Minggu, 28 April 2013

Asbâbun Nuzûl Surat al-Baqarah (2), Ayat: 223

Asbâbun Nuzûl Surat al-Baqarah (2), Ayat: 223

نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوْا لِأَنْفُسِكُمْ وَاتَّقُوْا اللهَ وَاعْلَمُوْا أَنَّكُمْ مُلاَقُوْهُ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ (٢٢٣)
223. Isteri-isteri kalian adalah (seperti) Tanah Tempat kalian Bercocok-tanam (Ladang/ Kebun), maka datangilah Tanah Tempat Bercocok-tanam (Ladang/ Kebun) kalian itu sebagaimana yang kalian kehendaki. Dan kerjakanlah (kebaikan) untuk diri kalian, dan bertakwalah kepada Allâh, dan ketahuilah bahwa kalian kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada Orang-orang yang Beriman.







Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts[1] al-Bukhâr[2] meriwayatkan dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhârnya (No. Hadis: 4164):
حَدَّثَنَا أَبُوْ نُعَيْمٍ, قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ, عَنِ ابْنِ الْمُنْكَدِرِ, قَالَ: سَمِعْتُ جَابِرًا رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَتِ الْيَهُوْدُ تَقُوْلُ: إِذَا جَامَعَهَا مِنْ وَرَائِهَا, جَاءَ الْوَلَدُ أَحْوَلَ. فَنَزَلَتْ: (نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ..........).
"Abû Nu'aim[3] telah bercerita kepada kami (kepada al-Bukhâriŷ), dia (Abû Nu'aim) berkata: "Sufyân ats-Tsauriŷ[4] telah bercerita kepada kami (kepada Abû Nu'aim), dari Muhammad bin al-Munkadir[5], dia (Muhammad bin al-Munkadir) berkata: "Saya (Muhammad bin al-Munkadir) telah mendengar dari Jâbir bin 'Abdillâh[6], dia (Jâbir bin 'Abdillâh) berkata: "Dahulukala Orang-orang Yahûdi berkata: "Apabila menyetubuhi Isteri dari arah belakang (ke Farj/ Alat Kelamin Isterinya), maka Anak yang akan terlahir nanti Matanya menjadi juling. Maka turunlah (Surat al-Baqarah, Ayat: 223):
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ ............ (٢٢٣)
223. Isteri-isteri kalian adalah (seperti) Tanah Tempat kalian Bercocok-tanam (Ladang/ Kebun), maka datangilah Tanah Tempat Bercocok-tanam (Ladang/ Kebun) kalian itu sebagaimana yang kalian kehendaki……………".





KETERANGAN (dari para Muhadditsîn[7]):
Hadis di atas adalah Hadis Muttafaq 'Alaih[8], karena Hadis di atas disepakati dan diriwayatkan oleh Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhârnya (No. Hadis: 4164); serta disepakati dan diriwayatkan oleh al-Imâm al-Hâfizh[9] al-Huĵah[10] Muslim[11] dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li Muslimnya (No. Hadis: 2592 dan 2593).
  1. Al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Muslim juga meriwayatkan sebagaimana Hadis dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li Muslimnya (No. Hadis: 2592 dan 2593).
  2. Al-Imâm al-Hâfizh at-Tirmidziŷ[12] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh Sunan at-Tirmidziŷnya (No. Hadis: 2904), dan kata al-Imâm al-Hâfizh at-Tirmidziŷ: “Hadis yang ia (at-Tirmidziŷ) riwayatkan berkualitas hasan shahîh”.
  3. Al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Abû Dâwud[13] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Sunan Abî Dâwudnya (No. Hadis: 1848).
  4. Al-Imâm al-Hâfizh an-Nasâiŷ[14] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam as-Sunan al-Kubrânya (No. Hadis: 8924, 8925, 8926, 8927 dan 10971).
  5. Al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Ibnu Mâjah[15] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Sunan Ibn Mâjahnya (No. Hadis: 1915).
  6. Al-Imâm al-Hâfizh ad-Dârimiŷ[16] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Sunan ad-Dârimiŷnya (No. Hadis: 1112 dan 2117).
  7. Al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Hibbân[17] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Shahîh Ibn Hibbân bi Tartîb Ibn Balbânnya (No. Hadis: 4166 dan 4197).
  8. Al-Imâm al-Hâfizh al-Baihaq[18] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam as-Sunan al-Kubrânya (No. Hadis: 14100 - 14104).
  9. Al-Imâm al-Hâfizh ath-Thabarâniŷ[19] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Mu'jam al-Awsathnya (No. Hadis: 8035 dan 8806).
  10. Al-Imâm al-Hâfizh Abû ‘Awânah[20] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Mustakhraj Abî ‘Awânahnya (No. Hadis: 4284, 4286, dan 4288).
  11. Al-Imâm al-Hâfizh Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ[21] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Musnad al-Mustakhraj 'alâ Shahîh al-Imâm Muslimnya (No. Hadis: 3356 dan 3357).
  12. Al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah al-Humaidiŷ[22] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Musnad al-Humaidiŷnya (No. Hadis: 1300).
  13. Al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Sa'îd bin Manshûr[23] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam at-Tafsîr min Sunan Sa'îd bin Manshûrnya (No. Hadis: 366 - 367).
  14. Al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah 'Alî bin al-Ja'd[24] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Musnad Ibn al-Ja'dnya (No. Hadis: 1664).
  15. Al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah al-Baghawiŷ[25] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Syarh as-Sunnahnya (No. Hadis: 2296).
  16. Al-Imâm al-Hâfizh Abû Ya’lâ[26] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Musnad Abî Ya’lâ al-Mawshiliŷnya (No. Hadis: 2024).
  17. Al-Imâm al-Hâfizh ath-Thahâwiŷ[27] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Syarh Musykil al-Âtsârnya (No. Hadis: 6119 - 6124).
  18. Al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Abî Hâtim[28] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Tafsîr Ibn Abî Hâtimnya (No. Hadis: 2133) atau (2/404).
  19. Al-Imâm al-Hâfizh Ibnu 'Asâkir[29] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Mu'jam asy-Syuyûkhnya (No. Hadis: 1338).
  20. Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Syarafuddîn ad-Dimyâthiŷ[30] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Arba'ûn al-Abdâl at-Tusâ'iŷât li al-Bukhâriŷ wa Muslim aw Ahadihimânya (No. Hadis: 26) atau (1/26).
  21. Al-Imâm al-Hâfizh al-Mufaŝir Ibnu Jarîr[31] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam Jâmi’ al-Bayân ‘an Ta-wîl ay al-Qurânnya (3/755, 3/756, dan 3/758)[32].
  22. Al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Ziyâd an-Naisâbûriŷ[33] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam az-Ziyâdât 'alâ Kitâb al-Muzaniŷnya (No. Hadis: 491).
  23. Al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Katsîr[34] juga mengeluarkan sebagaimana Hadis di atas dalam Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîmnya (1/588 – 1/589)[35], dengan menyandarkan kepada Riwayat Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâriŷ dalam al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhâriŷnya (No. Hadis: 4164). Serta menyandarkan kepada Riwayat al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Abî Hâtim dalam Tafsîr Ibn Abî Hâtimnya (No. Hadis: 2133) atau (2/404).
  24. Al-Imâm al-Hâfizh Jalâluddîn as-Suyûthiŷ[36] juga mengeluarkan sebagaimana Hadis di atas dalam ad-Durr al-Mantsûr fî at-Tafsîr bi al-Ma’tsûrnya (2/589)[37].
  25. Asy-Syaikh al-Muhaddits al-Hâfizh Abû Thâhir al-Mukhallish[38] juga meriwayatkan sebagaimana Hadis di atas dalam al-Mukhallashiyât wa Ajzâ Ukhrâ li Abî Thâhir al-Mukhallishnya (No. Hadis: 1104 dan 2627).







PENJELASAN (kedudukan hadis di atas):
Atsar[39] Jâbir bin 'Abdillâh di atas digolongkan Mawqûf li hukmi Marfû’, maksudnya: hadis Mawqûf[40] yang dihukumi Marfû’[41]. Karena para Muhadditsîn[42] telah bersepakat (ber-ijma') bahwa: “Ada beberapa macam Mawqûf yang dihukumi Marfû’, dan salah satunya yaitu: penafsiran para Sahabat yang berkaitan dengan sebab turunnya (asbâb an-nuzûl) suatu Ayat”.
Sebagaimana penjelasan para Muhadditsîn tersebut, maka Atsar Jâbir bin 'Abdillâh di atas tergolong hadis Mawqûf yang dihukumi Marfû’ oleh para Muhadditsîn, sehingga (hadis Jâbir bin 'Abdillâh di atas) dapat dijadikan sebagai huĵah (pedoman/ landasan) dalam Syara’ (Islâm).







