Rabu, 08 Mei 2013

Asbâbun Nuzûl Surat al-Baqarah (2), Ayat: 225



Asbâbun Nuzûl Surat al-Baqarah (2), Ayat: 225

لاَ يُؤَاخِذُكُمُ اللهُ بِاللَّغْوِ فِيْ أَيْمَانِكُمْ وَلَكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوْبُكُمْ وَاللهُ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ (٢٢٥)
225. Allâh SWT. tidak menghukum kalian disebabkan sumpah kalian, yang mana kalian tidak bermaksud (untuk bersumpah). Akan tetapi Allâh menghukum kalian disebabkan (sumpah kalian), yang mana Hati kalian sengaja (bersumpah). Dan Allâh Maha Pengampun, Maha Penyantun.







Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts[1] al-Bukhâr[2] meriwayatkan dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhârnya (No. Hadis: 6170):
حَدَّثَنِيْ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى, قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى, عَنْ هِشَامٍ, قَالَ: أَخْبَرَنِيْ أَبِيْ, عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا: (لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللهُ بِاللَّغْوِ فِيْ أَيْمَانِكُمْ........), قَالَ: قَالَتْ: أُنْزِلَتْ فِيْ قَوْلِهِ: لَا, وَاللهِ. بَلَى, وَاللهِ.
"Muhammad bin al-Mutsannâ[3] telah bercerita kepada saya (kepada al-Bukhâriŷ), dia (Muhammad bin al-Mutsannâ) berkata: "Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân[4] telah bercerita kepada kami (kepada Muhammad bin al-Mutsannâ), dari Hisyâm bin 'Urwah[5], dia (Hisyâm bin 'Urwah) berkata: "Ayahku (namanya yaitu: 'Urwah bin az-Zubair[6]) telah mengabarkan saya (mengabarkan Hisyâm bin 'Urwah), dari 'Âisyah[7], (Mengenai Firman Allâh SWT. Surat al-Baqarah, Ayat: 225):
لاَ يُؤَاخِذُكُمُ اللهُ بِاللَّغْوِ فِيْ أَيْمَانِكُمْ .......... (٢٢٥)
225. Allâh SWT. tidak menghukum kalian disebabkan sumpah kalian, yang mana kalian tidak bermaksud (untuk bersumpah)………….……..".



"Dia ('Urwah bin az-Zubair) berkata: "'Âisyah berkata: "(Surat al-Baqarah, Ayat: 225) diturunkan mengenai Perkataan (Ayahnya 'Âisyah, yaitu: Abû Bakr ash-Shiddîq[8]. Yang mana Ayahnya 'Âisyah, yaitu: Abû Bakr ash-Shiddîq berkata): "Tidak, Demi Allâh SWT. Iya, Demi Allâh SWT".





KETERANGAN (dari para Muhadditsîn[9]):
Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân tidak menyendiri meriwayatkan Hadis di atas dari al-Imâm al-Hâfizh Hisyâm bin 'Urwah. Akan tetapi Mâlik bin Su'air bin al-Khims juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhâr (No. Hadis: 4247), dari al-Imâm al-Hâfizh Hisyâm bin 'Urwah. Begitu pula 'Îsâ bin Yûnus bin Abî Ishâq juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Muntaqâ min as-Sunan al-Musnadah li Ibn al-Jârûd (No. Hadis: 925), dari al-Imâm al-Hâfizh Hisyâm bin 'Urwah.

  1. Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhâriŷnya (No. Hadis: 4247), melalui jalur sanad Mâlik bin Su'air bin al-Khims.
  2. Al-Imâm al-Hâfizh an-Nasâiŷ[10] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam as-Sunan al-Kubrânya (No. Hadis: 11084).
  3. Al-Imâm al-Hâfizh Ibnu al-Jârûd[11] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Muntaqâ min as-Sunan al-Musnadahnya (No. Hadis: 925), melalui jalur sanad 'Îsâ bin Yûnus bin Abî Ishâq.
  4. Al-Imâm al-Hâfizh Jalâluddîn as-Suyûthiŷ[12] juga mengeluarkan sebagaimana Hadis di atas dalam ad-Durr al-Mantsûr fî at-Tafsîr bi al-Ma’tsûrnya (2/625)[13].








