisyâm bin 'Urwah), dari 'Âisyah[7],
(Mengenai Firman Allâh SWT. Surat al-Baqarah, Ayat: 225):
لاَ
يُؤَاخِذُكُمُ اللهُ بِاللَّغْوِ فِيْ أَيْمَانِكُمْ .......... (٢٢٥)
225. Allâh SWT. tidak
menghukum kalian disebabkan sumpah kalian, yang mana kalian tidak bermaksud
(untuk bersumpah)………….……..".
"Dia ('Urwah
bin az-Zubair) berkata: "'Âisyah berkata:
"(Surat al-Baqarah, Ayat: 225) diturunkan mengenai Perkataan (Ayahnya 'Âisyah, yaitu: Abû Bakr ash-Shiddîq[8].
Yang mana Ayahnya 'Âisyah, yaitu: Abû Bakr
ash-Shiddîq berkata): "Tidak, Demi Allâh SWT. Iya, Demi Allâh SWT".
Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Yahyâ bin
Sa'îd al-Qaththân tidak menyendiri meriwayatkan Hadis di atas dari al-Imâm al-Hâfizh Hisyâm bin
'Urwah. Akan tetapi Mâlik bin Su'air bin
al-Khims juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhâriŷ (No. Hadis:
4247), dari al-Imâm al-Hâfizh Hisyâm bin
'Urwah. Begitu pula 'Îsâ bin Yûnus bin Abî Ishâq juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Muntaqâ min as-Sunan al-Musnadah li Ibn al-Jârûd (No. Hadis: 925), dari al-Imâm al-Hâfizh Hisyâm bin
'Urwah.
- Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhâriŷnya (No. Hadis: 4247), melalui jalur sanad Mâlik bin Su'air bin al-Khims.
- Al-Imâm al-Hâfizh an-Nasâiŷ[10] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam as-Sunan al-Kubrânya (No. Hadis: 11084).
- Al-Imâm al-Hâfizh Ibnu al-Jârûd[11] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Muntaqâ min as-Sunan al-Musnadahnya (No. Hadis: 925), melalui jalur sanad 'Îsâ bin Yûnus bin Abî Ishâq.
- Al-Imâm al-Hâfizh Jalâluddîn as-Suyûthiŷ[12] juga mengeluarkan sebagaimana Hadis di atas dalam ad-Durr al-Mantsûr fî at-Tafsîr bi al-Ma’tsûrnya (2/625)[13].
PENJELASAN (mengenai Kualitas Hadis
di atas):
Hadis
Riwayat Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ di
atas berkualitas Shahîh, karena diriwayatkan oleh Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhâriŷnya (No. Hadis: 4247 dan 6170).
Hadis Riwayat Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ di
atas di-shahîh-kan oleh:
- Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhâriŷnya (No. Hadis: 4247 dan 6170).
- Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts ad-Dâraquthniŷ[14] dalam al-'Ilal al-Wâridah fî al-Ahâdîts an-Nabawiŷahnya (No. 3486).
- Al-Muhaddits al-Mulâ 'Alî al-Qâriŷ dalam Mirqâh al-Mafâtîh Syarh Misykah al-Mashâbîhnya (No. 3417).
- Asy-Syaikh al-Muhaddits Abû Ishâq al-Huwainiŷ dalam Tanbîh al-Hâjid ilâ mâ Waqa'a min an-Nazhar fî Kutub al-Amâjidnya (No. 536).
PENJELASAN (kedudukan hadis di
atas):
Atsar[15] 'Âisyah di atas digolongkan Mawqûf li hukmi Marfû’,
maksudnya: hadis Mawqûf[16] yang dihukumi Marfû’[17]. Karena para Muhadditsîn[18] telah bersepakat (ber-ijma') bahwa: “Ada beberapa macam Mawqûf
yang dihukumi Marfû’, dan salah satunya yaitu: penafsiran para Sahabat yang
berkaitan dengan sebab turunnya (asbâb an-nuzûl) suatu Ayat”.