KESIMPULAN:
  1. Surat al-Baqarah (2), Ayat: 223 diturunkan mengenai: "Perkataan Orang-orang Yahûdi. Yang mana Orang-orang Yahûdi menyatakan bahwa: "Apabila menyetubuhi Isteri dari arah belakang (ke Farj/ Alat Kelamin Isterinya), maka Anak yang akan terlahir nanti Matanya menjadi juling".
  2. Dihalalkan menyetubuhi Isteri dari arah manapun (baik dari atas, bawah, kanan, kiri, depan, belakang); ke Farj (Alat Kelamin) Isterinya.







BIBLIOGRAFI

Ad-Durr al-Mantsûr fî at-Tafsîr bi al-Ma’tsûr (al-Imâm al-Hâfizh Jalâluddîn
as-Suyûthiŷ/ ‘Abdurrahmân bin Abî Bakr bin Muhammad bin Sâbiquddîn).
Al-Arba'ûn al-Abdâl at-Tusâ'iŷât li al-Bukhâriŷ wa Muslim aw Ahadihimâ (Amîr
al-Mu'minîn fî al-Hadîts Syarafuddîn ad-Dimyâthiŷ/ 'Abdul Mu'min bin
Khalaf bin Abî al-Hasan bin Syaraf bin al-Khadhir bin Mûsâ).
Al-Jâmi’ ash-Shahîh li al-Bukhâr (Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâr/
Muhammad bin Ismâ'îl bin Ibrâhîm bin al-Mughîrah bin Bardizbah).
Al-Jâmi’ ash-Shahîh li Muslim (al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Muslim/ Muslim bin
al-Haĵâj bin Muslim bin Ward bin Kûsyâdz).
Al-Jâmi’ ash-Shahîh Sunan at-Tirmidziŷ (al-Imâm al-Hâfizh at-Tirmidziŷ/
Muhammad bin 'Îsâ bin Sawrah bin Mûsâ bin adh-Dhaĥâk).
Al-Mu'jam al-Awsath (al-Imâm al-Hâfizh ath-Thabarâniŷ/ Sulaimân bin Ahmad bin
Aŷûb bin Muthaŷir (atau bin Mathar)).
Al-Mukhallashiyât wa Ajzâ Ukhrâ li Abî Thâhir al-Mukhallish (asy-Syaikh
al-Muhaddits al-Hâfizh Abû Thâhir al-Mukhallish/ Muhammad bin
'Abdirrahmân bin al-'Abbâs bin 'Abdirrahmân bin Zakariŷâ).
Al-Musnad al-Mustakhraj 'alâ Shahîh al-Imâm Muslim (al-Imâm al-Hâfizh Abû
Nu'aim al-Ashbahâniŷ/ Ahmad bin 'Abdillâh bin Ahmad bin Ishâq bin Mûsâ
bin Mihrân).
As-Sunan al-Kubrâ li al-Baihaqiŷ (al-Imâm al-Hâfizh al-Baihaqiŷ/ Ahmad bin
al-Husain bin 'Alî bin Mûsâ).
As-Sunan al-Kubrâ li an-Nasâiŷ (al-Imâm al-Hâfizh an-Nasâiŷ/ Ahmad bin Syu'aib
bin ‘Alî bin Sinân bin Bahr bin Dînâr).
At-Tafsîr min Sunan Sa'îd bin Manshûr (al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Sa'îd bin
Manshûr/ Sa'îd bin Manshûr bin Syu'bah).
Az-Ziyâdât 'alâ Kitâb al-Muzaniŷ (al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Ziyâd an-Naisâbûriŷ/
'Abdullâh bin Muhammad bin Ziyâd bin Wâshil bin Maymûn).
Jâmi’ al-Bayân ‘an Ta-wîl ay al-Qurân (al-Imâm al-Hâfizh al-Mufaŝir Ibnu Jarîr/
Muhammad bin Jarîr bin Yazîd bin Katsîr bin Ghâlib).
Mu'jam asy-Syuyûkh (al-Imâm al-Hâfizh Ibnu 'Asâkir/ 'Alî bin al-Hasan bin Hibatillâh
bin 'Abdillâh bin al-Husain).
Musnad Abî Ya’lâ al-Mawshiliŷ (al-Imâm al-Hâfizh Abû Ya’lâ/ Ahmad bin 'Alî bin
al-Mutsannâ bin Yahyâ bin 'Îsâ bin Hilâl).
Musnad al-Humaidiŷ (al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah al-Humaidiŷ/ 'Abdullâh bin
az-Zubair bin 'Îsâ bin 'Ubaidillâh bin Usâmah bin 'Abdillâh bin Humaid bin
Zuhair bin al-Hârits bin Asad bin 'Abdil 'Uzzâ, atau 'Abdullâh bin az-Zubair
bin 'Îsâ bin 'Abdillâh bin az-Zubair bin 'Ubaidillâh bin Humaid).
Musnad Ibn al-Ja'd (al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah 'Alî bin al-Ja'd/ 'Alî bin al-Ja'd bin
'Ubaid).
Mustakhraj Abî ‘Awânah (al-Imâm al-Hâfizh Abû ‘Awânah/ Ya'qûb bin Ishâq bin
Ibrâhîm bin Yazîd).
Shahîh Ibn Hibbân bi Tartîb Ibn Balbân (al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Hibbân/
Muhammad bin Hibbân bin Ahmad bin Hibbân bin Mu'âdz bin Ma'bad bin
Sa'îd bin Syahîd bin Hadiŷah (atau bin Hudbah) bin Murroh bin Sa'd bin
Yazîd bin Murroh bin Zaid bin 'Abdillâh bin Dârim bin Mâlik bin Hanzhalah
bin Mâlik bin Zaid Manâh bin Tamîm).
Sunan Abî Dâwud (al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Abû Dâwud/ Sulaimân bin al-Asy'ats
bin Syaddâd Ibn ‘Amrû bin ‘Âmir, atau Sulaimân bin al-Asy'ats bin Bisyr bin
Syaddâd).
Sunan ad-Dârimiŷ (al-Imâm al-Hâfizh ad-Dârimiŷ/ ‘Abdullâh bin ‘Abdirrahmân bin
al-Fadhl bin Bahrâm bin ‘Abdish Shamad).
Sunan Ibn Mâjah (al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Ibnu Mâjah/ Muhammad bin Yazîd).
Syarh as-Sunnah (al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah al-Baghawiŷ/ 'Abdullâh bin
Muhammad bin 'Abdil 'Azîz bin al-Marzubân bin Sâbûr bin Syâhinsyâh).
Syarh Musykil al-Âtsâr (al-Imâm al-Hâfizh ath-Thahâwiŷ/ Ahmad bin Muhammad
bin Salâmah bin Salamah bin 'Abdil Malik bin Salamah bin Sulaimân bin
Hubâb).
Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm (al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Katsîr/ Ismâ'îl bin ‘Umar bin
Katsîr bin Dhaw-i bin Katsîr bin Zar'i (atau bin Dzar'i)).
Tafsîr Ibn Abî Hâtim (al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Abî Hâtim/ ‘Abdurrahmân bin
Muhammad bin Idrîs, atau ‘Abdurrahmân bin Abî Hâtim Muhammad bin Idrîs
bin al-Mundzir bin Dâwud bin Mihrân).































[1] Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts yaitu: "Gelar tertinggi pada masa tertentu sebagai seorang penghafal Hadis, dan mengetahui Ilmu Dirâyah dan Riwâyah Hadis, sehingga ia menjadi Imâm atau Raja Hadis yang banyak dikagumi oleh para ‘Ulamâ". Para Pakar Hadis yang mendapatkan Gelar Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts, mereka yaitu: "Syu'bah bin al-Haĵâj, al-Bukhâriŷ, Sufyân ats-Tsauriŷ, Ishâq bin Râhawaih, Ahmad bin Hanbal, 'Alî bin al-Madîniŷ, Yahyâ bin Ma'în, ad-Dâraquthniŷ, 'Abdul Ghaniŷ al-Maqdisiŷ, Syarafuddîn ad-Dimyâthiŷ, al-Mizziŷ, Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ, dan adz-Dzahabiŷ".