PENJELASAN (mengenai Kualitas Hadis di atas):
Hadis Riwayat Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ di atas berkualitas Shahîh, karena diriwayatkan oleh Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhâriŷnya (No. Hadis: 4247 dan 6170). Hadis Riwayat Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ di atas di-shahîh-kan oleh:

  1. Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhâriŷnya (No. Hadis: 4247 dan 6170).
  2. Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts ad-Dâraquthn[14] dalam al-'Ilal al-Wâridah fî al-Ahâdîts an-Nabawiŷahnya (No. 3486).
  3. Al-Muhaddits al-Mulâ 'Alî al-Qâriŷ dalam Mirqâh al-Mafâtîh Syarh Misykah al-Mashâbîhnya (No. 3417).
  4. Asy-Syaikh al-Muhaddits Abû Ishâq al-Huwainiŷ dalam Tanbîh al-Hâjid ilâ mâ Waqa'a min an-Nazhar fî Kutub al-Amâjidnya (No. 536).








PENJELASAN (kedudukan hadis di atas):
Atsar[15] 'Âisyah di atas digolongkan Mawqûf li hukmi Marfû’, maksudnya: hadis Mawqûf[16] yang dihukumi Marfû’[17]. Karena para Muhadditsîn[18] telah bersepakat (ber-ijma') bahwa: “Ada beberapa macam Mawqûf yang dihukumi Marfû’, dan salah satunya yaitu: penafsiran para Sahabat yang berkaitan dengan sebab turunnya (asbâb an-nuzûl) suatu Ayat”.
Sebagaimana penjelasan para Muhadditsîn tersebut, maka Atsar 'Âisyah di atas tergolong hadis Mawqûf yang dihukumi Marfû’ oleh para Muhadditsîn, sehingga (hadis 'Âisyah di atas) dapat dijadikan sebagai huĵah (pedoman/ landasan) dalam Syara’ Islâm.







KESIMPULAN:
Surat al-Baqarah (2), Ayat: 225 diturunkan mengenai:
"Perkataan Khalîfah Rasûlillâh SAW. Abî Bakr ash-Shiddîq. Yang mana ia (Khalîfah Rasûlillâh SAW. Abî Bakr ash-Shiddîq) berkata: "Tidak, Demi Allâh SWT. Iya, Demi Allâh SWT".







BIBLIOGRAFI

Ad-Durr al-Mantsûr fî at-Tafsîr bi al-Ma’tsûr (al-Imâm al-Hâfizh Jalâluddîn
as-Suyûthiŷ/ ‘Abdurrahmân bin Abî Bakr bin Muhammad bin Sâbiquddîn).
Al-'Ilal al-Wâridah fî al-Ahâdîts an-Nabawiŷah (Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts
ad-Dâraquthn/ 'Alî bin 'Umar bin Ahmad bin Mahdiŷ bin Mas'ûd bin
an-Nu'mân bin Dînâr bin 'Abdillâh).
Al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhâr (Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâr/
Muhammad bin Ismâ'îl bin Ibrâhîm bin al-Mughîrah bin Bardizbah).
Al-Muntaqâ min as-Sunan al-Musnadah (al-Imâm al-Hâfizh Ibnu al-Jârûd/ 'Abdullâh
bin 'Alî bin al-Jârûd).
As-Sunan al-Kubrâ li an-Nasâiŷ (al-Imâm al-Hâfizh an-Nasâiŷ/ Ahmad bin Syu'aib
bin ‘Alî bin Sinân bin Bahr bin Dînâr).
