Sebagaimana penjelasan
para Muhadditsîn tersebut, maka Atsar 'Âisyah di atas tergolong hadis Mawqûf yang dihukumi Marfû’ oleh
para Muhadditsîn, sehingga (hadis 'Âisyah di atas) dapat dijadikan sebagai huĵah (pedoman/ landasan) dalam Syara’
Islâm.
KESIMPULAN:
Surat al-Baqarah (2), Ayat: 225 diturunkan
mengenai:
"Perkataan
Khalîfah Rasûlillâh SAW. Abî Bakr ash-Shiddîq. Yang mana ia (Khalîfah
Rasûlillâh SAW. Abî Bakr ash-Shiddîq) berkata: "Tidak, Demi Allâh SWT.
Iya, Demi Allâh SWT".
BIBLIOGRAFI
Ad-Durr
al-Mantsûr fî at-Tafsîr bi al-Ma’tsûr (al-Imâm al-Hâfizh Jalâluddîn
as-Suyûthiŷ/ ‘Abdurrahmân bin Abî Bakr bin Muhammad bin
Sâbiquddîn).
Al-'Ilal al-Wâridah fî al-Ahâdîts an-Nabawiŷah (Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
ad-Dâraquthniŷ/
'Alî bin 'Umar bin Ahmad bin Mahdiŷ bin Mas'ûd bin
an-Nu'mân
bin Dînâr bin 'Abdillâh).
Al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhâriŷ (Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ/
Muhammad bin Ismâ'îl bin Ibrâhîm bin al-Mughîrah bin
Bardizbah).
Al-Muntaqâ min as-Sunan
al-Musnadah (al-Imâm
al-Hâfizh Ibnu al-Jârûd/ 'Abdullâh
bin 'Alî bin al-Jârûd).
As-Sunan al-Kubrâ li an-Nasâiŷ
(al-Imâm al-Hâfizh an-Nasâiŷ/ Ahmad bin Syu'aib
bin ‘Alî bin Sinân bin Bahr bin Dînâr).
[1] Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
yaitu: "Gelar tertinggi pada masa tertentu sebagai seorang penghafal
Hadis, dan mengetahui Ilmu Dirâyah dan Riwâyah Hadis, sehingga
ia menjadi Imâm atau Raja Hadis yang banyak dikagumi oleh para ‘Ulamâ".
Para Pakar Hadis yang mendapatkan Gelar Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts, mereka yaitu: "Syu'bah bin al-Haĵâj, al-Bukhâriŷ, Sufyân
ats-Tsauriŷ, Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân, Ishâq bin Râhawaih, Ahmad bin Hanbal,
'Alî bin al-Madîniŷ, Yahyâ bin Ma'în, ad-Dâraquthniŷ, 'Abdul Ghaniŷ
al-Maqdisiŷ, Syarafuddîn ad-Dimyâthiŷ, al-Mizziŷ, Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ, dan
adz-Dzahabiŷ".
[2] Nama sebenarnya yaitu: Muhammad bin Ismâ'îl bin Ibrâhîm bin al-Mughîrah
bin Bardizbah. Ia (al-Bukhâriŷ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’
pertengahan. Dan ia (al-Bukhâriŷ) juga merupakan seorang Amîr al-Mu'minîn fî
al-Hadîts (yaitu: "Gelar tertinggi pada masa tertentu sebagai seorang
penghafal Hadis, dan mengetahui Ilmu Dirâyah dan Riwâyah Hadis, sehingga ia menjadi Imâm atau Raja
Hadis yang banyak dikagumi oleh para ‘Ulamâ"). Ia (al-Bukhâriŷ) juga
seorang pakar hadîts (hadis), fiqh (fiqih), tafsîr
(tafsir), târîkh (sejarah) dan lughah (gramatika). Nasab
(keturunan) nya yaitu: al-Bukhâriŷ al-Ju'fiŷ. Kuniyah (nama
akrab) nya yaitu: Abû ‘Abdullâh. Laqab (gelar/titel) nya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ. Ia (al-Bukhâriŷ) lahir di Kota Bukhârâ (Kota yang terletak di
Uzbekistan), pada Hari Jumu'ah, setelah Shalat Jumu'ah, bertepatan pada Tanggal
13 Syaŵâl 194 Hijriyah (810 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota
Bukhârâ. Ia (al-Bukhâriŷ) wafat di Samarqand (Wilayah Negara Rusia),
pada Malam Sabtu, waktu Shalat 'Isyâ, bertepatan pada Malam 'Îdul Fithri, 1 Syaŵâl
256 Hijriyah (870 Masehi). Ia (al-Bukhâriŷ) dimakamkan di Desa Khartank
(Desa yang terletak di Negara Rusia), pada Hari Sabtu, setelah Shalat Zhuhur,
bertepatan pada Hari Raya 'Îdul Fithri. Dan ia (al-Bukhâriŷ) pada saat itu berusia 62 Tahun kurang 13 Hari. {Sumber: "Tahdzîb
al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
al-Mizziŷ: (No. 5059)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb",
karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (9/52)}.