[2] Nama sebenarnya yaitu: Muhammad bin Ismâ'îl bin Ibrâhîm bin al-Mughîrah bin Bardizbah. Ia (al-Bukhâriŷ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ pertengahan. Dan ia (al-Bukhâriŷ) juga merupakan seorang Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts (yaitu: "Gelar tertinggi pada masa tertentu sebagai seorang penghafal Hadis, dan mengetahui Ilmu Dirâyah dan Riwâyah Hadis, sehingga ia menjadi Imâm atau Raja Hadis yang banyak dikagumi oleh para ‘Ulamâ"). Ia (al-Bukhâriŷ) juga seorang pakar hadîts (hadis), fiqh (fiqih), tafsîr (tafsir), târîkh (sejarah) dan lughah (gramatika). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Bukhâriŷ al-Ju'fiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû ‘Abdullâh. Laqab (gelar/titel) nya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Bukhâr. Ia (al-Bukhâriŷ) lahir di Kota Bukhârâ (Kota yang terletak di Uzbekistan), pada Hari Jumu'ah, setelah Shalat Jumu'ah, bertepatan pada Tanggal 13 Syaŵâl 194 Hijriyah (810 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Bukhârâ. Ia (al-Bukhâriŷ) wafat di Samarqand (Wilayah Negara Rusia), pada Malam Sabtu, waktu Shalat 'Isyâ, bertepatan pada Malam 'Îdul Fithri, 1 Syaŵâl 256 Hijriyah (870 Masehi). Ia (al-Bukhâriŷ) dimakamkan di Desa Khartank (Desa yang terletak di Negara Rusia), pada Hari Sabtu, setelah Shalat Zhuhur, bertepatan pada Hari Raya 'Îdul Fithri. Dan ia (al-Bukhâriŷ) pada saat itu berusia 62 Tahun kurang 13 Hari. {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 5059)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (9/52)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 171)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 409)}.
                                                                                                                                                                        
[3] Nama lengkapnya yaitu: al-Fadhl bin Dukain, atau al-Fadhl bin 'Amrû bin Hammâd bin Zuhair bin Dirham. Ia (Abû Nu'aim) merupakan seorang Tabi’ Tâbi’în junior. Dan ia (Abû Nu'aim) juga merupakan seorang tsiqah tsabt mutqin al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm, al-Hâfizh, dan al-Huĵah). Nasab (keturunan) nya yaitu: at-Taimiŷ ath-Thalhiŷ al-Qurasyî al-Kûfiŷ al-Mulâiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Nu'aim. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Abû Nu'aim al-Ahwal. Ia (Abû Nu'aim) lahir pada Tahun 130 Hijriyah (748 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Kûfah (Kota yang terletak di Negara 'Irâq). Ia (Abû Nu'aim) wafat di Kota Kûfah, bertepatan pada Akhir Bulan Sya'bân Tahun 219 Hijriyah (834 Masehi), dan dimakamkan pada Hari Selasa. Atau ia (Abû Nu'aim) wafat pada Hari Sabtu, bertepatan pada Tanggal 2 Ramadhân 219 Hijriyah (834 Masehi). Ia (Abû Nu'aim) wafat pada Masa Khalîfah al-Mu'tashim (Nama Khalîfah yaitu: Muhammad bin Hârûn ar-Rasyîd). {Sumber: "Târîkh Baghdâd", karya: al-Imâm al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 6740)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 4732)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (8/275)}. Dan {Sumber: "Mîzân al-I'tidâl fî Naqd ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 6720)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 21)}.

[4] Nama lengkapnya yaitu: Sufyân bin Sa'îd bin Masrûq Ibn Habîb bin Râfi' bin 'Abdillâh bin Mawhibah bin Ubaŷ bin 'Abdillâh bin Munqidz bin Nashr bin al-Hârits bin Tsa'labah bin 'Âmir bin Milkân bin Tsaur bin 'Abdi Manâh bin Uddi bin Thâbikhah bin Ilyâs bin Mudhar bin Nizâr bin Ma'add bin 'Adnân. Ia (Sufyân ats-Tsauriŷ) merupakan seorang Tabi’ Tâbi’în senior. Dan ia (Sufyân ats-Tsauriŷ) juga merupakan seorang Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts (yaitu: "Gelar tertinggi pada masa tertentu sebagai seorang penghafal Hadis, dan mengetahui Ilmu Dirâyah dan Riwâyah Hadis, sehingga ia menjadi Imâm atau Raja Hadis yang banyak dikagumi oleh para ‘Ulamâ"). Nasab (keturunan) nya yaitu: ats-Tsauriŷ al-Kûfiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû 'Abdullâh. Laqab (gelar/titel) nya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Sufyân ats-Tsauriŷ. Ia (Sufyân ats-Tsauriŷ) lahir di Kota Kûfah (Kota yang terletak di Negara 'Irâq), pada Tahun 97 Hijriyah (716 Masehi), yaitu pada Masa Khalîfah Sulaimân bin 'Abdil Malik. Tempat tinggalnya di Kota Kûfah. Ia (Sufyân ats-Tsauriŷ) wafat di Kota Bashrah (Kota yang terletak di Negara 'Irâq), bertepatan pada Bulan Sya'bân Tahun 161 Hijriyah (778 Masehi). Ia (Sufyân ats-Tsauriŷ) dimakamkan di Pemakaman Banî Kulaib (Pemakaman yang terletak di Kota Bashrah). Ia (Sufyân ats-Tsauriŷ) wafat pada Masa Khalîfah al-Mahdiŷ (Nama Khalîfah yaitu: Muhammad bin al-Manshûr). Dan ia (Sufyân ats-Tsauriŷ) pada saat itu berusia kurang lebih 64 tahun. {Sumber: "ath-Thabaqât al-Kubrâ", karya: al-Imâm al-Hâfizh Muhammad bin Sa'd: (6/257)}. Dan {Sumber: "Masyâhîr 'Ulamâ al-Amshâr wa A'lâm Fuqahâ al-Aqthâr", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Hibbân: (No. 1349)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 2407)}. Serta {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (4/114)}.

[5] Namanya yaitu: Muhammad bin al-Munkadir bin 'Abdillâh bin al-Hudair bin Muhriz bin 'Abdil 'Uzzâ bin 'Âmir bin al-Hârits bin Hâritsah bin Sa'd bin Taim bin Murroh bin Ka'b bin Luaŷ. Ia (Ibnu al-Munkadir) merupakan seorang Tâbi’în pertengahan. Ia (Ibnu al-Munkadir) adalah seorang tsiqah al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang al-Imâm dan al-Hâfizh). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Madaniŷ al-Qurasyî at-Taimiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû 'Abdullâh, atau Abû Bakr. Ia (Ibnu al-Munkadir) lahir kurang lebih pada Tahun 35 Hijriyah (655 Masehi); atau ia (Ibnu al-Munkadir) lahir kurang lebih pada Tahun 54 Hijriyah (674 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Madînah (Kota Mulia yang terletak di Negara 'Arab Saudi). Ia (Ibnu al-Munkadir) wafat di Kota Madînah, pada Tahun 131 Hijriyah (749 Masehi); atau pada Tahun 130 Hijriyah (748 Masehi). Ia (Ibnu al-Munkadir) wafat pada Masa Khalîfah Marwân bin Muhammad. Dan ia (Ibnu al-Munkadir) pada saat itu berusia kurang lebih 76 tahun. {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 5632)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (9/474)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 163)}.

[6] Nama lengkapnya yaitu: Jâbir bin 'Abdillâh bin 'Amrû bin Harâm bin Tsa'labah bin Harâm bin Ka'b bin Ghanm bin Salamah (bin Salimah); atau Jâbir bin 'Abdillâh bin 'Amrû bin Harâm bin 'Amrû bin Saŵâd bin Salamah (bin Salimah). Ia (Jâbir bin 'Abdillâh) merupakan seorang Shahabat, dan salah satu Shahabat Nabi SAW. yang paling banyak meriwayatkan Hadis. Ia (Jâbir bin 'Abdillâh) telah meriwayatkan 1.540 Hadîts. Ia (Jâbir bin 'Abdillâh) pada Zamannya merupakan seorang Muftî (Penasehat) di Kota Madînah (Kota Mulia yang terletak di Negara 'Arab Saudi). Semua Shahabat Nabi SAW. tsiqah dan ‘âdl. Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Anshâriŷ al-Madaniŷ al-Khazrajiŷ as-Sulamiŷ/ as-Salimiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû 'Abdullâh, atau Abû 'Abdurrahmân, atau Abû Muhammad. Tempat tinggalnya di Kota Madînah (Kota Mulia yang terletak di Negara 'Arab Saudi). Ia (Jâbir bin 'Abdillâh) wafat di Kota Madînah, pada Tahun 78 Hijriyah (697 Masehi), atau 77 Hijriyah (696 Masehi), atau 79 Hijriyah (698 Masehi). Ia (Jâbir bin 'Abdillâh) pada saat itu berusia 94 tahun. Dan ia (Jâbir bin 'Abdillâh) merupakan Shahabat Nabi SAW. yang tinggal di Kota Madînah, yang terakhir wafat. {Sumber: "al-Istî'âb fî Ma'rifah al-Ashhâb", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu 'Abdul Bar: (No. 286)}. Dan {Sumber: "Rijâl Shahîh Muslim", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Manjuwaih: (No. 206)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 871)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (2/43)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 38)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 14)}.

[7] Muhadditsîn yaitu: Orang yang hafal matan-matan hadis, mengetahui gharîb serta faqîh, hafal sanad, mengetahui ihwal para perawi, dapat membedakan antara yang shahîh dengan yang dha’îf, seorang penghimpun buku, penulis, pendengar, pencari sanad-sanad hadis, dan mengetahui sanad yang terpendek dari padanya. Contoh para Muhadditsîn: Imâm Mâlik, Imâm asy-Syâfi’î, Imâm Ahmad bin Hanbal, Imâm Bukhârî, Imâm Muslim, at-Tirmidzî, Abû Dâwud, an-Nasâ-î, Ibnu Mâjah, Ibnu Khuzaymah, Ibnu Hibbân, dan sebagainya.