[1] Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts yaitu: "Gelar tertinggi pada masa tertentu sebagai seorang penghafal Hadis, dan mengetahui Ilmu Dirâyah dan Riwâyah Hadis, sehingga ia menjadi Imâm atau Raja Hadis yang banyak dikagumi oleh para ‘Ulamâ". Para Pakar Hadis yang mendapatkan Gelar Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts, mereka yaitu: "Syu'bah bin al-Haĵâj, al-Bukhâriŷ, Sufyân ats-Tsauriŷ, Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân, Ishâq bin Râhawaih, Ahmad bin Hanbal, 'Alî bin al-Madîniŷ, Yahyâ bin Ma'în, ad-Dâraquthniŷ, 'Abdul Ghaniŷ al-Maqdisiŷ, Syarafuddîn ad-Dimyâthiŷ, al-Mizziŷ, Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ, dan adz-Dzahabiŷ".

[2] Nama sebenarnya yaitu: Muhammad bin Ismâ'îl bin Ibrâhîm bin al-Mughîrah bin Bardizbah. Ia (al-Bukhâriŷ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ pertengahan. Dan ia (al-Bukhâriŷ) juga merupakan seorang Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts (yaitu: "Gelar tertinggi pada masa tertentu sebagai seorang penghafal Hadis, dan mengetahui Ilmu Dirâyah dan Riwâyah Hadis, sehingga ia menjadi Imâm atau Raja Hadis yang banyak dikagumi oleh para ‘Ulamâ"). Ia (al-Bukhâriŷ) juga seorang pakar hadîts (hadis), fiqh (fiqih), tafsîr (tafsir), târîkh (sejarah) dan lughah (gramatika). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Bukhâriŷ al-Ju'fiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû ‘Abdullâh. Laqab (gelar/titel) nya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâr. Ia (al-Bukhâriŷ) lahir di Kota Bukhârâ (Kota yang terletak di Uzbekistan), pada Hari Jumu'ah, setelah Shalat Jumu'ah, bertepatan pada Tanggal 13 Syaŵâl 194 Hijriyah (810 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Bukhârâ. Ia (al-Bukhâriŷ) wafat di Samarqand (Wilayah Negara Rusia), pada Malam Sabtu, waktu Shalat 'Isyâ, bertepatan pada Malam 'Îdul Fithri, 1 Syaŵâl 256 Hijriyah (870 Masehi). Ia (al-Bukhâriŷ) dimakamkan di Desa Khartank (Desa yang terletak di Negara Rusia), pada Hari Sabtu, setelah Shalat Zhuhur, bertepatan pada Hari Raya 'Îdul Fithri. Dan ia (al-Bukhâriŷ) pada saat itu berusia 62 Tahun kurang 13 Hari. {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 5059)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (9/52)}. Dan {Sumber: "Siyar A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 171)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 409)}.
                                                                                                                                                                        
[3] Nama lengkapnya yaitu: Muhammad bin al-Mutsannâ bin 'Ubaid bin Qais bin Dînâr. Ia (Muhammad bin al-Mutsannâ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ senior. Dan ia (Muhammad bin al-Mutsannâ) juga merupakan seorang tsiqah mutqin tsabt al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm dan al-Hâfizh). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-'Anaziŷ al-Bashriŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Mûsâ. Laqab (gelar/titel) nya: az-Zamin. Ia (Muhammad bin al-Mutsannâ) lahir pada tahun 167 Hijriyah (783 Masehi), yaitu: Tahun wafatnya Hammâd bin Salamah. Tempat tinggalnya di Kota Bashrah (Kota yang terletak di Negara 'Irâq). Ia (Muhammad bin al-Mutsannâ) wafat di Kota Bashrah, bertepatan pada Bulan Dzûlqa'dah Tahun 252 Hijriyah (866 Masehi). {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 5579)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (9/427)}. Dan {Sumber: "Siyar A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 42)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 496)}.