Dan {Sumber: "Siyar A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 171)}. Serta {Sumber: "Târîkh
al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 409)}.
[3] Nama lengkapnya yaitu: Muhammad bin al-Mutsannâ bin 'Ubaid bin Qais bin Dînâr. Ia (Muhammad
bin al-Mutsannâ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ senior. Dan ia (Muhammad bin al-Mutsannâ) juga merupakan seorang tsiqah mutqin
tsabt al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya,
serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm dan
al-Hâfizh). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-'Anaziŷ al-Bashriŷ.
Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Mûsâ. Laqab
(gelar/titel) nya: az-Zamin. Ia (Muhammad bin al-Mutsannâ) lahir pada
tahun 167 Hijriyah (783 Masehi), yaitu: Tahun wafatnya Hammâd bin Salamah.
Tempat tinggalnya di Kota Bashrah (Kota yang terletak di Negara 'Irâq). Ia (Muhammad bin al-Mutsannâ)
wafat di Kota Bashrah, bertepatan pada Bulan Dzûlqa'dah Tahun 252
Hijriyah (866 Masehi). {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ
ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No.
5579)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (9/427)}. Dan {Sumber: "Siyar
A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 42)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât
al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 496)}.
[4] Nama sebenarnya yaitu: Yahyâ bin Sa'îd bin Farrûkh. Ia (Yahyâ bin Sa'îd
al-Qaththân) merupakan seorang Tabi’ Tâbi’în junior.
Dan ia (Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân) juga merupakan seorang Amîr al-Mu'minîn
fî al-Hadîts (yaitu: "Gelar tertinggi pada masa tertentu sebagai
seorang penghafal Hadis, dan mengetahui Ilmu Dirâyah dan Riwâyah Hadis, sehingga ia menjadi Imâm atau Raja
Hadis yang banyak dikagumi oleh para ‘Ulamâ"). Nasab (keturunan)
nya yaitu: al-Qaththân at-Tamîmiŷ al-Bashriŷ. Kuniyah
(nama akrab) nya yaitu: Abû Sa'îd. Laqab (gelar/titel) nya:
al-Ahwal. Ia (Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân) lahir pada Awal Tahun 120
Hijriyah (737 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Bashrah (Kota yang terletak di Negara 'Irâq). Ia (Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân)
wafat di Kota Bashrah, pada Hari Ahad, bertepatan pada Tanggal 12 Shafar
Tahun 198 Hijriyah (813 Masehi). {Sumber: "ats-Tsiqât", karya:
al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Hibbân: (No. 11713)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî
Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ:
(No. 6834)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (11/220)}. Serta
{Sumber: "Siyar A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn
fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 53 dan 1366)}.