[8] Hadis Shahîh ialah: Hadis yang bersambung (muttashil) sanadnya, diriwayatkan oleh orang yang ‘âdl (‘âdl yaitu: orang yang istiqamah dalam beragama, baik akhlaqnya, tidak fasiq dan tidak melakukan cacat muru’ah), sempurna ke-dhabith-annya, tidak ada keganjilan (syadzdz), dan tidak ada kecacatan (‘illat).

[9] Al-Hâfizh adalah: "Gelar Ahli Hadis yang dapat men-shahîh-kan Sanad serta Matan Hadis, dan dapat men-ta’dîl-kan dan men-jarh-kan para Perawi Hadis, serta seorang al-Hâfizh itu harus mempunyai kapasitas menghafal 100.000 Hadis". Para Pakar Hadis yang mendapatkan Gelar al-Hâfizh, mereka yaitu: "Sufyân bin 'Uyainah, Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân, 'Abdurrahmân bin Mahdiŷ, Wakî' bin al-Jarrâh, Muhammad bin Yûsuf al-Firyâbiŷ, Ibnu Hazm, Abû Nu'aim al-Ahwal, Abû Zur'ah ar-Râziŷ, Abû Hâtim ar-Râziŷ, Muslim bin al-Haĵâj, at-Tirmidziŷ, Abû Dâwud, an-Nasâiŷ, Ibnu Mâjah, ad-Dârimiŷ, Ibnu Khuzaymah, Ibnu Hibbân, ath-Thabarâniŷ, al-Baihaqiŷ, al-Hâkim, al-Humaidiŷ, Sa'îd bin Manshûr, 'Alî bin al-Ja'd, al-Baghawiŷ, Abû 'Awânah al-Isfarâyîniŷ, ath-Thayâlisiŷ, al-Bazzâr, 'Abdurrazzâq, Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ, al-Khathîb al-Baghdâdiŷ, ath-Thahâwiŷ, Ibnu Abî Hâtim, Ibnu ‘Abdul Bar, Ibnu ‘Adiŷ, Ibnu al-Mundzir, Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ, Ibnu 'Asâkir, Dhiyâuddîn al-Maqdisiŷ, Ibnu Nuqthah, Ibnu Jarîr, Ibnu Ziyâd an-Naisâbûriŷ, Ibnu Katsîr, 'Alâuddîn Mughlathâŷ, Zainuddîn ‘Abdurrahîm al-‘Irâqiŷ, al-Haitsamiŷ, Abû Zur'ah al-‘Irâqiŷ, Ibnu Hamzah al-Husainiŷ, al-Fâsiŷ, Ibnu Quthlûbagâ, Ibnu as-Sakan, Jalâluddîn as-Suyûthiŷ, Abû Thâhir al-Mukhallish, Muhammad Nâshiruddîn al-Albâniŷ, dan sebagainya".

[10] Al-Huĵah yaitu: "Gelar yang diberikan kepada para Pakar Hadis yang kemampuan Hafalan Hadisnya dapat dijadikan Huĵah (pedoman/ landasan), dan menjadi referensi bagi para Penghafal lainnya. Al-Huĵah menurut sebagian Muhadditsîn bermakna: "Para Imâm yang sanggup menghafal 300.000 Hadis, hafal dan mengetahui Matan dan Sanad Hadis, serta hafal dan mengetahui Ihwal para Perawi Hadis, baik itu ke-'adl-an, 'illat, maupun Biografinya". Para Pakar Hadis yang mendapatkan Gelar al-Huĵah di antaranya: "Sufyân bin 'Uyainah, Yahyâ bin Sa'îd al-Qaththân, 'Abdurrahmân bin Mahdiŷ, Muslim bin al-Haĵâj, Abû Dâwud, Ibnu Mâjah, Abû Nu'aim al-Ahwal, al-Humaidiŷ, Sa'îd bin Manshûr, 'Alî bin al-Ja'd, al-Baghawiŷ, dan sebagainya".

[11] Nama lengkapnya yaitu: Muslim bin al-Haĵâj bin Muslim bin Ward bin Kûsyâdz. Ia (Muslim) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ dekat pertengahan. Dan ia (Muslim) juga merupakan seorang tsiqah mutqin al-Mubarraz al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, seorang yang kuat lagi kokoh dan sangat istimewa keilmuwannya, serta seorang al-Imâm, al-Hâfizh dan al-Huĵah). Ia (Muslim) juga seorang pakar hadîts (hadis) terkemuka. Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Qusyairiŷ an-Naysâbûriŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû al-Husain. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Mubarraz al-Hâfizh al-Huĵah Muslim. Ia (Muslim) lahir di Kota Naisâbûr (Kota yang terletak di Negara Îrân), pada tahun 204 Hijriyah (820 Masehi), atau 206 Hijriyah (822 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Naisâbûr. Ia (Muslim) wafat di Kota Naisâbûr, Hari Ahad sore, bertepatan pada Bulan Rajab Tahun 261 Hijriyah (875 Masehi). Ia (Muslim) dikubur di Kota Naisâbûr, pada Hari Senin. Dan ia (Muslim) pada saat itu berusia kurang lebih 55 tahun. {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 5923)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (10/127)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 217)}.

[12] Nama sebenarnya yaitu: Muhammad bin 'Îsâ bin Sawrah bin Mûsâ bin adh-Dhaĥâk. Ia (at-Tirmidziŷ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ junior. Dan ia (at-Tirmidziŷ) juga merupakan seorang tsiqah al-Bâri' al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang cakap dan pandai, al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (at-Tirmidziŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis) dan fiqh (fiqih). Nasab (keturunan) nya yaitu: at-Tirmidziŷ as-Sulamiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû ‘Îsâ. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh al-Bâri' at-Tirmidziŷ. Ia (at-Tirmidziŷ) lahir di Kota Tirmidz/ Turmudz (Kota Kecil yang terletak di sebelah Utara Negara Îrân), pada Tahun 209 Hijriyah (824 Masehi), atau 210 Hijriyah (825 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Tirmidz/ Turmudz. Ia (at-Tirmidziŷ) wafat di Kota Tirmidz/ Turmudz, pada Malam Senin, bertepatan pada Tanggal 13 Rajab 279 Hijriyah (892 Masehi). {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 5531)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (9/388)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 132)}. Serta {Sumber: "Jâmi' al-Ushûl fî Ahâdîts ar-Rasûl", karya: al-Muhaddits Ibnu al-Atsîr al-Jazariŷ: (1/193)}.

[13] Nama sebenarnya yaitu: Sulaimân bin al-Asy'ats bin Syaddâd Ibn ‘Amrû bin ‘Âmir, atau Sulaimân bin al-Asy'ats bin Bisyr bin Syaddâd, atau Sulaimân bin al-Asy'ats bin Ishâq bin Basyîr bin Syaddâd Ibn 'Amrû bin 'Imrân. Ia (Abû Dâwud) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ pertengahan. Dan ia (Abû Dâwud) juga merupakan seorang tsiqah tsabt mutqin al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm, al-Hâfizh, dan al-Huĵah). Ia (Abû Dâwud) juga seorang Pakar hadîts (hadis), dan fiqh (fiqih). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Azdiŷ as-Sijistâniŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Dâwud. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Abû Dâwud. Ia (Abû Dâwud) lahir di Sijistân (suatu Daerah yang terletak antara Negara Iran dan Afghanistan), pada Tahun 202 Hijriyah (817 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Bashrah (Kota yang terletak di Negara 'Irâq). Ia (Abû Dâwud) wafat di Kota Bashrah, pada Hari Jumu'ah, bertepatan pada Tanggal 16 Syaŵâl 275 Hijriyah (889 Masehi). Dan ia (Abû Dâwud) pada saat itu berusia 73 tahun. {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 2492)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (4/172)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 117)}.