[4] Nama sebenarnya yaitu: Yahyâ bin Sa'îd bin Farrûkh. Ia (Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân) merupakan seorang Tabi’ Tâbi’în junior. Dan ia (Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân) juga merupakan seorang Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts (yaitu: "Gelar tertinggi pada masa tertentu sebagai seorang penghafal Hadis, dan mengetahui Ilmu Dirâyah dan Riwâyah Hadis, sehingga ia menjadi Imâm atau Raja Hadis yang banyak dikagumi oleh para ‘Ulamâ"). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Qaththân at-Tamîmiŷ al-Bashr. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Sa'îd. Laqab (gelar/titel) nya: al-Ahwal. Ia (Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân) lahir pada Awal Tahun 120 Hijriyah (737 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Bashrah (Kota yang terletak di Negara 'Irâq). Ia (Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân) wafat di Kota Bashrah, pada Hari Ahad, bertepatan pada Tanggal 12 Shafar Tahun 198 Hijriyah (813 Masehi). {Sumber: "ats-Tsiqât", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Hibbân: (No. 11713)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 6834)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (11/220)}. Serta {Sumber: "Siyar A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 53 dan 1366)}.

[5] Nama lengkapnya yaitu: Hisyâm bin 'Urwah bin az-Zubair bin al-'Aŵâm bin Khuwailid bin Asad bin 'Abdil 'Uzzâ bin Qushaŷ bin Kilâb. Ia (Hisyâm bin 'Urwah) merupakan seorang Tâbi’în junior. Dan ia (Hisyâm bin 'Urwah) juga merupakan seorang tsiqah mutqin tsabt al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (Hisyâm bin 'Urwah) juga merupakan seorang Pakar hadîts (hadis) dan fiqh (fikih). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Qurasyiŷ al-Asadiŷ az-Zubairiŷ al-Madaniŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû al-Mundzir, atau Abû Bakr, atau Abû 'Abdullâh. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Hisyâm bin 'Urwah. Ia (Hisyâm bin 'Urwah) lahir pada Tahun 61 Hijriyah (680 Masehi), atau pada Tahun 60 Hijriyah (679 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Madînah (Kota Mulia yang terletak di Negara 'Arab Saudi). Ia (Hisyâm bin 'Urwah) wafat di Kota Baghdâd (Ibu Kota Negara 'Irâq), pada Tahun 145 Hijriyah (762 Masehi), atau pada Tahun 146 Hijriyah (763 Masehi). Ia (Hisyâm bin 'Urwah) dimakamkan di Pemakaman al-Khaizurân (Pemakaman yang terletak di Kota Baghdâd). Dan ia (Hisyâm bin 'Urwah) pada saat itu berusia kurang lebih 87 tahun. {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 6585)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (11/51)}. Dan {Sumber: "Siyar A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 12)}. Dan {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 458)}. Serta {Sumber: "Ikmâl Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: al-Imâm al-Hâfizh 'Alâuddîn Mughlathâŷ: (No. 4952)}.

[6] Nama lengkapnya yaitu: 'Urwah bin az-Zubair bin al-'Aŵâm bin Khuwailid bin Asad bin 'Abdil 'Uzzâ bin Qushaŷ bin Kilâb. Ia ('Urwah bin az-Zubair) merupakan seorang Tâbi’în pertengahan. Ia ('Urwah bin az-Zubair) juga merupakan seorang tsiqah tsabt al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang konsisten, al-Imâm dan al-Hâfizh). Dan ia ('Urwah bin az-Zubair) juga merupakan seorang Pakar hadîts (hadis), fiqh (fikih), adb (sastra), dan târîkh (sejarah). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Qurasyiŷ al-Asadiŷ al-Madaniŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû 'Abdullâh. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh 'Urwah bin az-Zubair. Ia ('Urwah bin az-Zubair) lahir pada Tahun 23 Hijriyah (644 Masehi), atau pada Tahun 29 Hijriyah (650 Masehi); yaitu pada Awal Kekhalifahan 'Utsmân bin 'Affân. Tempat tinggalnya di Kota Madînah (Kota Mulia yang terletak di Negara 'Arab Saudi). Ia ('Urwah bin az-Zubair) wafat di Kota Madînah, pada Tahun 93 Hijriyah (712 Masehi), atau pada Tahun 94 Hijriyah (713 Masehi). {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 3905)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (7/184)}. Dan {Sumber: "Siyar A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 168)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 144)}.