[5] Nama lengkapnya yaitu: Hisyâm bin 'Urwah bin az-Zubair bin al-'Aŵâm bin
Khuwailid bin Asad bin 'Abdil 'Uzzâ bin Qushaŷ bin Kilâb. Ia (Hisyâm bin 'Urwah)
merupakan seorang Tâbi’în junior. Dan ia (Hisyâm bin 'Urwah) juga
merupakan seorang tsiqah mutqin tsabt al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an
dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten,
serta seorang al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (Hisyâm bin 'Urwah) juga merupakan seorang Pakar hadîts (hadis) dan fiqh
(fikih). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Qurasyiŷ
al-Asadiŷ az-Zubairiŷ al-Madaniŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû
al-Mundzir, atau Abû Bakr, atau Abû 'Abdullâh. Laqab
(gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Hisyâm bin 'Urwah. Ia (Hisyâm bin 'Urwah) lahir pada Tahun 61 Hijriyah (680 Masehi), atau pada Tahun 60
Hijriyah (679 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Madînah (Kota Mulia
yang terletak di Negara 'Arab Saudi). Ia (Hisyâm bin 'Urwah) wafat di Kota Baghdâd (Ibu Kota Negara 'Irâq), pada Tahun 145 Hijriyah (762 Masehi), atau pada Tahun 146
Hijriyah (763 Masehi). Ia (Hisyâm bin 'Urwah) dimakamkan di
Pemakaman al-Khaizurân (Pemakaman yang terletak di Kota Baghdâd).
Dan ia (Hisyâm bin 'Urwah) pada saat itu
berusia kurang lebih 87 tahun. {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ
ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No.
6585)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (11/51)}. Dan {Sumber: "Siyar
A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 12)}. Dan {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât
al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 458)}. Serta {Sumber: "Ikmâl Tahdzîb al-Kamâl fî
Asmâ ar-Rijâl", karya: al-Imâm al-Hâfizh 'Alâuddîn Mughlathâŷ:
(No. 4952)}.
[6] Nama lengkapnya yaitu: 'Urwah bin az-Zubair bin al-'Aŵâm bin
Khuwailid bin Asad bin 'Abdil 'Uzzâ bin Qushaŷ bin Kilâb. Ia ('Urwah bin
az-Zubair) merupakan seorang Tâbi’în pertengahan. Ia ('Urwah bin
az-Zubair) juga merupakan seorang tsiqah tsabt al-Imâm al-Hâfizh
(kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang
konsisten, al-Imâm dan al-Hâfizh). Dan ia ('Urwah bin az-Zubair)
juga merupakan seorang Pakar hadîts (hadis), fiqh (fikih), adb
(sastra), dan târîkh (sejarah). Nasab (keturunan)
nya yaitu: al-Qurasyiŷ al-Asadiŷ al-Madaniŷ. Kuniyah (nama akrab)
nya yaitu: Abû 'Abdullâh. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh 'Urwah bin az-Zubair. Ia ('Urwah bin az-Zubair) lahir pada Tahun 23
Hijriyah (644 Masehi), atau pada Tahun 29 Hijriyah (650 Masehi); yaitu pada Awal Kekhalifahan
'Utsmân bin 'Affân. Tempat tinggalnya di Kota Madînah (Kota Mulia yang
terletak di Negara 'Arab Saudi). Ia ('Urwah bin
az-Zubair)
wafat di Kota Madînah, pada Tahun 93 Hijriyah (712 Masehi), atau pada
Tahun 94 Hijriyah (713 Masehi). {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ
ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No.
3905)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (7/184)}. Dan {Sumber: "Siyar
A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 168)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât
al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
adz-Dzahabiŷ: (No. 144)}.