[14] Nama sebenarnya yaitu: Ahmad bin Syu'aib bin ‘Alî bin Sinân bin Bahr bin Dînâr. Ia (an-Nasâiŷ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ junior. Dan ia (an-Nasâiŷ) juga merupakan seorang tsiqah tsabt mutqin al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (an-Nasâ) juga seorang Pakar hadîts (hadis) dan fiqh (fiqih). Nasab (keturunan) nya yaitu: an-Nasâiŷ an-Nasawiŷ al-Qâdhiŷ al-Khurâsâniŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû ‘Abdurrahmân. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh an-Nasâiŷ. Ia (an-Nasâiŷ) lahir di Kota Nasâ (wilayah Khurâsân), pada Tahun 215 Hijriyah (830 Masehi). Tempat tinggalnya di Zuqâq al-Qanâdîl (wilayah Negara Mesir). Ia (an-Nasâiŷ) wafat di Kota ar-Ramlah (Kota yang terletak di Negara Palestina), pada Hari Senin, bertepatan pada Tanggal 13 Shafar 303 Hijriyah (915 Masehi). Atau ia (an-Nasâiŷ) wafat di Kota Makkah (Kota Mulia yang terletak di Negara 'Arab Saudi), pada Bulan Sya'bân Tahun 303 Hijriyah (915 Masehi). Ia (an-Nasâiŷ) dimakamkan di Baitul Maqdis (wilayah Negara Palestina). Atau ia (an-Nasâiŷ) dimakamkan di Kota Makkah, yaitu dimakamkan di antara ash-Shafâ dan al-Marwah. Dan ia (an-Nasâiŷ) pada saat itu berusia 88 tahun. {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 48)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (1/39)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 67)}.

[15] Nama sebenarnya yaitu: Muhammad bin Yazîd. Ia (Ibnu Mâjah) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ dekat pertengahan. Dan ia (Ibnu Mâjah) juga merupakan seorang tsiqah al-Imâm al-Mufaŝir al-Hâfizh al-Huĵah (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang al-Imâm, al-Mufaŝir, al-Hâfizh dan al-Huĵah). Ia (Ibnu Mâjah) juga seorang Pakar hadîts (hadis), tafsîr (tafsir), fiqh (fikih), dan târîkh (sejarah). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Qazwîniŷ ar-Rab’iŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû ‘Abdullâh. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Mufaŝir al-Hâfizh al-Huĵah Ibn Mâjah. Ia (Ibnu Mâjah) lahir di Kota Qazwîn (Kota Besar yang terletak di Negara Iran), pada Tahun 209 Hijriyah (824 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Qazwîn. Ia (Ibnu Mâjah) wafat pada Hari Senin, bertepatan pada Tanggal 22 Ramadhân 273 Hijriyah (887 Masehi). Ia (Ibnu Mâjah) dimakamkan pada Hari Selasa. Dan ia (Ibnu Mâjah) pada saat itu berusia 64 tahun. {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 5710)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (9/531)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 133)}.

[16] Nama sebenarnya yaitu: ‘Abdullâh bin ‘Abdirrahmân bin al-Fadhl bin Bahrâm bin ‘Abdish Shamad. Ia (ad-Dârimiŷ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ pertengahan. Dan ia (ad-Dârimiŷ) juga merupakan seorang tsiqah tsabt mutqin al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (ad-Dârim) juga seorang Pakar hadîts (hadis), tafsîr (tafsir), dan fiqh (fiqih). Nasab (keturunan) nya yaitu: ad-Dârimiŷ at-Tamîmiŷ as-Samarqandiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Muhammad. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh ad-Dârimiŷ. Ia (ad-Dârimiŷ) lahir di Samarqand (wilayah Negara Rusia), pada Tahun 181 Hijriyah (797 Masehi); yaitu Tahun wafatnya 'Abdullâh bin al-Mubârak. Tempat tinggalnya di Samarqand. Ia (ad-Dârimiŷ) wafat pada Hari at-Tarwiyah, setelah Shalat 'Ashar, bertepatan pada Hari Kamis, Tahun 255 Hijriyah (869 Masehi), atau Tahun 254 Hijriyah (868 Masehi). Ia (ad-Dârimiŷ) dimakamkan pada Hari 'Arafah, bertepatan pada Hari Jumu'ah. Dan ia (ad-Dârimiŷ) pada saat itu berusia 75 tahun. {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 3384)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (5/296)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 78)}. Serta {Sumber: "Ikmâl Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: al-Imâm al-Hâfizh 'Alâuddîn Mughlathâŷ: (No. 3033)}.

[17] Nama lengkapnya yaitu: Muhammad bin Hibbân bin Ahmad bin Hibbân bin Mu'âdz bin Ma'bad bin Sa'îd bin Syahîd bin Hadiŷah (atau bin Hudbah) bin Murroh bin Sa'd bin Yazîd bin Murroh bin Zaid bin 'Abdillâh bin Dârim bin Mâlik bin Hanzhalah bin Mâlik bin Zaid Manâh bin Tamîm. Ia (Ibnu Hibbân) merupakan seorang tsiqah tsabt al-Mujaŵid al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang konsisten dan dermawan, al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (Ibnu Hibbân) juga seorang Pakar hadîts (hadis), lughah (gramatika), an-Nujûm (astronomi), ath-Thibb (kedokteran), fiqh (fiqih), dan al-Kalâm (kalam). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Bustiŷ at-Tamîmiŷ, ad-Dârimiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Hâtim. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Ibn Hibbân. Ia (Ibnu Hibbân) lahir di Kota Bust (Kota yang terletak di sekitar Negara Afghanistan), pada tahun 270 Hijriyah (884 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Naisâbûr (Kota yang terletak di Negara Îrân), atau di Khurâsân (Timur Tengah). Ia (Ibnu Hibbân) wafat di Kota Bust, pada Malam Jumu'ah, bertepatan pada Tanggal 22 Syaŵâl 354 Hijriyah (965 Hijriyah). Ia (Ibnu Hibbân) dimakamkan di Kota Bust, dekat Rumahnya yang dijadikan sebagai Madrasah Ashhâb al-Hadîts. Dan ia (Ibnu Hibbân) pada saat itu berusia 84 tahun. {Sumber: "at-Taqyîd li Ma'rifah Ruwâh as-Sunan wa al-Masânîd", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Nuqthah: (No. 49)}. Dan {Sumber: "Lisân al-Mîzân", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (No. 6619 atau 7346)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 3268)}.

[18] Nama sebenarnya yaitu: Ahmad bin al-Husain bin 'Alî bin Mûsâ. Ia (al-Baihaqiŷ) merupakan seorang tsiqah tsabt mutqin al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (al-Baihaqiŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis) dan fiqh (fiqih). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Baihaqiŷ an-Naisâbûriŷ al-Khusrawjirdiŷ al-Khurâsâniŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Bakr. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh al-Baihaqiŷ. Ia (al-Baihaqiŷ) lahir di Kota Khusrawjird (salah satu Kota Baihaq, yang terletak di Naisâbûr), bertepatan pada Bulan Sya'bân Tahun 384 Hijriyah (994 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Naisâbûr (Kota yang terletak di Negara Îrân). Ia (al-Baihaqiŷ) wafat di Kota Naisâbûr, bertepatan pada Tanggal 10 Jumâdâl Ûlâ 458 Hijriyah (1066 Masehi). Ia (al-Baihaqiŷ) dimakamkan di Kota Baihaq (Wilayah Negara Îrân). Dan ia (al-Baihaqiŷ) pada saat itu berusia 74 tahun. {Sumber: "at-Taqyîd li Ma'rifah Ruwâh as-Sunan wa al-Masânîd", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Nuqthah: (No. 157)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 86}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 194)}.

[19] Nama sebenarnya yaitu: Sulaimân bin Ahmad bin Aŷûb bin Muthaŷir (atau bin Mathar). Ia (ath-Thabarâniŷ) merupakan seorang tsiqah tsabt al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang konsisten, al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (ath-Thabarâniŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis) dan tafsîr (tafsir). Nasab (keturunan) nya yaitu: ath-Thabarâniŷ asy-Syâmiŷ al-Lakhmiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû al-Qâsim. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh ath-Thabarâniŷ. Ia (ath-Thabarâniŷ) lahir di Kota 'Akkâ (Kota yang terletak di Negara Palestina), bertepatan pada Bulan Shafar Tahun 260 Hijriyah (873 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Ashbahân (Kota yang terletak di Negara Îrân). Ia (ath-Thabarâniŷ) wafat di Kota Ashbahân, pada Hari Sabtu, bertepatan pada Tanggal 28 Dzûlqa'dah 360 Hijriyah (973 Masehi). Ia (ath-Thabarâniŷ) dimakamkan di Pemakaman Bâb Tiyarah (Pemakaman yang terletak di Kota Ashbahân), Hari Ahad Sore. Dan ia (ath-Thabarâniŷ) pada saat itu berusia 100 Tahun lebih 10 Bulan. {Sumber: "Târîkh Ashbahân/ Akhbâr Ashbahân", karya: al-Imâm al-Hâfizh Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ: (1/335 – 1/336)}. Dan {Sumber: "Târîkh Dimasyq", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu 'Asâkir: (No. 2643)}. Dan {Sumber: "at-Taqyîd li Ma'rifah Ruwâh as-Sunan wa al-Masânîd", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Nuqthah: (No. 235)}. Dan {Sumber: "Lisân al-Mîzân", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (No. 3580)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 86}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 329)}.