[7] Nama lengkapnya yaitu: 'Âisyah binti Abî Bakr ash-Shiddîq 'Abdillâh bin Abî Quhâfah 'Utsmân bin 'Âmir bin 'Amrû bin Ka'b bin Sa'd bin Taim bin Murroh bin Ka'b bin Luaŷ. Ia ('Âisyah) merupakan salah satu Isteri Nabi Muhammad SAW; dan salah satu Shahabat Nabi SAW. yang paling banyak meriwayatkan Hadis. Ia ('Âisyah) telah meriwayatkan 2.210 Hadîts. Ia ('Âisyah) juga merupakan seorang Pakar hadîts (hadis), fiqh (fikih), adb (sastra), dan farâidh (Ilmu Waris). Semua Shahabat Nabi SAW. tsiqah dan ‘âdl. Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Qurasyiŷah at-Taimiŷah al-Makkiŷah an-Nabawiŷah. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Umm 'Abdullâh. Laqab (gelar/titel) nya: Umm al-Mu'minîn. Ia ('Âisyah) lahir 4 atau 5 Tahun setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW. sebagai Seorang Nabi dan Rasûl; yaitu bertepatan 9 Tahun sebelum Tahun Hijrah (613 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Madînah (Kota Mulia yang terletak di Negara 'Arab Saudi). Ia ('Âisyah) wafat di Kota Madînah, pada Malam Selasa, bertepatan pada Tanggal 17 Ramadhân 58 Hijriyah (678 Masehi), atau pada Tahun 57 Hijriyah (677 Masehi). Ia ('Âisyah) dimakamkan pada Malam Rabu, setelah Shalat Witir, di Pemakaman al-Baqî' (Pemakaman yang terletak di Kota Madînah, dekat Masjid an-Nabawiŷ). Dan ia ('Âisyah) pada saat itu berusia 66 tahun. {Sumber: "al-Istî'âb fî Ma'rifah al-Ashhâb", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu 'Abdul Bar: (No. 4029)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 7885)}. Dan {Sumber: "al-Ishâbah fî Tamyîz ash-Shahâbah", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (No. 11461)}. Serta {Sumber: "Siyar A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 19)}.

[8] Lihatlah: "Fath al-Bâriŷ bi Syarh Shahîh al-Imâm Abî 'Abdillâh Muhammad bin Ismâ'îl al-Bukhâriŷ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (No. 4247).

[9] Muhadditsîn yaitu: "Orang yang hafal matan-matan hadis, mengetahui gharîb serta faqîh, hafal sanad, mengetahui ihwal para perawi, dapat membedakan antara yang shahîh dengan yang dha’îf, seorang penghimpun buku, penulis, pendengar, pencari sanad-sanad hadis, dan mengetahui sanad yang terpendek dari padanya". Yang mendapatkan Gelar Muhadditsîn, mereka yaitu: al-Imâm Mâlik, al-Imâm Bukhâriŷ, al-Imâm asy-Syâfi’iŷ, al-Imâm Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân, al-Imâm Ishâq bin Râhawaih, al-Imâm Ahmad bin Hanbal, al-Imâm 'Alî bin al-Madîniŷ, al-Imâm Yahyâ bin Ma'în, al-Imâm Muslim, al-Imâm at-Tirmidziŷ, al-Imâm Abû Dâwud, al-Imâm an-Nasâiŷ, al-Imâm Ibnu Mâjah, al-Imâm ad-Dârimiŷ, al-Imâm Ibnu Khuzaimah, al-Imâm Ibnu Hibbân, al-Imâm ad-Dâraquthniŷ, al-Imâm al-Hâkim, al-Imâm al-Baihaqiŷ, al-Imâm ath-Thabarâniŷ, dan sebagainya.

[10] Nama sebenarnya yaitu: Ahmad bin Syu'aib bin ‘Alî bin Sinân bin Bahr bin Dînâr. Ia (an-Nasâiŷ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ junior. Dan ia (an-Nasâiŷ) juga merupakan seorang tsiqah tsabt mutqin al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (an-Nasâ) juga seorang Pakar hadîts (hadis) dan fiqh (fiqih). Nasab (keturunan) nya yaitu: an-Nasâiŷ an-Nasawiŷ al-Qâdhiŷ al-Khurâsâniŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû ‘Abdurrahmân. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh an-Nasâiŷ. Ia (an-Nasâiŷ) lahir di Kota Nasâ (wilayah Khurâsân), pada Tahun 215 Hijriyah (830 Masehi). Tempat tinggalnya di Zuqâq al-Qanâdîl (wilayah Negara Mesir). Ia (an-Nasâiŷ) wafat di Kota ar-Ramlah (Kota yang terletak di Negara Palestina), pada Hari Senin, bertepatan pada Tanggal 13 Shafar 303 Hijriyah (915 Masehi). Atau ia (an-Nasâiŷ) wafat di Kota Makkah (Kota Mulia yang terletak di Negara 'Arab Saudi), pada Bulan Sya'bân Tahun 303 Hijriyah (915 Masehi). Ia (an-Nasâiŷ) dimakamkan di Baitul Maqdis (wilayah Negara Palestina). Atau ia (an-Nasâiŷ) dimakamkan di Kota Makkah, yaitu dimakamkan di antara ash-Shafâ dan al-Marwah. Dan ia (an-Nasâiŷ) pada saat itu berusia 88 tahun. {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 48)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (1/39)}. Serta {Sumber: "Siyar A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 67)}.

[11] Nama sebenarnya yaitu: 'Abdullâh bin 'Alî bin al-Jârûd. Ia (Ibnu al-Jârûd) merupakan seorang tsiqah mutqin tsabt al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm, dan al-Hâfizh). Ia (Ibnu al-Jârûd) juga seorang Pakar hadîts (hadis) dan fiqh (fiqih). Nasab (keturunan) nya yaitu: an-Naisâbûriŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Muhammad. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Ibn al-Jârûd. Ia (Ibnu al-Jârûd) lahir pada Tahun 230 Hijriyah (845 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Makkah (Kota Mulia yang terletak di Negara 'Arab Saudi). Ia (Ibnu al-Jârûd) wafat di Kota Makkah, pada Tahun 307 Hijriyah (920 Masehi). {Sumber: "Tadzkirah al-Huffâzh", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 786) dan (11/15)}. Dan {Sumber: "Siyar A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 143 dan 2662)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 332)}.

[12] Nama sebenarnya yaitu: ‘Abdurrahmân bin Abî Bakr bin Muhammad bin Sâbiquddîn. Ia (as-Suyûthiŷ) adalah seorang tsiqah al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (as-Suyûthiŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis), tafsîr (tafsir), lughah (gramatika), adb (sastra), fiqh (fikih), târîkh (sejarah), dan sebagainya. Nasab (keturunan) nya yaitu: as-Suyûthiŷ al-Khudhairiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Jalâluddîn as-Suyûthiŷ. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Jalâluddîn as-Suyûthiŷ. Ia (as-Suyûthiŷ) lahir di Kota Kairo (Ibu Kota Negara Mesir), pada Tahun 849 Hijriyah (1445 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Kairo. Ia (as-Suyûthiŷ) wafat di Kota Kairo, pada Tahun 911 Hijriyah (1505 Masehi). {Sumber: "al-A'lâm", karya: al-Imâm az-Zirikliŷ: (Juz. 4, halaman: 71 - 72)}.

[13] Al-Hâfizh Jalâluddîn as-Suyûthî. Ad-Durr al-Mantsûr fî at-Tafsîr bi al-Ma’tsûr, Tahqîq Dr. ‘Abdullâh bin ‘Abdul Muhsin at-Tirkî. Al-Qâhirah: Al-Muhandisîn. Cetakan Pertama, Juz. 2, halaman: 625.

[14] Nama sebenarnya yaitu: 'Alî bin 'Umar bin Ahmad bin Mahdiŷ bin Mas'ûd bin an-Nu'mân bin Dînâr bin 'Abdillâh. Ia (ad-Dâraquthniŷ) merupakan seorang Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts (yaitu: "Gelar tertinggi pada masa tertentu sebagai seorang penghafal Hadis, dan mengetahui Ilmu Dirâyah dan Riwâyah Hadis, sehingga ia menjadi Imâm atau Raja Hadis yang banyak dikagumi oleh para ‘Ulamâ"). Ia (ad-Dâraquthniŷ) juga seorang pakar hadîts (hadis), fiqh (fiqih), adb (sastra), târîkh (sejarah) dan lughah (gramatika). Nasab (keturunan) nya yaitu: ad-Dâraquthniŷ al-Baghdâdiŷ asy-Syâfi'iŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû al-Hasan. Laqab (gelar/titel) nya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts ad-Dâraquthniŷ. Ia (ad-Dâraquthniŷ) lahir di Dâr al-Quthn (Suatu Perkampungan yang terletak di Kota Baghdâd), pada Tahun 306 Hijriyah (919 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Baghdâd (Ibu Kota Negara 'Irâq). Ia (ad-Dâraquthniŷ) wafat di Kota Baghdâd, pada Hari Rabu atau Kamis, bertepatan pada Tanggal 8 Dzûlqa'dah 385 Hijriyah (995 Masehi). Ia (ad-Dâraquthniŷ) dimakamkan di Kota Baghdâd, di Pemakaman Bâb ad-Diyar (Pemakaman yang terletak di Kota Baghdâd). Dan ia (ad-Dâraquthniŷ) pada saat itu berusia 79 tahun. {Sumber: "Târîkh Baghdâd", karya: al-Imâm al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 6357)}. Dan {Sumber: "Târîkh Dimasyq", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu 'Asâkir: (No. 4988)}. Dan {Sumber: "Tadzkirah al-Huffâzh", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 925) dan (12/77)}. Serta {Sumber: "Siyar A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 332 dan 3538)}.
                                                                                                                                                                        
[15] Atsar adalah: "Sesuatu yang disandarkan kepada Shahabat dan Tâbi’în, baik berupa perkataan maupun perbuatan".

[16] Hadis Mawqûf yaitu: "Sesuatu yang disandarkan kepada Shahabat, baik berupa perkataan, perbuatan dan persetujuan; baik bersambung sanadnya, ataupun terputus sanadnya".

[17] Marfû’ maksudnya: "Terangkatnya derajat Hadîts hingga ke Nabi SAW".

[18] Muhadditsîn yaitu: "Orang yang hafal matan-matan hadis, mengetahui gharîb serta faqîh, hafal sanad, mengetahui ihwal para perawi, dapat membedakan antara yang shahîh dengan yang dha’îf, seorang penghimpun buku, penulis, pendengar, pencari sanad-sanad hadis, dan mengetahui sanad yang terpendek dari padanya". Yang mendapatkan Gelar Muhadditsîn, mereka yaitu: al-Imâm Mâlik, al-Imâm Bukhâriŷ, al-Imâm asy-Syâfi’iŷ, al-Imâm Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân, al-Imâm Ishâq bin Râhawaih, al-Imâm Ahmad bin Hanbal, al-Imâm 'Alî bin al-Madîniŷ, al-Imâm Yahyâ bin Ma'în, al-Imâm Muslim, al-Imâm at-Tirmidziŷ, al-Imâm Abû Dâwud, al-Imâm an-Nasâiŷ, al-Imâm Ibnu Mâjah, al-Imâm ad-Dârimiŷ, al-Imâm Ibnu Khuzaimah, al-Imâm Ibnu Hibbân, al-Imâm ad-Dâraquthniŷ, al-Imâm al-Hâkim, al-Imâm al-Baihaqiŷ, al-Imâm ath-Thabarâniŷ, dan sebagainya.