[7] Nama lengkapnya yaitu: 'Âisyah binti Abî Bakr ash-Shiddîq 'Abdillâh bin Abî
Quhâfah 'Utsmân bin 'Âmir bin 'Amrû bin Ka'b bin Sa'd bin Taim bin Murroh bin
Ka'b bin Luaŷ. Ia ('Âisyah) merupakan salah satu Isteri Nabi Muhammad SAW; dan
salah satu Shahabat Nabi SAW. yang paling banyak meriwayatkan Hadis. Ia
('Âisyah) telah meriwayatkan 2.210 Hadîts. Ia ('Âisyah) juga merupakan seorang
Pakar hadîts (hadis), fiqh (fikih), adb (sastra), dan farâidh
(Ilmu Waris). Semua Shahabat Nabi SAW. tsiqah dan ‘âdl. Nasab
(keturunan) nya yaitu: al-Qurasyiŷah at-Taimiŷah al-Makkiŷah an-Nabawiŷah. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Umm
'Abdullâh. Laqab (gelar/titel) nya: Umm al-Mu'minîn. Ia ('Âisyah)
lahir 4 atau 5 Tahun setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW. sebagai Seorang Nabi
dan Rasûl; yaitu bertepatan 9 Tahun sebelum Tahun Hijrah (613 Masehi). Tempat
tinggalnya di Kota Madînah (Kota Mulia yang terletak di Negara 'Arab
Saudi). Ia ('Âisyah) wafat di Kota Madînah, pada Malam Selasa, bertepatan
pada Tanggal 17 Ramadhân 58 Hijriyah (678 Masehi), atau pada Tahun 57
Hijriyah (677 Masehi). Ia ('Âisyah) dimakamkan pada Malam Rabu, setelah Shalat
Witir, di Pemakaman al-Baqî' (Pemakaman yang terletak di Kota Madînah,
dekat Masjid an-Nabawiŷ). Dan ia ('Âisyah) pada saat itu berusia 66
tahun. {Sumber: "al-Istî'âb fî Ma'rifah al-Ashhâb", karya: al-Imâm
al-Hâfizh Ibnu 'Abdul Bar: (No. 4029)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb
al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
al-Mizziŷ: (No. 7885)}. Dan {Sumber: "al-Ishâbah fî Tamyîz ash-Shahâbah",
karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (No. 11461)}.
Serta {Sumber: "Siyar A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 19)}.
[8] Lihatlah: "Fath al-Bâriŷ bi Syarh Shahîh al-Imâm Abî
'Abdillâh Muhammad bin Ismâ'îl al-Bukhâriŷ", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (No. 4247).
[9] Muhadditsîn yaitu: "Orang
yang hafal matan-matan hadis, mengetahui gharîb serta faqîh, hafal sanad,
mengetahui ihwal para perawi, dapat membedakan antara yang shahîh dengan yang dha’îf,
seorang penghimpun buku, penulis, pendengar, pencari sanad-sanad hadis, dan
mengetahui sanad yang terpendek dari padanya". Yang mendapatkan Gelar Muhadditsîn,
mereka yaitu: al-Imâm Mâlik, al-Imâm Bukhâriŷ, al-Imâm asy-Syâfi’iŷ,
al-Imâm Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân, al-Imâm Ishâq bin Râhawaih, al-Imâm
Ahmad bin Hanbal, al-Imâm 'Alî bin al-Madîniŷ, al-Imâm Yahyâ bin
Ma'în, al-Imâm Muslim, al-Imâm at-Tirmidziŷ, al-Imâm Abû
Dâwud, al-Imâm an-Nasâiŷ, al-Imâm Ibnu Mâjah, al-Imâm ad-Dârimiŷ,
al-Imâm Ibnu Khuzaimah, al-Imâm Ibnu Hibbân, al-Imâm ad-Dâraquthniŷ,
al-Imâm al-Hâkim, al-Imâm al-Baihaqiŷ, al-Imâm ath-Thabarâniŷ,
dan sebagainya.
[10] Nama sebenarnya yaitu: Ahmad bin Syu'aib bin ‘Alî bin Sinân bin Bahr bin
Dînâr. Ia (an-Nasâiŷ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ junior. Dan ia
(an-Nasâiŷ) juga merupakan seorang tsiqah tsabt mutqin al-Imâm al-Hâfizh (kredibel
ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi
kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia
(an-Nasâiŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis) dan fiqh (fiqih). Nasab (keturunan) nya yaitu: an-Nasâiŷ an-Nasawiŷ al-Qâdhiŷ
al-Khurâsâniŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû ‘Abdurrahmân.
Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh an-Nasâiŷ. Ia
(an-Nasâiŷ) lahir di Kota Nasâ (wilayah Khurâsân), pada Tahun 215
Hijriyah (830 Masehi). Tempat tinggalnya di Zuqâq al-Qanâdîl (wilayah
Negara Mesir). Ia (an-Nasâiŷ) wafat di Kota ar-Ramlah (Kota yang
terletak di Negara Palestina), pada Hari Senin, bertepatan pada Tanggal 13 Shafar
303 Hijriyah (915 Masehi). Atau ia (an-Nasâiŷ) wafat di Kota Makkah
(Kota Mulia yang terletak di Negara 'Arab Saudi), pada Bulan Sya'bân
Tahun 303 Hijriyah (915 Masehi). Ia (an-Nasâiŷ) dimakamkan di Baitul Maqdis
(wilayah
Negara Palestina). Atau ia (an-Nasâiŷ) dimakamkan di Kota Makkah, yaitu
dimakamkan di antara ash-Shafâ dan al-Marwah. Dan ia (an-Nasâiŷ) pada saat itu berusia 88 tahun. {Sumber: "Tahdzîb
al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
al-Mizziŷ: (No. 48)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb",
karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (1/39)}.
Serta {Sumber: "Siyar A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 67)}.
[11] Nama sebenarnya yaitu: 'Abdullâh bin 'Alî bin al-Jârûd. Ia (Ibnu al-Jârûd)
merupakan seorang tsiqah mutqin tsabt al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an
dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten,
serta seorang al-Imâm, dan al-Hâfizh). Ia (Ibnu al-Jârûd)
juga seorang Pakar hadîts (hadis) dan fiqh (fiqih). Nasab
(keturunan) nya yaitu: an-Naisâbûriŷ. Kuniyah (nama akrab) nya
yaitu: Abû Muhammad. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm
al-Hâfizh Ibn al-Jârûd. Ia (Ibnu al-Jârûd) lahir pada Tahun 230 Hijriyah (845
Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Makkah (Kota Mulia yang terletak di
Negara 'Arab Saudi). Ia (Ibnu al-Jârûd) wafat di Kota Makkah, pada Tahun
307 Hijriyah (920 Masehi). {Sumber: "Tadzkirah al-Huffâzh",
karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 786) dan (11/15)}.
Dan {Sumber: "Siyar A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 143 dan 2662)}. Serta {Sumber: "Târîkh
al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 332)}.
[12] Nama sebenarnya yaitu: ‘Abdurrahmân bin Abî Bakr bin Muhammad bin
Sâbiquddîn. Ia (as-Suyûthiŷ) adalah seorang tsiqah al-Imâm al-Hâfizh
(kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang al-Imâm
dan al-Hâfizh). Ia (as-Suyûthiŷ) juga seorang Pakar hadîts
(hadis), tafsîr (tafsir), lughah (gramatika), adb
(sastra), fiqh (fikih), târîkh (sejarah), dan sebagainya. Nasab
(keturunan) nya yaitu: as-Suyûthiŷ al-Khudhairiŷ. Kuniyah (nama
akrab) nya yaitu: Jalâluddîn as-Suyûthiŷ. Laqab (gelar/titel)
nya: al-Imâm al-Hâfizh Jalâluddîn as-Suyûthiŷ. Ia (as-Suyûthiŷ) lahir di
Kota
Kairo (Ibu Kota Negara Mesir), pada Tahun 849 Hijriyah (1445 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Kairo. Ia (as-Suyûthiŷ) wafat di Kota Kairo,
pada Tahun 911 Hijriyah (1505 Masehi). {Sumber: "al-A'lâm",
karya: al-Imâm az-Zirikliŷ: (Juz. 4, halaman: 71 - 72)}.
[13] Al-Hâfizh
Jalâluddîn as-Suyûthî. Ad-Durr al-Mantsûr fî at-Tafsîr bi al-Ma’tsûr,
Tahqîq Dr. ‘Abdullâh bin ‘Abdul Muhsin at-Tirkî. Al-Qâhirah: Al-Muhandisîn.
Cetakan Pertama, Juz. 2, halaman: 625.