[20] Nama sebenarnya yaitu: Ya'qûb bin Ishâq bin Ibrâhîm bin Yazîd. Ia (Abû 'Awânah) merupakan seorang tsiqah tsabt al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang konsisten, al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (Abû 'Awânah) juga seorang Pakar hadîts (hadis). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Isfarâyîniŷ an-Naisâbûriŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû 'Awânah. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Abû 'Awânah. Ia (Abû 'Awânah) lahir kurang lebih pada tahun 230 Hijriyah (845 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Isfarâyîn/ Asfarâyîn (Kota Suci yang terletak di Naisâbûr). Ia (Abû 'Awânah) wafat di Kota Isfarâyîn/ Asfarâyîn, bertepatan pada Bulan Dzûlhiĵah Tahun 316 Hijriyah (928 Masehi). {Sumber: "Târîkh Dimasyq", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu 'Asâkir: (No. 10121)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 231)}.

[21] Nama sebenarnya yaitu: Ahmad bin 'Abdillâh bin Ahmad bin Ishâq bin Mûsâ bin Mihrân. Ia (Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ) merupakan seorang tsiqah tsabt al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang konsisten, al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis), adb (sastra), dan târîkh (sejarah). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Ashbahâniŷ ash-Shûfiŷ al-Mihrâniŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Nu'aim. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ. Ia (Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ) lahir di Kota Ashbahân/ Ashfahân (Kota yang terletak di Negara Îrân), bertepatan pada Bulan Rajab Tahun 336 Hijriyah (948 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Ashbahân/ Ashfahân. Ia (Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ) wafat di Kota Ashbahân/ Ashfahân, pada Hari Senin, bertepatan pada Tanggal 20 Muharram 430 Hijriyah (1038 Masehi). Ia (Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ) dimakamkan pada waktu Zhuhur, di Pemakaman Mardinân (Pemakaman yang terletak di Kota Ashbahân/ Ashfahân). Dan ia (Abû Nu'aim al-Ashbahâniŷ) pada saat itu berusia 94 tahun. {Sumber: "Târîkh Baghdâd wa Dzuyûlih", karya: al-Imâm al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 35)}. Dan {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 331)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 3932)}.

[22] Nama sebenarnya yaitu: 'Abdullâh bin az-Zubair bin 'Îsâ bin 'Ubaidillâh bin Usâmah bin 'Abdillâh bin Humaid bin Zuhair bin al-Hârits bin Asad bin 'Abdil 'Uzzâ, atau 'Abdullâh bin az-Zubair bin 'Îsâ bin 'Abdillâh bin az-Zubair bin 'Ubaidillâh bin Humaid. Ia (al-Humaidiŷ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ senior. Dan ia (al-Humaidiŷ) juga merupakan seorang tsiqah al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang al-Imâm, al-Hâfizh, dan al-Huĵah). Ia (al-Humaidiŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis), dan fiqh (fiqih). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Humaidiŷ al-Makkiŷ al-Qurasyî al-Asadiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Bakr. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Abû Bakr al-Humaidiŷ. Tempat tinggalnya di Kota Marwa ar-Rûdz (Kota yang terletak di Khurâsân, yang ada di atas Sungai Persia). Ia (al-Humaidiŷ) wafat di Kota Marwa ar-Rûdz, atau di Kota Makkah (Kota Mulia yang terletak di Negara 'Arab Saudi), bertepatan pada Bulan Rabî' al-Aŵal Tahun 219 Hijriyah (834 Masehi), atau Tahun 220 Hijriyah (835 Masehi). {Sumber: "Talkhîsh al-Mutasyâbih fî ar-Rasm", karya: al-Imâm al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (1/22)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 3270)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (5/216)}. Dan {Sumber: "Taqrîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (halaman. 303)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 212)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 201)}.

[23] Nama sebenarnya yaitu: Sa'îd bin Manshûr bin Syu'bah. Ia (Sa'îd bin Manshûr) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ senior. Dan ia (Sa'îd bin Manshûr) juga merupakan seorang tsiqah tsabt mutqin al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm, al-Hâfizh, dan al-Huĵah). Ia (Sa'îd bin Manshûr) juga seorang Pakar hadîts (hadis), dan tafsîr (tafsir). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Khurâsâniŷ al-Makkiŷ al-Marwaziŷ ath-Thalqâniŷ al-Balkhiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû 'Utsmân. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah Sa'îd bin Manshûr. Ia (Sa'îd bin Manshûr) lahir di Kota Jawzajân (Kota Kecil yang terletak di Khurâsân, di antara Marwa ar-Rûdz dan Balkh). Tempat tinggalnya di Kota Makkah (Kota Mulia yang terletak di Negara 'Arab Saudi); atau di Kota Marwa ar-Rûdz (Kota yang terletak di Khurâsân, yang ada di atas Sungai Persia). Ia (Sa'îd bin Manshûr) wafat di Kota Makkah, atau di Kota Marwa ar-Rûdz; bertepatan pada Bulan Ramadhân Tahun 227 Hijriyah (842 Masehi). {Sumber: "Târîkh Dimasyq", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu 'Asâkir: (No. 2560)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 2361)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (4/90)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 207)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 165)}.

[24] Nama lengkapnya yaitu: 'Alî bin al-Ja'd bin 'Ubaid. Ia ('Alî bin al-Ja'd) merupakan seorang Tabi’ Tâbi'în junior. Dan ia ('Alî bin al-Ja'd) juga merupakan seorang tsiqah tsabt al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang konsisten, serta seorang al-Imâm, al-Hâfizh, dan al-Huĵah). Ia ('Alî bin al-Ja'd) juga seorang Pakar hadîts (hadis). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Baghdâdiŷ al-Hâsyimiŷ al-Jawhariŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû al-Hasan. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah 'Alî bin al-Ja'd. Ia ('Alî bin al-Ja'd) lahir pada Masa Khilâfah Banî 'Abbâsiŷah, yaitu: pada Tahun 134 Hijriyah (751 Masehi), atau pada Tahun 133 Hijriyah (750 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Baghdâd (Ibu Kota Negara 'Irâq). Ia ('Alî bin al-Ja'd) wafat di Kota Baghdâd, pada Hari Sabtu, bertepatan pada Tanggal 24 Rajab 230 Hijriyah (845 Masehi). Ia ('Alî bin al-Ja'd) dimakamkan di Bâb Harb (Pemakaman yang terletak di Kota Baghdâd). Dan ia ('Alî bin al-Ja'd) pada saat itu berusia kurang lebih 96 tahun. {Sumber: "Târîkh Baghdâd wa Dzuyûlih", karya: al-Imâm al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 6215)}. Dan {Sumber: "al-Kâmil fî Dhu'afâ ar-Rijâl", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu 'Adiŷ: (No. 1367)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ ar-Rijâl", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts al-Mizziŷ: (No. 4034)}. Dan {Sumber: "Tahdzîb at-Tahdzîb", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (7/292)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 152)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 281)}.

[25] Nama sebenarnya yaitu: 'Abdullâh bin Muhammad bin 'Abdil 'Azîz bin al-Marzubân bin Sâbûr bin Syâhinsyâh. Ia (al-Baghawiŷ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ junior. Dan ia (al-Baghawiŷ) juga merupakan seorang tsiqah tsabt mutqin al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm, al-Hâfizh, dan al-Huĵah). Ia (al-Baghawiŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Baghawiŷ al-Baghdâdiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû al-Qâsim. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh al-Huĵah al-Baghawiŷ. Ia (al-Baghawiŷ) lahir di Kota Baghdâd (Ibu Kota Negara 'Irâq), pada Hari Senin Siang, bertepatan pada Tanggal 1 Ramadhân 214 Hijriyah (829 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Baghdâd. Ia (al-Baghawiŷ) wafat di Kota Baghdâd, pada saat Malam Hari Raya 'Îdul Fithri, Tahun 317 Hijriyah (929 Masehi). Ia (al-Baghawiŷ) dimakamkan pada Hari Raya 'Îdul Fithri, di Pemakaman Bâb at-Tibn (Pemakaman yang terletak di Kota Baghdâd). Dan ia (al-Baghawiŷ) pada saat itu berusia 103 Tahun lebih 1 Bulan. {Sumber: "Târîkh Baghdâd", karya: al-Imâm al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 5191)}. Dan {Sumber: "at-Taqyîd li Ma'rifah Ruwâh as-Sunan wa al-Masânîd", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Nuqthah: (No. 377)}. Dan {Sumber: "Lisân al-Mîzân", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (No. 4409)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 2766)}. Dan {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 309)}. Serta {Sumber: "ats-Tsiqât Mimman Lam Yaqa' fî al-Kutub as-Sittah", karya: al-Hâfizh Ibnu Quthlûbagâ: (No. 6154)}.

[26] Nama sebenarnya yaitu: Ahmad bin 'Alî bin al-Mutsannâ bin Yahyâ bin 'Îsâ bin Hilâl. Ia (Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ) merupakan seorang Tabi’ al-Atbâ’ junior. Ia (Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ) juga merupakan seorang tsiqah tsabt mutqin al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Mawshiliŷ at-Tamîmiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Ya'lâ. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ. Ia (Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ) lahir di Kota Mawshil (Kota yang terletak di Negara 'Irâq), bertepatan pada Tanggal 3 Syaŵâl 210 Hijriyah (825 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Mawshil. Ia (Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ) wafat di Kota Mawshil, pada Malam Kamis, bertepatan pada Tanggal 13 Jumâdâl Ûlâ 307 Hijriyah (1919 Masehi). Ia (Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ) dimakamkan pada Hari Jumu'ah, di Kota Mawshil. Dan ia (Abû Ya'lâ al-Mawshiliŷ) pada saat itu berusia 97 tahun. {Sumber: "at-Taqyîd li Ma'rifah Ruwâh as-Sunan wa al-Masânîd", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Nuqthah: (No. 174)}. Dan {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 307)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 100)}.

[27] Nama sebenarnya yaitu: Ahmad bin Muhammad bin Salâmah bin Salamah bin 'Abdil Malik bin Salamah bin Sulaimân bin Hubâb. Ia (ath-Thahâwiŷ) merupakan seorang tsiqah tsabt al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang konsisten, al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (ath-Thahâwiŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis) dan fiqh (fikih). Nasab (keturunan) nya yaitu: ath-Thahâwiŷ al-Mishriŷ al-Hanafiŷ al-Azdiŷ al-Hajriŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Ja'far. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Abû Ja'far ath-Thahâwiŷ. Ia (ath-Thahâwiŷ) lahir di Desa Thahâ (Desa yang terletak di Negara Mesir), pada Tahun 239 Hijriyah (853 Masehi), atau 238 Hijriyah (852 Masehi). Tempat tinggalnya di Negara Mesir. Ia (ath-Thahâwiŷ) wafat di Negara Mesir, bertepatan pada Tanggal 1 Dzûlqa'dah 321 Hijriyah (933 Masehi), atau 322 Hijriyah (934 Masehi). Ia (ath-Thahâwiŷ) wafat pada Masa Pemerintahan Abû 'Utsmân. {Sumber: "Lisân al-Mîzân", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (No. 771)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 15)}. Serta {Sumber: "ats-Tsiqât mimman lam Yaqa' fî al-Kutub as-Sittah", karya: al-Hâfizh Ibnu Quthlûbagâ: (No. 677)}.

[28] Nama lengkapnya yaitu: ‘Abdurrahmân bin Muhammad bin Idrîs, atau ‘Abdurrahmân bin Abî Hâtim Muhammad bin Idrîs bin al-Mundzir bin Dâwud bin Mihrân. Ia (Ibnu Abî Hâtim) adalah seorang tsiqah tsabt al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang konsisten, al-Imâm dan al-Hâfizh). Nasab (keturunan) nya yaitu: ar-Râziŷ at-Tamîmiŷ al-Hanzhaliŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Muhammad. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Ibn Abî Hâtim. Ia (Ibnu Abî Hâtim) adalah Pakar hadîts (hadis) dan tafsîr (tafsir). Ia (Ibnu Abî Hâtim) lahir pada Tahun 240 Hijriyah (854 Masehi), atau 241 Hijriyah (855 Masehi). Ia (Ibnu Abî Hâtim) wafat di Kota ar-Raŷ (Kota yang terletak di Negara Îrân), bertepatan pada Bulan Muharram Tahun 327 Hijriyah (938 Masehi). Dan ia (Ibnu Abî Hâtim) pada saat itu berusia 80 tahun. {Sumber: "Târîkh Dimasyq", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu 'Asâkir: (No. 3934)}. Dan {Sumber: "Lisân al-Mîzân", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Ibnu Hajar al-'Asqalâniŷ: (No. 4688)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 129)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 336)}.

[29] Nama sebenarnya yaitu: 'Alî bin al-Hasan bin Hibatillâh bin 'Abdillâh bin al-Husain. Ia (Ibnu 'Asâkir) adalah seorang tsiqah tsabt mutqin al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh dan konsisten, serta seorang al-Imâm dan al-Hâfizh). Nasab (keturunan) nya yaitu: ad-Dimasyqiŷ asy-Syâfi'iŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû al-Qâsim. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Tsiqatuddîn Ibnu 'Asâkir. Ia (Ibnu 'Asâkir) adalah Pakar hadîts (hadis), adb (sastra), dan fiqh (fikih). Ia (Ibnu 'Asâkir) lahir di Kota Damaskus, bertepatan pada Tanggal 1 Muharram 499 Hijriyah (1105 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Damaskus. Ia (Ibnu 'Asâkir) wafat di Kota Damaskus, pada Malam Senin, bertepatan pada Tanggal 11 Rajab 571 Hijriyah (1176 Masehi). Ia (Ibnu 'Asâkir) dimakamkan di Bâb ash-Shaghîr (Pemakaman yang terletak di Kota Damaskus). {Sumber: "Târîkh Baghdâd wa Dzuyûlih", karya: al-Imâm al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 141)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 354)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 11)}.

[30] Nama sebenarnya yaitu: 'Abdul Mu'min bin Khalaf bin Abî al-Hasan bin Syaraf bin al-Khadhir bin Mûsâ. Ia (Syarafuddîn ad-Dimyâthiŷ) merupakan seorang Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts (yaitu: "Gelar tertinggi pada masa tertentu sebagai seorang penghafal Hadis, dan mengetahui Ilmu Dirâyah dan Riwâyah Hadis, sehingga ia menjadi Imâm atau Raja Hadis yang banyak dikagumi oleh para ‘Ulamâ"). Ia (Syarafuddîn ad-Dimyâthiŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis), fiqh (fikih), lughah (gramatika), adb (sastra), dan târîkh (sejarah). Nasab (keturunan) nya yaitu: ad-Dimyâthiŷ at-Tûniŷ al-Mishriŷ asy-Syâfi'iŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Muhammad, atau Abû Ahmad. Laqab (gelar/titel) nya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts Syarafuddîn ad-Dimyâthiŷ. Ia (Syarafuddîn ad-Dimyâthiŷ) lahir di Tûnah (Pulau yang terletak di wilayah Negara Mesir), pada Akhir Tahun 613 Hijriyah (1217 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Kairo (Ibu Kota Negara Mesir). Ia (Syarafuddîn ad-Dimyâthiŷ) wafat di Kota Kairo, pada Hari Ahad, setelah Shalat 'Ashar, bertepatan pada Tanggal 15 Dzûlqa'dah 705 Hijriyah (1306 Masehi). Ia (Syarafuddîn ad-Dimyâthiŷ) dimakamkan di Bâb an-Nashr (Pemakaman yang terletak di Kota Kairo). Dan ia (Syarafuddîn ad-Dimyâthiŷ) pada saat itu berusia 92 tahun. {Sumber: "Tadzkirah al-Huffâzh", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 1166) atau (7/20)}. Dan {Sumber: "Thabaqât asy-Syâfi'iŷîn", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Katsîr: (1/951)}. Dan {Sumber: "Dzail at-Taqyîd fî Ruwâh as-Sunan wa al-Asânîd", karya: al-Hâfizh al-Fâsiŷ: (No. 1360)}. Serta {Sumber: "Thabaqât al-Huffâzh", karya: al-Imâm al-Hâfizh Jalâluddîn as-Suyûthiŷ: (No. 1132)}.

[31] Nama lengkapnya yaitu: Muhammad bin Jarîr bin Yazîd bin Katsîr bin Ghâlib. Ia (Ibnu Jarîr) adalah seorang tsiqah al-Imâm al-Mufaŝir al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang al-Imâm, al-Mufaŝir, dan al-Hâfizh). Ia (Ibnu Jarîr) juga seorang Pakar tafsîr (tafsir), târîkh (sejarah), hadîts (hadis), lughah (gramatika), adb (sastra), dan fiqh (fikih). Nasab (keturunan) nya yaitu: ath-Thabariŷ al-Âmuliŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Ja'far ath-Thabariŷ. Laqab (gelar/titel) nya: Abû Tafsîr, dan Abû Târîkh. Ia (Ibnu Jarîr) lahir di Kota Âmul (Kota Terbesar dan teragung di Thabaristân), pada Tahun 224 Hijriyah (839 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Baghdâd (Ibu Kota Negara 'Irâq). Ia (Ibnu Jarîr) wafat di Kota Baghdâd, pada Ahad Malam, Waktu Maghrîb, bertepatan pada Tanggal 28 Syaŵâl 310 Hijriyah (923 Masehi). Ia (Ibnu Jarîr) dimakamkan di Rahbah Ya'qûb (Pemakaman yang terletak di Kota Baghdâd), pada Hari Senin menjelang Siang Hari (waktu Dhuhâ). Dan ia (Ibnu Jarîr) pada saat itu berusia 86 tahun. {Sumber: "Târîkh Baghdâd", karya: al-Imâm al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 539)}. Dan {Sumber: "Târîkh Dimasyq", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu 'Asâkir: (No. 6160)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 175 dan 2694)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 483)}.

[32] Imâm Ibnu Jarîr. 2001. Tafsîr ath-Thabarî, Jâmi’ al-Bayân ‘an Ta-wîl ay al-Qurân; Tahqîq Dr. ‘Abdullâh bin ‘Abdul Muhsin at-Tirkî. Kairo: Badâr Hajar. Cetakan Pertama, Juz. 3, halaman: 755, 756, dan 758.

[33] Nama lengkapnya yaitu: 'Abdullâh bin Muhammad bin Ziyâd bin Wâshil bin Maymûn. Ia (Ibnu Ziyâd an-Naisâbûriŷ) adalah seorang tsiqah mutqin al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh, al-Imâm dan al-Hâfizh). Nasab (keturunan) nya yaitu: an-Naisâbûriŷ al-Umawiŷ asy-Syâfi'iŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Bakr. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Ziyâd an-Naisâbûriŷ. Ia (Ibnu Ziyâd an-Naisâbûriŷ) adalah Pakar hadîts (hadis) dan fiqh (fikih). Ia (Ibnu Ziyâd an-Naisâbûriŷ) lahir Awal Tahun 238 Hijriyah (852 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Baghdâd (Ibu Kota Negara 'Irâq). Ia (Ibnu Ziyâd an-Naisâbûriŷ) wafat di Kota Baghdâd, pada Hari Selasa, bertepatan pada Tanggal 4 Rabî' al-Âkhir 324 Hijriyah (936 Masehi). Dan ia (Ibnu Ziyâd an-Naisâbûriŷ) pada saat itu berusia 86 tahun. {Sumber: "Târîkh Baghdâd", karya: al-Imâm al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 5201)}. Dan {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 34 dan 2879)}. Serta {Sumber: "Târîkh al-Islâm wa Wafiyât al-Masyâhîr wa al-A'lâm", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 179)}.

[34] Nama lengkapnya yaitu: Ismâ'îl bin ‘Umar bin Katsîr bin Dhaw-i bin Katsîr bin Zar'i (atau bin Dzar'i). Ia (Ibnu Katsîr) adalah seorang tsiqah mutqin al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang yang kuat lagi kokoh, al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (Ibnu Katsîr) juga seorang Pakar tafsîr (tafsir), hadîts (hadis), târîkh (sejarah), dan fiqh (fikih). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Bashrawiŷ ad-Dimasyqî asy-Syâfi'iŷ al-Qurasyî al-Umawiŷ al-Qaisiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû al-Fidâ. Laqab (gelar/titel) nya: 'Imâduddîn al-Imâm al-Hâfizh Ibn Katsîr. Ia (Ibnu Katsîr) lahir di Kota Majdal al-Qaryah (Kota Kecil yang terletak di Kota Bashrah), atau lahir di Yasîr (wilayah Kota Bashrah), pada Tahun 700 Hijriyah (1301 Masehi), atau Tahun 701 Hijriyah (1302 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Damaskus. Ia (Ibnu Katsîr) wafat di Kota Damaskus, pada Hari Kamis, bertepatan pada Tanggal 15 atau 16 Sya'bân 774 Hijriyah (1373 Masehi). Ia (Ibnu Katsîr) wafat setelah hilang penglihatannya (buta). Ia (Ibnu Katsîr) dimakamkan di Kota Damaskus; ia (Ibnu Katsîr) dimakamkan di samping (dan berdekatan) dengan Maqâm (Kuburan) Gurunya al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Taymiŷah. {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 7 dan 34)}. Dan {Sumber: "Tadzkirah al-Huffâzh", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 34)}. Dan {Sumber: "Dzail Tadzkirah al-Huffâzh", karya: al-Imâm al-Hâfizh Ibnu Hamzah al-Husainiŷ: (halaman: 38 atau 58) atau (1/38)}. Dan {Sumber: "Dzail at-Taqyîd Ruwâh as-Sunan wa al-Asânîd", karya: al-Hâfizh al-Fâsiŷ: (No. 918)}. Serta {Sumber: "Dzail Thabaqât al-Huffâzh li adz-Dzahabiŷ", karya: al-Imâm al-Hâfizh Jalâluddîn as-Suyûthiŷ: (halaman: 57 atau 238)}.

[35] Al-Hâfizh Ibnu Katsîr. Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm, Tahqîq Sâmî bin Muhammad as-Salâmah. Ar-Riyadh: Dâr Thayyibah. Jilid. 1, Juz. 1, halaman: 588 - 589.

[36] Nama sebenarnya yaitu: ‘Abdurrahmân bin Abî Bakr bin Muhammad bin Sâbiquddîn. Ia (as-Suyûthiŷ) adalah seorang tsiqah al-Imâm al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang al-Imâm dan al-Hâfizh). Ia (as-Suyûthiŷ) juga seorang Pakar hadîts (hadis), tafsîr (tafsir), lughah (gramatika), adb (sastra), fiqh (fikih), târîkh (sejarah), dan sebagainya. Nasab (keturunan) nya yaitu: as-Suyûthiŷ al-Khudhairiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Jalâluddîn as-Suyûthiŷ. Laqab (gelar/titel) nya: al-Imâm al-Hâfizh Jalâluddîn as-Suyûthiŷ. Ia (as-Suyûthiŷ) lahir di Kota Kairo (Ibu Kota Negara Mesir), pada Tahun 849 Hijriyah (1445 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Kairo. Ia (as-Suyûthiŷ) wafat di Kota Kairo, pada Tahun 911 Hijriyah (1505 Masehi). {Sumber: "al-A'lâm", karya: al-Imâm az-Zirikliŷ: (Juz. 4, halaman: 71 - 72)}.

[37] Al-Hâfizh Jalâluddîn as-Suyûthî. Ad-Durr al-Mantsûr fî at-Tafsîr bi al-Ma’tsûr, Tahqîq Dr. ‘Abdullâh bin ‘Abdul Muhsin at-Tirkî. Al-Qâhirah: Al-Muhandisîn. Cetakan Pertama, Juz. 2, halaman: 589.

[38] Nama lengkapnya yaitu: Muhammad bin 'Abdirrahmân bin al-'Abbâs bin 'Abdirrahmân bin Zakariŷâ. Ia (Abû Thâhir al-Mukhallish) adalah seorang tsiqah asy-Syaikh al-Muhaddits al-Hâfizh (kredibel ke-‘âdl-an dan ke-dhabith-annya, serta seorang asy-Syaikh, al-Muhaddits dan al-Hâfizh). Nasab (keturunan) nya yaitu: al-Baghdâdiŷ adz-Dzahabiŷ. Kuniyah (nama akrab) nya yaitu: Abû Thâhir. Laqab (gelar/titel) nya: asy-Syaikh al-Muhaddits al-Hâfizh Abû Thâhir al-Mukhallish. Ia (Abû Thâhir al-Mukhallish) adalah Pakar hadîts (hadis). Ia (Abû Thâhir al-Mukhallish) lahir ketika Fajar Pertama telah menyingsing dari Malam Senin, bertepatan pada Tanggal 7 Syaŵâl 305 Hijriyah (918 Masehi). Tempat tinggalnya di Kota Baghdâd (Ibu Kota Negara 'Irâq). Ia (Abû Thâhir al-Mukhallish) wafat pada Bulan Ramadhân Tahun 393 Hijriyah (1003 Masehi). Dan ia (Abû Thâhir al-Mukhallish) pada saat itu berusia 88 tahun. {Sumber: "Târîkh Baghdâd wa Dzuyûlih", karya: al-Imâm al-Hâfizh al-Khathîb al-Baghdâdiŷ: (No. 1126)}. Serta {Sumber: "Sîr A'lâm an-Nubalâ", karya: Amîr al-Mu'minîn fî al-Hadîts adz-Dzahabiŷ: (No. 353 dan 3559)}.

[39] Atsar adalah: Sesuatu yang disandarkan kepada Sahabat dan Tâbi’în, baik berupa perkataan dan perbuatan.

[40] Hadis Mawqûf yaitu: Sesuatu yang disandarkan kepada Sahabat, baik berupa perkataan, perbuatan dan persetujuan; baik bersambung sanadnya ataupun terputus sanadnya.

[41] Marfu’ maksudnya: Terangkatnya derajat hadis hingga ke Nabi SAW.

[42] Muhadditsîn yaitu: Orang yang hafal matan-matan hadis, mengetahui gharîb serta faqîh, hafal sanad, mengetahui ihwal para perawi, dapat membedakan antara yang shahîh dengan yang dha’îf, seorang penghimpun buku, penulis, pendengar, pencari sanad-sanad hadis, dan mengetahui sanad yang terpendek dari padanya. Contoh para Muhadditsîn: Imâm Mâlik, Imâm asy-Syâfi’î, Imâm Ahmad bin Hanbal, Imâm Bukhârî, Imâm Muslim, at-Tirmidzî, Abû Dâwud, an-Nasâ-î, Ibnu Mâjah, Ibnu Khuzaymah, Ibnu Hibbân, dan sebagainya.