[14] Nama sebenarnya yaitu: 'Alî bin 'Umar bin Ahmad bin Mahdiŷ bin Mas'ûd bin an-Nu'mân bin
Dînâr bin 'Abdillâh. Ia (ad-Dâraquthniŷ) merupakan seorang Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts (yaitu: "Gelar tertinggi pada masa tertentu
sebagai seorang penghafal Hadis, dan mengetahui Ilmu Dirâyah dan Riwâyah Hadis, sehingga ia menjadi Imâm atau Raja
Hadis yang banyak dikagumi oleh para ‘Ulamâ"). Ia (ad-Dâraquthniŷ) juga
seorang pakar hadîts (hadis), fiqh (fiqih), adb (sastra), târîkh
(sejarah) dan lughah (gramatika). Nasab (keturunan) nya yaitu: ad-Dâraquthniŷ
al-Baghdâdiŷ asy-Syâfi'iŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû al-Hasan.
Laqab (gelar/titel) nya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts ad-Dâraquthniŷ.
Ia (ad-Dâraquthniŷ) lahir di Dâr al-Quthn (Suatu Perkampungan yang
terletak di Kota Baghdâd), pada Tahun 306 Hijriyah (919 Masehi). Tempat
tinggalnya di Kota Baghdâd (Ibu Kota Negara 'Irâq). Ia (ad-Dâraquthniŷ)
wafat di Kota Baghdâd, pada Hari Rabu atau Kamis, bertepatan pada Tanggal
8 Dzûlqa'dah 385 Hijriyah (995 Masehi). Ia (ad-Dâraquthniŷ) dimakamkan
di Kota Baghdâd, di Pemakaman Bâb ad-Diyar (Pemakaman yang
terletak di Kota Baghdâd). Dan ia (ad-Dâraquthniŷ) pada saat itu berusia
79 tahun. {Sumber: "Târîkh Baghdâd", karya: al-Imâm
al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 6357)}. Dan {Sumber: "Târîkh
Dimasyq", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu 'Asâkir: (No. 4988)}.
Dan {Sumber: "Tadzkirah al-Huffâzh", karya: Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 925) dan (12/77)}. Serta
{Sumber: "Siyar A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn
fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 332 dan 3538)}.
[15] Atsar adalah: "Sesuatu yang disandarkan kepada Shahabat dan Tâbi’în, baik berupa perkataan maupun perbuatan".
[16] Hadis Mawqûf
yaitu: "Sesuatu yang disandarkan kepada Shahabat, baik berupa
perkataan, perbuatan dan persetujuan; baik bersambung sanadnya, ataupun terputus
sanadnya".
[17] Marfû’
maksudnya: "Terangkatnya derajat Hadîts hingga ke Nabi SAW".
[18] Muhadditsîn yaitu: "Orang
yang hafal matan-matan hadis, mengetahui gharîb serta faqîh, hafal sanad,
mengetahui ihwal para perawi, dapat membedakan antara yang shahîh dengan yang dha’îf,
seorang penghimpun buku, penulis, pendengar, pencari sanad-sanad hadis, dan
mengetahui sanad yang terpendek dari padanya". Yang mendapatkan Gelar Muhadditsîn,
mereka yaitu: al-Imâm Mâlik, al-Imâm Bukhâriŷ, al-Imâm asy-Syâfi’iŷ,
al-Imâm Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân, al-Imâm Ishâq bin Râhawaih, al-Imâm
Ahmad bin Hanbal, al-Imâm 'Alî bin al-Madîniŷ, al-Imâm Yahyâ bin
Ma'în, al-Imâm Muslim, al-Imâm at-Tirmidziŷ, al-Imâm Abû
Dâwud, al-Imâm an-Nasâiŷ, al-Imâm Ibnu Mâjah, al-Imâm ad-Dârimiŷ,
al-Imâm Ibnu Khuzaimah, al-Imâm Ibnu Hibbân, al-Imâm ad-Dâraquthniŷ,
al-Imâm al-Hâkim, al-Imâm al-Baihaqiŷ, al-Imâm ath-Thabarâniŷ,
dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar